Saturday, February 8, 2020

Cara Beternak Ulat Sutera, Penyediaan Pakan, Bibit Hingga Panen

Apa itu Ulat Sutera? Ngengat sutra atau sutera yakni ngengat yg mempunyai nilai ekonomi tinggi sebagai penghasil serat/benang sutra. Makanan ulat sutra hanyalah daun murbei. Ia berasal dari utara Tiongkok. Menurut Wikipedia,Nama ilmiah dari ulat sutera adalah: Bombyx mori


Tips Memelihara Ulat Sutera
Pada suhu rendah ulat akan lebih lambat mengokon. sinyal tanda ulat yg akan mengokon yaitu menyerupai berikut: nafsu makan berkurang atau berhenti makan sekalipun; badan ulat jadi bening kekuning-kuningan (transparan); ulat condong berjalan ke tepi; dari ekspresi ulat keluar serat sutera. seandainya sinyal tanda tersebut sudah tampak, jadi butuh diambil tindakan menyerupai berikut: kumpulkan ulat dan masukkan ke didalam alat pengokonan yg sudah disediakan dengan langkah menaburkan dengan merata. alat pengokonan yg baik yaitu: rotari. seri frame, pengokonan bambu dan mukade (terbuat dari daun kelapaatau jerami yg dipuntir membentuk sikat tabung).

Ulat sutera ini membutuhkan waktu sekitar 10 hari untuk menetas dan sehabis menetas kemudian akan menjadi ulat dan membentuk kepompong mentah. Kemudian masuk ke dalam tahap menjadi kepompong mentah , disitulah kepompong mentah akan di pintal potongan benang sutera yg sekitar panjang 300 meter hingga dengan 900 meter. Serat dari pada benang sutera yagn di hasilkan ketika di pintal biasanya mempunyai diameter sekitar 10 mikrometer.

Dalam hal makan , ulat sutera ini termasuk ulat yg rsayas . ulat ini makan sepanjang hari selagi stok masakan yg ada di sekitarnya masih ada. Memang ke rsayasan dari pada ulat sutera ini berdampak kepada pertumbuhan dan juga perkembangan ulat yg cukup pesat dengan mengalami 4 fase ganti kulit. Saat warna kulit masih berwarna kuning , berarti mengindikaskan bahwa ulat sutera ini akan segara membungkus dirinya sendiri dan akan berkembang menjadi kepompong.

Beberapa tips mengolah benang sutera antara lain merebus terlebih dahulu ulat sutera yg memang belum masuk atau sebelum menjadi matang supaya menghasilkan benang sutera yg elok dan mempunyai kualitas terbaik. Selain itu juga merebus ulat sutera ini bertujuan sebagai membunuh ulat sutera sehingga akan memudahkan dalam menguraikan serat-serat kepompong sutera.

Langkah-langkah Memelihara Ulat Sutera

Sebelum melsayakan pemeliharaan pada ulat sutera sebaiknya perlulah dilsayakan persiapan berupa penyediaan pakan ulat sutera, ruangan untuk memelihara, peralatan untuk pemeliharaan dan pemesanan telur atau bibit ulat sutera.

Penyediaan Pakan Ulat

Daun murbei untuk ulat sutera kecil berumur pangkas 1 bulan sedangkan untuk ulat sutera cukup umur berumur pangkas 2 atau 3 bulan.
Tanaman murbei sanggup dipanen sehabis berumur 9 bulan sehabis penanaman.
Dalam pemeliharaan 1 box ulat sutera diharapkan sekitar 1000 hingga 1200 kg daun murbei dengan cabang atau 400 hingga 500 kg daun murbei tanpa cabang.
Jenis unggul daun murbei yg baik untuk ulat sutera yakni Morus alba, Morus cathayana, Morus multicaulis dan lainnya.

Ruangan dan Peralatan untuk Pemeliharaan Ulat Sutera
Ruangan untuk pemeliharaan ulat sutera harus mempunyai ventilasi dan jendela yg cukup
Tempat pemeliharaan ulat cukup umur dipisahkan dari daerah pemeliharaan ulat kecil, ulat kecil dipelihara pada daerah khusus atau unit pemeliharaan ulat kecil.

