Kinerja dan penemuan Puslitbangnak terbaru
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan atau biasa disebut Puslitbangnak ialah forum dibawah kementrian pertanian yang bertugas untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan peternakan dan veteriner. |
struktur Puslitbangnak
Puslitbangnak merupakan salah satu unit eselon II di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian menurut Permentan No. 61/Permentan/OT.140/10/2010 wacana Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian.
Puslitbangnak mempunyai kiprah melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, penelitian dan pengembangan peternakan, serta pemantauan, penilaian dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Untuk melaksanakan kiprah tersebut,
Puslitbangnak menyelenggarakan fungsi:
(1) penyusunan kebijakan teknis, rencana dan aktivitas serta pemantauan dan penilaian penelitian dan pengembangan peternakan;
(2) pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangan peternakan;
(3) pelaksanaan penelitian dan pengembangan peternakan; dan
(4) pelaksanaan urusan tata perjuangan Puslitbangnak
 |
| struktur organisasi Puslitbangnak |
Kinerja dan penemuan Puslitbangnak Tahun 2010–2014
berikut ini ialah kinerja Kinerja dan penemuan Puslitbangnak yang sudah saya rangkum
Sesuai dengan target strategis Litbang Peternakan dan Veteriner maka capaian kinerja unggulan Puslitbangnak selama 4 tahun (2010-2014) yang berupa galur unggul dan teknologi peternakan dan veteriner ialah sebagai berikut :
1. Ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan)
Ayam KUB merupakan hasil seleksi dari silangan ayam kampung yang merupakan hasil pemuliaan Balai Penelitian Ternak. Pada tahun 2014, ayam KUB telah dilepas sebagai galur gres melalui SK Permentan No. 274/Kpts/SR.120/2/2014 wacana Pelepasan Galur Ayam KUB-1. Dalam kurun waktu 2011-2014, pengembangan ayam KUB telah terdiseminasi ke 25 provinsi dengan jumlah DOC/pullet yang disebar sebanyak 76.844 ekor.
 |
| ayam kub |
Populasi tersebut tersebar di Propinsi Banten, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, NTB, NTT, Bali, Lampung, Sumsel, Sumbar, Sumut, Jambi, Riau, Aceh, Kaltim, Kalbar, Kalsel, Kalteng, Sulsel, Sultra, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara dan Papua. Perlu penguatan sistem pembibitan ayam lokal di tempat melalui pendampingan teknologi pembibitan (sistem perkawinan, replacement stock , dan seleksi induk). Model pembibitan ayam KUB “satu-lima” (satu pembibit, lima pembesar) yang dipromosikan ke beberapa provinsi, sebagian besar berhasil. bila mitra ingin materi bimtek ayam kub bisa download disini cara memperoleh bibit doc ayam kub disini
2. Itik MA/Master
 |
| itik master atau Mojosari jantan |
Itik MA/Master merupakan itik bibit unggul hasil persilangan antara itik Mojosari jantan dan itik Alabio betina yang telah terseleksi. Rataan produksi telur mencapai 70% per tahun, dengan umur pertama bertelur 18-20 minggu. Itik bibit unggul ini sanggup dipakai sebagai bibit niaga ( simpulan stock ) dengan keunggulan produktivitas dan keseragaman yang tinggi. Pada tahun 2013 telah dilakukan penyebaran bibit ternak diantaranya Itik Master di Jawa Barat dan Jambi. Galur Itik Master telah didaftarkan kepada Komisi Penilai, Penetapan, Pelepasan Rumpun dan Galur Ternak (KP3RGT) pada Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan pada bulan Oktober 2014.
3. Itik PMp
Itik PMp merupakan galur sintetis yang berasal dari kombinasi itik Peking dan itik Mojosari putih, dan telah mengalami seleksi selama 5 generasi, bobot potong umur 10 ahad mencapai 2,2 kg.
 |
| itik pmp itik Peking Mojosari putih, |
Jika dikawinkan dengan entog jantan sanggup menghasilkan itik Serati dengan bobot potong 10 ahad seberat 3,2 kg.
 |
| itik Peking Mojosari puti itik pmp |
4. Domba Komposit Sumatera
Domba Komposit Sumatera merupakan silangan 3 rumpun domba yaitu Domba Lokal Sumatera ekor tipis (50%), Domba Barbados Blackbelly (25%) dan Domba St. Croix (25%).
