Pelajaran pertama sebelum masuk ke aliran keyakinan kuman resisten antibiotik maka kita harus mencar ilmu dulu 2 hal :
(1) cara diagnosa & analisa penyakit yang benar
(2) cara mencari sumber asal penyakit.
Logika sederhana JIKA salah memilih penyakit maka akan salah juga memilih pengobatan. JIKA gak bisa mencari sumber asal penyakit maka pengobatan apapun gak akan efektif & penyakit selalu akan berulang
- KEGAGALAN memilih 2 hal itu di lapangan akan menciptakan ILUSI seperti ada kuman yang resisten thd antibiotik.
Semoga Tuhan menawarkan kita kelapangan berpikir & bertindak biar TIDAK MENYESATKAN para peternak se endonesa.
LALU BAKTERI RESISTEN OPO ???
Sebelumnya mohon maaf sekali sy terpaksa buat postingan ini krn aliran keyakinan kuman resisten ini sudah TERLALU JAUH ber ilusi. Kampanye resistensi antibiotik SEPIHAK ini JELAS MERUGIKAN para peternak se endonesa (bahkan sedunia) & menjadi kambing hitam dari peresepan ngawur antibiotik yg JUSTRU DILAKUKAN sendiri oleh para praktisi. Mari kita sama-sama menganalisa dg kebijaksanaan sederhana :
1. Data lab uji enterococcus faecium yg (katanya) membunuh anak umur setahun. Di daftar dituliskan ada 25 antibiotik yg TIDAK MEMPAN (R=Resistance) utk membunuh enterococcus faecium.
FAKTA : Sejak awal enterococcus faecium MEMANG TIDAK MEMPAN dg 25 macam antibiotik itu krn enterococcus faecium HANYA bisa dibasmi dg Linezolid, Daptomycin, Tigecyclin, Sultamicilin, & grup Streptogramin & semua antibiotik ini GAK ADA DI DAFTAR UJI 25 ANTIBIOTIK di atas. BEDA kuman JELAS BEDA antubiotik nya.
 |
| uji sensitivitas enterococcus faecium keadaan aerob |
2. Enterococcus faecium adl kuman ANAEROB jadi sebaiknya uji dilakukan di kondisi ANAEROB memakai inkubator CO2 BUKAN di kondisi AEROB spt di list atas.
3. Mrk bilang sumber kuman resisten di peternakan krn pemakaian antibiotik berlebihan - semenjak awal semua peternak WARAS gak ada yg mau pakai antibiotik kebanyakan krn antibiotik MAHAL gak sebanding dg harga jual daging & telur yg murah (yg masih diminta lebih murah lagi sama politikus IDIOT itu)
4. Mrk bilang seharusnya antibiotik TIDAK DIGUNAKAN di peternakan, terus kalau binatang sakit mau diobati pakai lisan politikus atau peraturan penarikan AGP ? Bisa sembuh ?
5. Tertulis semenjak tahun 90-2000 an ada lebih dr 400 peresepan antibiotik berlebihan utk manusia. Memangnya yg bikin resep buat insan itu peternak ? Atau Dokter binatang ? Pernah ada insan sakit dibawa ke dokter binatang ??
6. Mrk bilang kuman tahan antibiotik ditularkan lewat makanan - bukankah semua produk asal binatang PASTI DIMASAK dulu dg pemanasan sblm dimakan ? Krn kita hidup di tahun 2018 400 tahun stl kompor diciptakan
7. Mrk bilang KALAU kuman resisten berkembang nanti thn 2025 akan ada 10 juta insan mati - ini masih KALAU & JIKA kan ? Sama spt mrk bilang flu burung membunuh jutaan insan sementara jutaan peternak masih hidup menderita gara-gara kandangnya dibakar akhir diduga kena flu burung ? Kenapa peternaknya gak mati saja atau dibunuh semua sekalian ?
8. Penanganan penyakit dibentuk menurut diagnosa mendetail wacana etiology penyakit. Diagnosa bersasarkan adonan nekropsi, uji lab, tanda-tanda klinis + pencarian sumber penyakit. Kami Dokter Hewan SELALU melaksanakan mekanisme ini MAKANYA kami selalu menawarkan antibiotik HANYA ketika binatang faktual kena nanah kuman SESUAI DOSIS gak ngasih segala macam antibiotik scr membabi buta asal sembuh.
9. Sekedar mengingatkan - kampanye KONYOL yg mengkambing hitamkan peternak ini kini telah SUKSES menarik AGP dari pakan & berefek munculnya WABAH NEKROTIK ENTERITIS di semua ayam & SUKSES membunuh miliaran ekor ayam SAAT INI - tanpa solusi.
10. Kita semua sama sbg manusia, pakailah LOGIKA (& metode ilmiah jikalau mampu)
sebelum.mengambil keputusan. Tuhan memberi kita otak utk berpikir & hati utk melaksanakan kebaikan terhadap sesama insan BUKAN demi ratifikasi apalagi demi proyek & jabatan.