Peralatan untuk budidaya ulat sutera yg perlu disediakan antara lain kotak/rak pemeliharaan, kaporit/papsol, kapur tembok, daerah pakan/tempat daun,jaring ulat, ayakan, pisau, gunting stek, ember/baskom, kertas alas, kertas minyak atau parafin, lap tangan , kain epilog daun dan lainnya.

Ruangan dan peralatan diberi desinfeksi 2 hingga 3 hari sebelum budidaya dimulai. Apabila ulat kecil dipelihara di Upuk berlantai semen maka lsayaakan pembersihan sehabis didesinfeksi.

Bibit Ulat Sutera
Jumlah bibit ulat sutera diubahsuaikan dengan jumlah daun yg tersedia dan kapasitas runagan dan peralatan untuk budidaya. Pemesanan bibit ulat sutera tersebut dipesan selambat-lambatnya 10 hari sebelum budidaya dimulai, sehabis bibit sudah diperoleh maka lsayakan penanganan telur dengan baik semoga telur menetas seragam dengan tips:


Telur disebarkan pada kotak penetasan yg sudah ddisiapkan kemudian ditutup dengan kertas putih tipis, kotak penetasan tersebut diletakan pada ruangan yg sejuk dan terhindar dari sinar matahari setips eksklusif dengan kelembaban 75%-85% dan suhu sekitar 25°C-28°C. Apabila pada telur sudah terlihat bintik biru maka bungkus memakai kain hitam secukup usang 2 hari.

Pemeliharaan Ulat Sutera Kecil
Dalam melsayakan pemeliharaan ulat kecil didahului dengan aktivitas Hakikate yaitu aktivitas penanganan ulat yg gres menetas didani dengan derma pakan pertama.

Ulat sutera yg gres menetas didesinfeksi dengan memakai bubuk gabungan kaporit dan kapur dengan perbandingan 5:95, kemudian beri daun murbei muda yg telh dipotong kecil kecil, kemudian ulat dipindahkan ke sasag kemudian ditutup enggunkan parafin atau kertas minyak. Lsayakan derma pakan sebanyak 3 kali sehari yaitu pada pagi, siang dan sore hari.

Ulat sutera akan mengalami masa istirahat dan pergantian kulit pada tiap instar, apabila hal tersebut berlangsug maka lsayakan pemberhentian derma pakan namun taburi dengan kapur. Pada dikala masa ini berlangsung, semoga udara mengalir maka jendela atau vebtilasi runagan dibuka. pada dikala simpulan instar lsayakan penjarangan dan sesuaikan daya tampung daerah dengan perkembangan ulat sutera. Lsayakan pembersihan daerah ulat dan pencegahan hama penyakit dengan teratur.

Pelaksanaan :
Pada instar I dan II , pembersihan dilsayakan sebanyak 1 kali. Pada instar III pembersihan dilsayakan sebanyak 1 atau 2 kali dan semua itu dilsayakan sehabis derma pakan kedua dan menjelang tidur.
Rak atau sasag ditempatkan semoga tidak melekat dengan dinding, kali rak diberi kaleng yg berisi air semoga mencagah gangguan semut.
Jika lantai ruangan tidak disemen maka taburi lantai dengan kapur setips merata semoga tidak lembab.
desinfeksi badan ulat sutera dilsayakan sehabis ulat sutera berdiri yaitu sebelum derma pakan pertama.

Penyaluran ulat sutera kecil dari daerah UPUK (Unit Pemeliharaan Ulat Kecil) ke UPUB (Unit Pemeliharaan Ulat Besar) dilsayakan saar ulat sedang tisur pada instar III. Perlsayaan pada dikala penyaluran yaitu penyaluran ulat yg akan dipindahkan dibungkus dengan menggulung kertas alasnya dan kedua sisi kertas bantalan diikat kemudian diletakkan pada posisis berdiri atar ulat tidak tertekan. Sebaiknya Penyaluran ini dilsayakan pada pagi atau sore hari.

