Mungkin secukup usang ini banyak orang awam yg hanya mengenal burung-burung maritim saja yg mengandalkan ikan sebagai pakan utamanya. Anda tentu mengenal burung pinguin, burung pemakan ikan yg tidak bis,a terbang tetapi sangat mahir berenang.
Ada salah satu jenis burung pemakan ikan yg mempunyai keindahan pada warnanya dan juga mahir menangkap ikan dengan mengandalkan kecepatannya. Inilah burung pemakan ikan yg dikenal dengan nama Raja Udang atau Burung Tengkek Udang.
Burung Raja Udang, Burung Pemakan Ikan Yang Lincah Dengan Warna Bulu Yang Indah
Burung Raja Udang punya warna bulu biru kehijauan yg menyebabkan burung ini tampak sangat mempesona. Apabila burung Tengkek Udang ini keadaan menukik pada pemikiran air maka akan tampak baygan biru kehijauan dari bulunya.
Tak hanya warnanya yg cantik, Tengkek Udang ini juga punya bunyi yg bagus untuk digpakai sebagai burung masteran.Raja-udang yaitu nama umum bagi sejenis burung pemakan ikan dari suku Alcedinidae. Di seluruh dunia, terdapat kurang lebih 90 spesies burung raja-udang. Pusat keragamannya yaitu di tempat tropis di Afrika, Asia dan Australasia. (Wikipedia)
Burung Tengkek Udang ini termasuk burung pemburu yg cerdik. Hal ini disebabkan dari tempatnya bertengger, burung Tengkek Raja Udang bis,a sabar dalam menunggu makanannya. Hal ini terbukti kalau burung ini sangat lincah.
Dari 45 spesies yg keluarga raja udang di Indonesia, beberapa jenis yg paling dikenal antara lainTak hanya itu saja, kelihaian Tengkek Udang ini juga sanggup kita saksikan kalau ada ikan yg muncul pada permukaan air. Maka dari itu, burung Raja Udang ini akan melesat memakai kecepatan yg tinggi.
Cekakak jawa banyak ditemukan di tempat pinggiran sungai di hutan-hutan yg ada di Jawa dan Sumatera. Bulunya berwarna biru terang, dengan adonan sedikit warna hitam pada bulu sayap dan kepala. Paruh berwarna kemerahan, mem.buat burung ini terlihat cantik.
- Raja-udang erasia (Alcedo atthis)
- Raja-udang punggung-merah (Ceyx rufidorsa)
- Pekaka emas (Pelargopsis capensis)
- Cekakak watu (Lacedo pulchella)
- Cekakak belukar (Halcyon smyrnensis)
- Cekakak jawa (Halcyon cyanoventris)
- Cekakak sungai (Todirhamphus chloris)
- Cekakak suci (Todirhamphus sanctus)
- Cekakak-pita biasa (Tanysiptera galatea)
Kemudian menukik ke dalam air untuk menyambar ikan itu. Burung Tengkek Udang ini ibaratnya mirip anak panah. Sangat cermat dalam menangkap mangsa dengan begitu tepat. Burung ini biasa hinggap di dahan pohon dengan ketinggian 1-2 meter dari permukaan air, untuk mengawasi mangsanya. Raja udang mempunyai penglihatan yg tajam dengan filter polarisasi, untuk memotong refleksi air, sehingga lebih baik dalam melihat mangsanya. Begitu waktunya tepat, dan dengan perhitungan cermat, ia akan menukik untuk menciduk mangsanya dari dalam air. Sewaktu berada di dalam air, matanya akan tertutup membran. Utu berarti ia sama sekali tidak melihat mangsanya, dan hanya mengandalkan naluri dan perhitungan saja.
Sesudah berhasil mendapat mangsanya, contohnya ikan, ia akan menggigit ekor ikan dan memukulkan tubuh dan kepala ikan ke watu atau dahan pohon semoga mati. Dengan demikian, raja udang bis,a memperkecil risiko tersedak akhir mengkonsumsi ikan yg hidup.
Sesudah menyantap mangsanya, beberapa menit kemudian, kepingan yg tidak dicerna oleh tubuhnya mirip tulang dan diri akan dimuntahkan kembali. Satu satu kebiasaan burung ini yaitu berdandan usai makan. Ia akan mengolesi bulu-bulunya dengan minyak yg keluar dari tubuhnya, sehingga bulu-bulu bersifat anti-air, dan bis,a mengurangi risiko karam sewaktu berburu ikan di dalam air.
Raja udang termasuk burung penyendiri. Sifatnya sangat teritorial, lantaran tiap hari harus mengkonsumsi masakan dengan porsi 60% dari bobot badannya. Jika bobot badannya 50 gram, maka saban hari ia harus memperoleh masakan seberat 30 gram! Hal itulah yg mem.buat burung ini tidak cocok dipelihara dalam kandang dan gampang mati.