Penanganan mecret pada sapi menjadi sangat penting diketahui setiap peternak sapi potong maupun perah, lantaran mengobati mencret tidak sanggup dilakukan dengan sembarangan terutama dalam santunan antibiotic. Kebanyakan peternak memberi obat insan yang dibeli dari warung dikala sapi mereka mencret, adapun obat yang sering diberikan menyerupai entrostop, ciba dan lainnya. Secara ilmu kesehatan ternak santunan obat insan untuk binatang sangat salah.
Sapi ialah binatang ruminansia yang pencernaan makanannya dibantu oleh sejumlah bakteri, selain membantu pencernaan, basil dalam badan sapi juga berkhasiat sebagai sumber protein. Itulah sebabnya tidak dibenarkan memperlihatkan antibiotic pada ruminansia secara asupan. Pemberian antibiotic secara asupan pada binatang memamah biak sanggup membunuh semua basil bermanfaat yang ada di dalam lambung dan usus (saluran pencernaan), kalau semua basil dalam akses pencernaan hiang maka sanggup dipastikan sapi tersebut akan menjadi kurus. Inilah kesalahan yang sering dilakukan peternak dikala melihat sapi mereka sakit (demam dan mencret).
Diagnosa mencret yang salah, peternak juga sangat sering melaksanakan kesalahan dalam mendiagnosa penyakit mencret pada sapi. Asal kotoran terlihat cair mereka sering menyimpulkan bahwa ternak mereka mencret, padahal kotoran yang cair bukanlah ciri utama dari mencret hewan, kotoran yang cenderung cair sanggup saja lantaran pakan hijauan kuliner ternak yang terlalu muda atau santunan serat garang yang kurang pada sapi. Adapun ciri utama penyakit mencret adalah:
- kawasan sekitar panggul sapi terlihat kotor oleh kotoran yang mengering
- Sering mengangkat ekornya walaupun tidak membuang kotoran (hal ini terlihat terang pada anak sapi yang mencret)
- kotoran cenderung cauir walaupun diberi pakan hijauan renta atau kering.
- nafsu makan berkurang
- bulu sapi terlihat kusam