Bebek peking ialah jenis pedaging atau potong yang asalnya dari peking, sangat cocok dibudidayakan di Indonesia. Kelebihannya ada pada harga jual yang tinggi, persaingan perjuangan juga rendah dengan masa panen relative lebih cepat dibandingkan dengan angsa lainnya menyerupai tiktok, itik dan entok. Kelebihan inilah yeng menciptakan banyak peternak mencari DOD (Day Old Duck) sampai ke banyak sekali tempat menyerupai Jakarta, Bogor, Surabaya dan Malang.
Teknik budidaya angsa peking ini relatif sama dengan budidaya angsa lokal, tapi jikalau peternak ingin mempercepat masa panen sebaiknya memakai pakan bebek yang diproduksi pabrik. Pakan ini biasanya dalama bentuk pellet (butiran), kelebihan dari pakan pabrik ini ada pada komposisi pakan yang seimbang serta mengandung hormon pemacu pertumbuhan. Bebek peking bisa dipelihara secara berair dan kering, berair dalam artian pengembalaan yang memungkinkan angsa untuk berenang atau sangkar yang dilengkapi bak renang bebek.
Rincian perjuangan angsa peking secara garis besar
Sisi modal:- Kandang, sanggup dibangun dengan materi jaring atau jerejak bambu
- DOD, anak angsa umur satu hari dikala ini ada pada kisaran harga 9700 – 10.000 Rupiah / ekor. Memang harga anak angsa ini cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan DOD entok atau itik petelur.
- Pakan, pakan angsa yang dibentuk oleh pabrik
- Peralatan kandang, berupa tempat pakan, tempat minum pemanas DOD peralatan sanitasi penerangan dan lain-lain.
Sisi biaya:
- Biaya tenaga kerja, dimana honor anak sangkar dikala ini diatas 750.000 Rupiah/ orang/ bulan
- Biaya listrik dan air bersih
- Biaya kesehatan ternak berupa obat-obatan, vitamin dan mineral
Pendapatan:
Harga jual angsa peking dikala ini kisaran Rp25.000/ Kg
Masa panen optimal ialah 6 bulan dimana beratnya dikala ini rata-rata 2,7 Kg/ Ekor.
Kotoran angsa dikala ini harga Rp. 15.000/ karung
Dari asumsi diatas secara sederhana kita sanggup menyimpulkan dalam perjuangan ternak angsa peking ini seorang peternak harus mengusahakan pengeluaran kurang dari Rp 35.000/ ekor atau per ekor angsa menerima laba sekitar Rp.10.000. jadi jikalau kita memelihara 100 ekor, bisa menghasilkan laba 100 x 10.000 = 1 juta rupiah selama 6 bulan.
Dari asumsi diatas apakah anda cukup tertarik untuk memelihara atau budidaya ternak angsa peking sebagai perjuangan sampingan atau perjuangan utama? Jika anda mengakibatkan ternak ini sebagai perjuangan utama maka untuk laba hemat minimal kita memelihara sebanyak 200 ekor.