Membudidayakan ikan lele di kolam terpal hampir sama saja dengan sistem pemeliharaan lele di kolam tanah, perbedan hanya terletak pada media dan teknik pemupukan kolam lele. Kolam lele yang paling baik yaitu kolam yang sesuai antara lebar kolam dengan populasi bibit lele yang ditebar. Standart kapasitas kolam lele yaitu 100 ekor / m3 (1 meter panjang x 1 m lebar x 1 m tinggi air). Semua jenis lele (sangkurinag, dubo dan lainnya) sanggup dipelihara di kolam terpal.
Kelebihan memelihara ikan lele di kolam terpa:
- Terpal gampang didapatkan, dan harganya cukup murah
- Kontaminasi dengan tanah yang tidak diketahui kualitasnya sanggup dihindari.
- Kontrol air gampang diatur baik dari segi kualitas maupun kuantitas air
- Meminimalisir hama yang sering terdapat di permukaan tanah menyerupai berang-berang dan sejenis bakteri.
- Praktis dalam pemanenan lele.
Cara menciptakan kolam terpal budidaya lele.
Sebelumnya kita harus menciptakan perencanaan terutama mengenai jumlah bibit lele yang akan kita tebar, hal ini untuk menyesuaikan luas kolam yang akan kita buat. Jangan menciptakan kolam ikan lele terlalu besar ataupun terlalu kecil. Setelah kita memastikan jumlah ikan lele yang akan kita pelihara kita sudah sanggup menciptakan kolam terpal dengan perosedur berikut.
Pertama gali tanah setinggi 1,5 m dengan luas 1 m untuk 100 ekor lele. Setelah tanah tersebut digali tekan-tekan permukaan galian sampai rata, jauhkan kerikil, bebatuan dan benda keras lainnya dari permukaan galian kolam tanah. Semprot galian tanah tersebut dengan disinfektan sebagai tindakan sanitasi. Setalah disanitasi biarkan galian kolam tersebut selama tiga hari.
Pasang terpal seluaas galian yang kita buat, lebihkan terpal selebar 50 cm di setiap sisi galian. Untuk menahan terpal yang akan diisi air menjadi kolam sanggup menimbunnya dengan tanah atau dipancang dengan kayu. Terpal yang dipakai yaitu terpal yang sanggup bertahan selama tiga bulan dalam rendaman air contohnya; terpal tenda atau terpal plastik beling tebal.
Untuk menciptakan air awal kolam terpal ini ada dua cara yakni:
- Air awal yang mengandung banyak plankton didapatkan dari kolam khusus untuk pembuatan air plankton, caranya selain menciptakan galian untuk kolam terpal kita juga menciptakan satu kolam tanah khusus untuk menciptakan air yang mengandung banyak plankton dengan cara pemupukan. Adapun langkah-langkahnya: buat galian kolam dari tanah seluas yang diperlukan, isi kolam tersebut dengan kompos sapid an biarkan selama 3 hari. Selanjutnya isi kolam tersebut dengan air higienis (jangan air PDAM) dan biarkan kurang lebih selama seminggu sampai air berkembang menjadi kehijauan (artinya duah banyak plankton untuk pakan ikan lele nantinya). Air inilah yang dikuras dan dipindahkan ke kolam terpal.
- Cara kedua, menciptakan air plankton eksklusif di kolam terpal ikan lele. Caranya sehabis terpal dipasang isi dengan kompos sapi (feces sapi), biarkan selama 3 hari, selanjutnya isi air bersih. Biarkan selama seminggu gres dimasukkan bibit lele.
Dari kedua cara pemupukan diatas maka untuk ikan lele cara yang paling baik yaitu cara pertama yakni melaksanakan pemupukan air di kolam terpisah. Hal ini mungkin alasannya yaitu plankton hanya baik untuk konsumsi bibit ikan lele, sedangkan untuk lele yang sudah besar lebih baik memakai pakan pelet. Memberi atap pada kolam ikan lele sangat dianjurkan, hal ini untuk menghindari kontaminasi air hujan yang tidak baik untuk pertumbuhan ikan lele alasannya yaitu air hujan mengandung asam.