Memulai Usaha / Bisnis Ternak Sapi Potong
Secara tradisional perjuangan ternak sapi potong sudah biasa dijalankan masyarakat Indonesia. Dulu kala setiap rumah tangga gres kerap diberi modal berupa seekor sapi betina sebagai salah satu modal berumah tangga, maksud tujuannya yaitu biar pasangan pengantin gres mempunyai unit usha sekaligus tabungan. Memang hingga kini ternak sapi konvensional masih dianggap masyarakat kita sebagai tabungan belaka, sehingga dalam administrasi dan pengelolaannya kerap mengabaikan unsur keuntungan rugi dalam pelaksanaan budidaya.
Besar kecilnya sebuah perjuangan ternak sapi potong memang akan mempengaruhi tingkat keuntungan seorang peternak, namun bukan berarti budidaya sapi potong skala kecil tidak menguntungkan. Untung rugi beternak sapi lebih bergantung pada teknis tata kelola. Jika si peternak bisa bertindak efisien dalam administrasi pemeliharaan sapi potong, maka bisa dipastikan keuntungan yang akan diperoleh.
Untuk beternak sapi potong skala kecil 1 – 5 ekor lebih dianjurkan perjuangan budidaya penggemukan. Artinya si peternak memelihara sapi potong hanya untuk proses penggemukan saja, tanpa melalui proses pemeliharaan pedet hingga masa sapih. Hal ini akan lebih menguntungkan bila dibandingkan si peternak skala kecil memelihara sapi potong semenjak pedet hingga masa panen (jual).
Berbeda halnya kalau memelihara sapi potong dalam skala mengengah hingga besar, maka si pengusaha lebih baik mengkombinasikan perjuangan budidaya antara pembibitan dan penggemukan. Bibit (pedet) yang baik dari segi keturunan dan tampilan dipelihara hingga masa jual, sedangkan yang kurang baik bisa saja dijual ke pasar ternak. Efisiensi manajemen pakan dan tata kelola juga lebih fleksibel, mengingat jumlah populasi ternak yang cukup besar maka kecil kemungkinan adanya pakan yang terbuang.
Usha ternak sapi potong sekala kecil
Khusus utuk peternak kecil / pemula, berikut hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan budidaya sapi potong:- Lebih baik membeli sapi umur diatas 1 tahun, jantan dan hasil IB (inseminasi buatan)
- Lebih baik membeli sapi bakalan dari peternak setempat yang dikenal seluk beluk dan silsilah ternaknya.
- Jika harus membeli bakalan penggemukan di pasar ternak maka perhatikan kesehatan bakalan tersebut (postur badan baik, jenis sapi potong murni (bukan perah ataupu dwiguna), tidak ada cacat fisik, hasil IB, umur lebih setahun)
- Bila umur kurang setahun maka pastikan bakalan tersebut telah disapih (lepas menyusu)
- Beli sapi kurus tapi sehat, dan mempunyai selera makan yang cantik (tidak memilih-milih rumput), bila kita membeli sapi gemuk kemungkinan harga bakalan tersebut cukup tinggi sehingga sulit untuk mendapat keuntungan dari proses penggemukan.
- Pahami teknik ransum penggemukan yang baik berikut konsentrat yang cocok untuk kondisi kawasan anda.
Mungkin tidak bisa penulis sebutkan teknik-teknik pemilihan bakalan serta meransum pada goresan pena ini, namun kalau ada sesuatu yang mengganjal di pikira dan hendak ditanyakan silahkan melalui form komentar atau kirim pertanyaan seputar sapi potong kepada penulis melalui email dibawah. Demikianlah sekilas ihwal memulai perjuangan sapi potong semoga sanggup bermetamorfosis diskusi menarik.
