Inseminasi buatan sudah menjadi teknologi penting dalam budidaya sapi potong maupu perah. dengan adanya IB urusan pengembangbiakan menjadi sangat praktis. Namun demikian masih ada juga sedikit keraguan dari beberapa peternak perihal IB. Keraguan itu sering ditemukan pada masyarakat pedesaan non pusat peternakan sapi, salah satu keraguan itu yaitu ketakutan akan induk sapi tidak saanggup melahirkan anak sapi yang terlalu besar. Padahal di lapangan sangat jarang kita temukan adanya sapi betina kesulitan melahirkn anak hasil IB.
Untuk itu blog peternakan ini akan membahas perihal kelebihan dan kekurangan Inseminasi Buatan Pada sapi, sehingga keraguan-keraguan selama ini sanggup dikurangi. Sebab secara ilmiah telah terbukti konkret bahwa inseminasi buatan sangat mendukung dalam kegiatan budidaya sapi potong dan perah.
Kelebihan inseminasi buatan pada sapi:
- Praktis, tentu saja IB jauh lebih mudah daripada kawin alam. Pada IB kita tidak perlu mencari sapi pejantan, cukup hubungi inseminator semua urusan selesai.
- Memperbaiki kualitas keturunan sapi, bibit (semen) yang diinseminasikan petugas sudah terjamin mutunya (pasti sapi unggul). Berbeda degan kawin secara alami, dimana kualitas pejantan belum terjamin kualitasnya.
- Biaya juga lebih murah, sepengetahun penulis untuk sekali IB peternak hanya dikenakan biaya Rp. 50.000,- di kawasan tertentu, sedangkan kawin dengan memakai pejantan biasanya pemilik sapi jantan akan meminta uang diatas 50 ribu.
Kekurangan inseminasi buatan:
Berdasarkan pengamatan selama ini di lapanga hampir tidak ditemukan kekurangan berarti dari peroses inseminasi buatan pada sapi, satu-satunya kekurangan hanyalah tingkat keberhasilan yang tidak sebaik kawin alam. Hal ini masuk akal saja, alasannya penentuan masa birahi pada sapi betina lebih akurat jika didekatka dengan pejantan daripada dengan pengamatan kasat mata oleh peternak. Akurasi masa birahi juga akan semakin baik seiring masa pemeliharaan oleh peternak.Dulu aneka macam informasi perihal ketidak mampuan sapi lokal melahirkan anak sapi hasil IB, ternyata hal itu hanyalah informasi semata tanpa ada bukti akurat yang berarti. Isu tetaplah isu, tujuannya juga tidak jelas. Selama saya menjadi inseminator belum pernah ada sapi hasil IB yang tidak bisa dilahirkan dengan selamat. Pada dasarnya besar kecilnya ukuran janin akan diubahsuaikan dengan besar kecilnya induk sapi. Jika induk sapinya kecil maka janinnya akan kecil pula walaupun kita inseminasi dengan Simmental ataupun limousine.
Anak sapi hasil IB akan tumbuh lebih baik jika dibandingkan dengan hasil perkawinan alami, kecepatan pertambahan berat tubuh akan terlihat konkret di masa pemeliharaan sampai masa jual.
Harga / biaya IB di setiap kawasan memang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan bibit dan N2 cair. Jika di kawasan tersebut tidak ada BIBD (balai inseminasi buatan daerah) maka terpaksa semen harus didatangkan dari kawasan lain atau BBIB (balai besar inseminasi buatan) sehingga menambah biaya pengiriman. Begitu juga denga N2 cair, jika di suatu kawasan tidak ada pabrik N2 cair maka biaya pengadaan akan bertambah juga dampaknya tentu saja biaya Inseminiasi di kawasan tersebut juga agak lebih mahal daripada kawasan berfasilitas lengkap.
Itulah sedikit klarifikasi perihal kelebihan dan kelemahan inseminasi buatan pada sapi, supaya cukup dipahami dan bermanfaat. Sampaikan kritik saran melalui form komentar.