Rumpun domba silangan ini telah didaftarkan pada Komisi Penilai, Penetapan, Mentan untuk pelepasan domba tersebut segera diterbitkan pada bulan Oktober 2014.
 |
| Domba Komposit Sumatera |
Sejak tahun 2009, domba hasil persilangan dan pemuliaan dari Balai Penelitian Ternak ini telah disebar di beberapa propinsi di Indonesia yaitu Banten, DKI, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
 |
| domba komposit sumatra |
Rumpun Domba Komposit Sumatera telah mendapat SK Pelepasan Rumpun dari Menteri Pertanian nomor 1050/Kpts/SR.120/10/2014, tanggal 13 Oktober 2014 dengan nama Domba Compass Agrinak.
5. Domba Komposit Garut
Domba Komposit Garut sesuai namanya merupakan domba sintetis hasil persilangan domba Garut dengan bibit domba St. Croix ( Virgin Island ) dan Moulton Charolais.
6. Kambing Boerka
Kambing Boerka merupakan hasil persilangan dari Kambing Boer (50%) dan kambing Kacang (50%) dengan bobot tubuh yang lebih besar (dari lahir hingga umur 365 hari sebesar 29.27 hingga 76.28%) dibanding kambing lokal dan potensial untuk dikembangkan di Indonesia.
 |
| kambing-boerka |
7. Bibit Unggul Sapi PO
Bibit unggul Sapi PO merupakan pemurnian bangsa Sapi PO yang dilakukan di Loka Penelitian Sapi Potong. Bibit unggul yang dihasilkan berupa pejantan unggul maupun bibit induk unggul.
 |
| bibit sapi po Puslitbangnak |
8. Kandang Kelompok “Model Balitbangtan”
Kandang kelompok “Model Balitbangtan” merupakan sangkar umbaran terbatas berisi sejumlah ternak sapi yang dilengkapi dengan bank pakan sekaligus berfungsi sebagai tempat kawin. Rasio jantan dan betina ialah 1:20 dengan skala pemeliharaan hingga 100 ekor per orang bisa meningkatkan efisiensi reproduksi maupun tenaga kerja, dengan jarak beranak < 14 bulan.
 |
| kandang kelompok Puslitbangnak |
9. Tanaman/ Hijauan Pakan Ternak
Benih/bibit TPT yang telah berhasil dikoleksi ialah Calopogonium mucunoides toleran lahan masam; Bibit Panicum maximum cv purple guinea toleran lahan masam; Bibit Lablab purpureus toleran lahan masam; benih Clitoria ternatea toleran lahan masam. Centrosema macrocarpum , Arachis hybrid , Stylosanthes scabra , Panicum maximum cv , Paspalum atratum, dan Indigofera sp.
 |
| indigofera sp |
.
11. Seed vaksin AI isolat lokal “A/Ck/West Java/PwtWij/2006”
Pemerintah tetapkan virus ini sebagai salah satu virus yang direkomendasikan sebagai seed vaksin semenjak tahun 2009 (Surat Edaran Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan No. 30099/PD.620/F/9/2009) dan Surat Menteri Pertanian No. 3345/Kpts/LB.450/7/2011. Seed vaksin ini telah dialih teknologikan ke produsen vaksin swasta nasional PT Caprifarmindo. Vaksinnya telah diproduksi dan dipakai secara luas oleh masyarakat peternakan ayam komersial di banyak sekali tempat semenjak tahun 2009 hingga ketika ini hampir diseluruh provinsi di Indonesia. Berdasarkan informasi, PT Caprifarmindo telah memproduksi vaksin hingga dengan tahun 2014 sebanyak 201.390.000 dosis. Jika satu ekor ayam divaksin sebanyak 3 kali (total 3 takaran selama hidup) maka jumlah ayam yang telah divaksin sebanyak 67.130.000 ekor ayam, sanggup berarti ayam tersebut tidak terjangkit penyakit AI dan diselamatkan dari janjkematian akhir virus AI. Jika per ekor ayam tersebut harga rata-ratanya bernilai Rp 25.000,- maka keberadaan vaksin tersebut telah sanggup menyelamatkan aset peternak senilai Rp 1.678.250.000.000,-, Disamping itu pemerintah mendapat pendapatan dari pajak penjualan vaksin dan penjualan ayam/telur.
