langkah langkah rangka seleksi Bibit Sapi perah
menyambung postingan saya yang sebelumnya yaitu proses Seleksi Bibit sapi perah dan potonglangkah seleksi sapi perah |
1. Penetapan Kriteria Seleksi ternak sapi perah
Hal-hal yang termasuk kedalam Kriteria Seleksi ialah :a. Produksi dan kualitas susu (protein dan lemak). dengan sumber data individu yang bersangkutan atau data-data tetuanya (induk, ayah, dilegkapi data kakek dan nenek) dan pertumbuhan.
b. Data-data suplemen yang berkaitan dengan umur, kesehatan, reproduksi dan kondisi fisik.
2. Pelaksanaan Seleksi
Seleksi dilakukan mulai dan Pedet umur 0-6 bulan, Dara muda umur 6 bulan sampai beranak, Induk Dewasa laktasi dan pelaksanaanya ialah sebagai berikut:a. Seleksi Pedet
Tahapan yang berkaitan dengan seleksi Pedet Bibit Sapi Perah mencakup Rekording, Analisis Data dan Penggabungan Data, yaitu :(1) Penggambaran bagan ternak atau photo, pencantuman nomor telinga, tanggal lahir dan pengisian silsilah hingga 2 (dua) generasi keatas hingga kakek dan nenek pada Kartu Sapi Perah untuk individu yang bersangkutan.
(2) Memasukkan data produksi susu, lemak dan protein susu induk yang sudah dikoreksi (305 hari; 2X perah; ME) untuk laktasi pertama kedalam file komputer individu yang bersangkutan.
(3) Pengisian data potensi tetua ayah, yang memuat kemampuan menurunkan produktivitas kepada keturunannya (PD, NP).
(4) Menggabungkan data produksi susu induk laktasi pertama (305 hari; 2X pemerahan; ME) dengan data potensi ayah, gres lalu diurutkan.
(5) Mengumpulkan dan menganalisa data pertumbuhan pedet (0-6 bulan) hingga dara (>6-18 bulan).
Pelaksanaan Seleksi Pedet
Kegiatan yang berkaitan dengan seleksi pedet ialah sebagai berikut:
Lakukan seleksi tahap pertama, yaitu menentukan pedet-pedet dari keturunan induk yang produksinya pada laktasi pertama termasuk kedalam kelompok :
- produksi diatas 6.000 kg / laktasi.
- produksi 5.001 - 6.000 kg / laktasi
- produksi 4.000 - 5.000 kg / laktasi.
Dengan ketentuan ayah dari individu tersebut minimal berasal dari tetua yang mempunyai rataan produksi sama dengan tetua induk individu yang bersangkutan menyerupai tersebut diatas. Pedet-pedet yang termasuk dalam kelompok tersebut diatas telah dianggap lulus pada tahap pertama, lalu perlu dilakukan seleksi tahap kedua dengan kritena seleksi.
- berat lahir minimal 35 kg dan berat sapih umur 6 bulan minimal 120 kg.
- bukan free martin, tidak cacat fisik.
- bebas dari penyakit menular
Kegiatan yang berkaitan dengan Sertifikasi dan Registrasi, adalah
(1) Pedet yang sudah lulus seleksi, lalu di foto untuk pembuatan sertifikat.
(2) Sebelum diberi sertifikat, maka pedet-pedet tersebut dicatat kedalam Buku Induk Registrasi Sapi Perah (BIRSA).
(3) Kegiatan-kegiatan tersebut harus sesuai dengan SOP Rekording, Analisis Data dan Seleksi dalam Pemeliharaan Pedet Bibit Sapi Perah
b. Seleksi sapi Dara
Seleksi pada Sapi dara bibit merupakan kelanjutan dari seleksi Pedet Bibit yang sudah diberi sertifikat. Oleh alasannya ialah itu, Seleksi Dara Bibit sesungguhnya hanya melanjutkan kepada hasil penilaian pertumbuhan sapi dara pada umur 6-18 bulan dengan berat minimal umur 18 bulan ialah 300 kg, sesuai dengan fase umur sapi dara bibit yang bersangkutan mempunyai bobot tubuh minimal pada umur 6 bulan 120 kg, umur 1 tahun 220 kg, umur 15 bulan 270 kg.c. Seleksi Induk
Seleksi pada sapi induk bibit sapi perah intinya merupakan kelanjutan dan seleksi Dara Bibit dengan pementingan kondisi fisik, keadaan reproduksi dan produksi susunya. Namun alasannya ialah sapi induk sudah berproduksi, maka seleksi yang paling baik ialah memakai data produksi individu yang bersangkutan sekaligus sebagai materi penilaian produktivitasnya sesuai dengan impian menyerupai prestasi yang telah dicapai tetuanya dan telah dicantumkan dalam SertifikatPelaksanaan Seleksi Induk Bibit
Kegiatan yang berkaitan dengan seleksi Induk ialah sebagai berikut:(1) Tahap pertama
lakukan pengelompokan induk yaitu menentukan induk menurut kelompok produksi yang telah ditetapkan antara lain : Produksi susu laktasi pertama, termasuk kedalam kelompok. - produksi diatas 6000 kg/laktasi. - produksi 5001 - 6000 kg/laktasi. - produksi 4000 - 5000 kg/laktasi. Pengelompokan tersebut bertujuan untuk sertifikasi keturunannya
(2)Tahap kedua
tahap kedua ialah seleksi calon tetua untuk tujuan peningkatan mutu bagi generasi berikutnya dan akan lebih baik memakai Nilai Pemuliaan (NP) dan data yang dipakai hingga laktasi ke 3. Seleksi memakai Nilai Pemuliaan akan lebih cermat alasannya ialah faktor kemampuan menurunkan potensi kepada keturunannya (h2) dan kemampuan mengulang produksi yang sama ( r ) serta penggunaan data yang lebih banyak akan meningkatkan kecermatan seleksi dan persistency produktivitas.Sapi-sapi yang telah lulus seleksi pada tahap pertama, lalu perlu dilakukan seleksi tahap kedua dengan kriteria seleksi sebagai berikut :
- Nilai Pemuliaan (NP) dipilih dari urutan tertinggi.
- tidak cacat fisik.
- bebas dari penyakit menular.
- umur maksimum 8 tahun bagi sapi-sapi yang produksinya antara 4000 s/d 5000 kg/laktasi, dan maksimum 10 tahun bagi sapi-sapi yang produksinya diatas 5000 kg/laktasi.
- reproduksi normal.
- puting maksimum mati 1 (satu) buah untuk sapi-sapi yang produksinya 4000 s/d 5000 kg/laktasi, dan maksimum mati 2 (dua) buah untuk sapi-sapi yang produksinya diatas 5000 kg/laktasi.
- Body Condition Score (BCS) maksimum 3,5 dan minimum 2,75 bagi sapi-sapi yang sedang laktasi.