Ternak angsa kering maksudnya ialah kita memelihara angsa dalam sangkar tanpa menyediakan bak untuk berenang. Pada umumnya angsa memang lebih menyukai lahan lembap sebagai daerah mencari makan namun itu semua sanggup dimodifikasi menjadi full di lahan kering atau sangkar kering. Beternak angsa secara kering ini banyak diaplikasikan untuk petelur, yang dibudidayakan meyerupai sangkar sistem pemeliharaan ayam petelur. Kita ketahui bahwa itik meiliki kebiasaan bertelur di sembarang daerah khususnya itik gembalaan. Hal ini menjadi kedala dan faktor kerugian bagi peternak, lantaran sering sekali tidak sanggup menemukan telur di area pengembalaan (sawah).
Tujuan utama menciptakan sangkar kering
- Menghemat lahan, dengan menjiplak sangkar ayam petelur yang berupa kotak-kotak jaring, tentu saja lahan yang dipakai jauh lebih kecil dibandingkan budidaya secara lepas.
- Efisiensi pakan, pada sangkar kering disediakan daerah pakan secara khusus, menyerupai pada ternak ayam petelur.
- Semua telur itik sanggup dikumpulkan
Kekurangan dari sistem budidaya angsa kering
- Tingginya tingkat stress dari angsa kalau dikurung dalam sangkar kecil, alasannya ialah binatang ini intinya unggas penjelajah dan binatang gembalaan. Tingkat stress sanggup diturunkan dengan derma vitamin C secara rutin.
- Mahalnya biaya bangunan sangkar dan peralatan, Budidaya pada sangkar kering akan membutuhkan daerah pakan, daerah minum, dan box yang terbuat dari bambu atau besi yang dipakai untuk sangkar.
Bebek yang sanggup dimasukkan ke bateray ini ialah angsa dara, sedangkan anak atau DOD tidak sanggup dipelihara di bateray. Kaprikornus diperlukan juga sangkar khusus untuk DOD sebelum dara.