12. Teknik FUMELISA Mono Ab
FUMELISA Mono Ab merupakan prototipe kit ELISA ( Enzyme Linked Immunosorbent Assay ) berbasis antibodi monoklonal (Sub Klon 2B1F6F7) yang dikembangkan untuk mendeteksi kontaminan fumonisin B1 (FB1) dalam produk pertanian dan pakan ternak. Keunggulan teknologi FUMELISA Mono Ab dengan format ELISA kompetitif pribadi (Dc-ELISA) mempunyai performan yang baik untuk mendeteksi fumonisin pada jagung dan pakan ternak. Antibodi bereaksi spesifik terhadap FB1 (100%) dan FB2 (4,9%) dengan limit deteksi 0,5 ng/ml (ppb). Manfaat dari teknologi ini di masyarakat ialah membantu mencegah keracunan fumonisin pada produk pertanian dan pakan ternak. Teknologi FUMELISA sudah didaftarkan untuk paten dan sedang dilakukan penjajagan untuk alih teknologi ke PT. Kalbe Farma.
13. Teknologi Felisavet untuk deteksi penyakit hewan
Teknologi ELISA ini didesain untuk aplikasi praktik di lapangan yang dengan cepat sanggup mendeteksi adanya penyakit infeksius secara serologis. Teknologi berbentuk imunostik, didesain untuk sanggup mendiagnosa lebih dari satu penyakit binatang strategis dari sampel serum, plasma, darah dan air susu. Keunggulan dari teknologi ini yaitu jenis penyakit yang akan dideteksi dan sanggup didesain sesuai dengan kebutuhan sehingga lebih fleksibel dalam pengembangannya. Teknologi ini dalam proses untuk ditawarkan kepada pihak swasta.
14. Kit ELISA
Aflatoksin Kit ini dipakai untuk mendeteksi secara cepat adanya aflatoksin pada materi pakan ternak, keunggulan teknologi diagnosa ini ialah sanggup mengekstraksi 40 sampel sekaligus. Hasil analisa lebih cepat 15 menit dan balasannya lebih sensitif serta spesifik daripada alat serupa buatan luar negeri. Harga kit ELISA relatif lebih murah 30% dibanding kit komersial, bisa disimpan selama 2 bulan pada suhu 4oC. Kit ELISA ini telah dipatenkan dengan Nomor Paten : P-0027066. 15. Pemodelan Penyediaan Daging Sapi dan Susu Menggunakan Metode System Dynamics Metode systemdynamics dipilih dalam pemodelan neraca daging sapi dengan melibatkan beberapa submodel jenis ternak pemasok daging sapi. Submodel tersebut antara lain 1) sapi potong, baik dari klaster Inseminasi Buatan (IB) maupun Kawin Alam (KA); 2) kerbau; 3) sapi perah sebagai pemasok daging (pedet jantan sebagai bakalan, betina afkir dan tidak produktif); 4) penggemukan sapi bakalan impor; 5) daging beku impor; dan 6) konsumsi. Metode ini juga diterapkan pada pemodelan penyediaan susu yang melibatkan submodel 1) produksi susu dalam negeri; 2) impor susu; 3) ekspor susu; dan 4) pertumbuhan penduduk dan konsumsi susu. Titik ungkit untuk intervensi peningkatan penyediaan daging sapi/kerbau di dalam negeri sanggup dilakukan melalui alternatif intervensi kebijakan dalam (1) penurunan calving interval sapi potong kluster kawin alam dari 1,5 tahun menjadi 1,26 tahun, (2) penurunan calving interval kerbau dari 1,8 tahun menjadi 1,6 tahun, (3) proteksi pakan penggemukan yang sanggup meningkatkan pertambahan bobot tubuh dari 0,6 kg/ekor/hari menjadi 1 kg/ekor/hari dan (4) meningkatkan indeks sapi siap potong dari 59% menjadi 65%. Skenario simulasi intervensi 1 atau kombinasi 1 dan 2 atau kombinasi 1,2, dan 3 sanggup menghasilkan surplus produksi daging sapi/kerbau pada tahun 2016, sementara itu surplus daging sapi/kerbau akan sanggup dicapai pada tahun 2014 bila melaksanakan intervensi kebijakan seluruh kombinasi 4 intervensi tersebut Kajian ini akan menunjukkan warta yang dibutuhkan untuk menyusun dan memformulasikan taktik kebijakan yang sempurna dalam pencapaian kemandirian pasokan daging sapi/kerbau dan pasokan susu di dalam negeri. Kajian ini juga sanggup menjadi tumpuan dalam penerapan intervensi atau instrumen kebijakan yang dihasilkan oleh banyak sekali skenario. Dengan demikian, banyak sekali saran/rekomendasi opsi kebijakan menurut beberapa faktor teknis budidaya, produksi, dan konsumsi sanggup dihasilkan.
sumber RENCANA STATEGIS
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN 2015 – 2019
