Monday, June 3, 2019

Expor Jagung Sejakterakan Atau Sengsarakan Rakyat ?

Kebijakan Expor jagung ke luar negri merupakan hal yang sangat menarik, menyerupai yang kita tahu, ketika ini Kementerian Pertanian (Kementan), terus berupaya meningkatkan produksi dibidang pertanian, nah salah satunya produksi  jagung. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasional, untuk industri pakan ternak, serta dalam rangka beralih status dari negara importir menjadi eksportir jagung.

Kebijakan Expor jagung ke luar negri merupakan hal yang sangat menarik expor jagung sejakterakan atau sengsarakan rakyat ?
selamatkan peternak rakyat

Salah satu yang masih hangat yaitu kebijakan ekspor jagung oleh Kementerian Pertanian ke Filipina sebanyak 60 ribu ton dari total kontrak 100 ribu. ditahun 2018 ini Indonesiasudah  mulai melaksanakan ekspor jagung. Indonesia sudah ekspor jagung lebih dari 100 ribu ton ke Filipina, yang berasal dari Gorontalo dan Sulawesi Selatan. Bahkan Provinsi NTB menargetkan ekspor jagung 300.000 ton ke Filipina. 


Kebijakan Expor jagung ke luar negri merupakan hal yang sangat menarik expor jagung sejakterakan atau sengsarakan rakyat ?
petani jagung diindonesia

kebijakan export jagung tentu membawa dampak posiif dan negatif. dampak nyata tentu yaitu meningkatkan kesejakteraan petani jagung dan juga meningkatkan devisa negara melalui aktivitas ekspor jagung. tetapi dampak negatifnya yaitu kebutuhan jagung dalam negri menjadi terganggu. Sebuah fakta dilpangan , hingga ketika kebutuhan dalam negeri untuk jagung masih mengalami defisit atau minus. kebutuhan jagung paling besar di Indonesai adanya di Jawa,  dominan konsumen jagung  merupakan perusahaan pakan ternak yang  berada di Pulau Jawa, tentu hal ini menimbulkan sektor peternakan terganggu.

 sebagai informasi perhiasan 10 pusat jagung di Indonesia di mana hanya tiga di antaranya yang berada di Pulau Jawa. Kesepuluh pusat jagung tersebut, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat. sedangkan Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, NTB, Gorontalo, NTT, dan Sumatra Barat berada diluar pulau jawa.


Masalah lainnya tingginya harga jagung juga memicu kenaikan harga konsentrat dan DOC. dalam dunia peternakan pakan merupakan biaya terbesar sekitar 70-80%, dari biaya produksi. sedangkan ketika ini harga telur dan daging ternak ayam sedang turun.

Kebijakan Expor jagung ke luar negri merupakan hal yang sangat menarik expor jagung sejakterakan atau sengsarakan rakyat ?
ilustrasi kondisi peternakan ayam

turunnya harga komoditas peternakan Menurut Singgih,  kerana merupakan pengaruh dari kebijakan represif pemerintah dalam mengendalikan harga komoditas itu pada momen bulan rahmat dan Idulfitri 2018 yang lalu.

"Sewaktu harga mahal, mereka tekan terus hingga kebablasan. Sekarang pas turun mereka bingung. Bagaimana sekarang? Pas mahal mereka tekan, turun, pas murah kini mereka harus tanggung jawab. Kita memang disuruh gulung tikar?"

Seharusnya, kata Singgih, pemerintah tidak perlu represif ketika harga ayam sedang naik sebab ayam secara natural akan menyeimbangkan dengan pasar ketika pasokan dan permintaan sejajar.
Menurutnya sudah menjadi siklus yang lumrah sesudah Hari Raya Idul Fitri dan menjelang bulan Suro industri perunggasan niscaya akan mengalami penurunan harga. Namun, pemerintah rupanya punya pedapat berbeda.


Selain itu berdasarkan data yang saya peroleh dari Komunitas Peternak Ayam Indonesia (KPAI) ditingkat Peternak Rakyat untuk harga :
- DOC Broiler sebesar Rp:7.400./ekor & DOC Layer sebesar Rp. 10.800/ekor
- Jagung sebesar Rp. 5.150/Kg
- Konsentrat sebesar Rp. 7.300/Kg
- Tarif dasar listrik sebesar Rp. 1.467.28/Kwh

Dari biaya diatas, Peternak Rakyat sudah tidak menghitung biaya tenaga kerjanya sebab mereka kerjakan sendiri. sedangkan harga rata rata ayam di di Jawa ketika ini  berkisar antara Rp12.500 per kg—Rp15.000 per kg di tingkat peternak, sedangkan biaya pokok produksi antara Rp18.000 per kg—Rp19.000 per kg.

 Denga tingginya harga DOC, Konsentrat & Jagung yang terus naik sedangkan harga telur & ayam hidup timbang semkin turun maka Peternak Rakyat semakin merugi dan bahkan sudah ada yang mulai tidak sanggup meremajakan aym petelurnnya dan untuk peternak ayam broiler sudah tidak sanggup untuk mengisi kandangnya lagi.  hal Ini akan memicu semakain bertambahnya pengangguran dan kemiskinan kerana banyak yang gulung tikar.


refrensi
 https://industri.kontan.co.id/news/pasokan-untuk-dalam-negeri-terbatas-ekspor-jagung-masih-jalan-terus
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3357207/mentan-dulu-langganan-impor-kini-ri-ekspor-jagung
Koran Bisnis Indonesia ed 25 Sept 2018 hal 31

Expor Jagung Sejakterakan Atau Sengsarakan Rakyat ? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: abp29