Pemeliharaan Ulat Sutera Besar
Perlsayaan terhadap ulat sutera besar berbeda dengan perlsayaan pada ulat sutera kecil. Ulat sutera besar memerlukan kondisi ruangan yg sejuk dengan suhu sekitar 24°C-26°C dan kelembapan 70%-75%.

Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam melsayakan pemeliharaan ulat sutera besar adalah:
  • Ulat sutera besar memerlukan ruangan atau daerah pemeliharaan yg lebih luas.
  • Daun pakan yg dipersiapkan untuk ulat sutera besar, disimpan pada daerah yg higienis dan sejuk dan ditutup dengan kain basah;
  • Daun murbei yg diberikan pada ulat sutera besar untuk pakan tidak lagi dipotong-potong utuh dengan cabang dan penempatan pakan tersebut diselang-selingi setips teratur antara potongan ujung dan pangkalnya.
  • Pemberian pakan pada ulat sutera besar (pada instar IV dan V) dilsayakan 3 hingga 4 kali sehari yaitu pada pagi, siang, sore dan malam hari;
  • Pemberian pakan dikala menjelang ulat tidur dikurangi atau tidak boleh dan pada dikala ulat tidur ditaburi kapur setips merata;
  • Desinfeksi badan ulat dilsayakan tiap pagi sebelum derma makan dengan memakai gabungan kapur dan kaporit (90:10) ditaburi setips merata;
  • Pada instar IV, pembersihan daerah pemeliharaan dilsayakan minimal sebanyak 3 kali, yaitu pada hari ke 2 dan ke 3 dan menjelang ulat tidur;
  • Pada instar V, pembersihan daerah dilsayakan tiap hari;
  • Seperti pada ulat kecil, rak atau sasag ditempatkan tidak melekat pada dinding ruangan dan pada kaki rak dipasang kaleng yg berisi air dan apabila lantai ruangan pemeliharaan tidak berlantai semen semoga menghindari kelembaban tinggi maka ditaburi kapur.
Mengokonkan Ulat Sutera
Pada instar V yaitu hari ke6 atau 7 ulat sutera biasanya akan mulai mengokon. Tanda-tanda ulat sutera yg akan mengokon adalah:
Nafsu makan berkurang atau berhenti makan sama sekali;
Tubuh ulat sutera berkembang menjadi bening kekuning-kuningan atau transparan;
Ulat cenderung berjalan ke areal pinggir;
Keluar serat sutera dari ekspresi ulat .

Apabila sudah terlihat gejala tersebut, maka yg perlu dilsayakan adalah:

Kumpulkan ulat sutera tersebut dan masukkan ke dalam alat pengokonan yg sudah disiapkan dengan tips ditabur setips merata. Alat pengokonan yg baik dipakai antara lain: rotari. Seri frame, pengokonan bambu dan mukade (terbuat dari daun kelapa atau jerami yg diputar membentuk sikat tabung).

Pemanenan Dan Penanganan Kokon
Pemanenan dilsayakan pada hari ke 5 atau 6 semenjak ulat sutera mulai mem.buat kokon. Sebelum dipanen, ulat yg tidak mengokon atau yg mati diambil kemudian dibuang atau dibakar. Penanganan kokon kemudian meliputi:
Pembersihan kokon, yaitu menghilangkan kotoran dan serat-serat yg ada pada lapisan luar kokon;
Seleksi kokon, yaitu pemisahan antara kokon baik dan kokon cacat/jelek;
Pengeringan kokon, yaitu penanganan terhadap kokon untuk mematikan pupa dan untuk mengurangi kadar air semoga bis,a disimpan dalam jangka waktu tertentu;
Penyimpanan kokon, hal ini dilsayakan apabila kokon tidak eksklusif dipintal atau dijual atau sedang menunggu proses pemintalan.

Cara penyimpanan kokon yakni sebagai berikut :
1. Kokon dimasukkan ke dalam kotak karton atau kantong kain/kertas;
2. Kokon ditempatkan pada ruangan yg kering;
3. Secukup usang dalam penyimpanan, sekali-sekali kokon dijemur ulang;
Lama penyimpanan kokon tergantung pada tips pengeringan, tingkat kekeringan dan daerah penyimpanan.

Cara Beternak Ulat Sutera, Penyediaan Pakan, Bibit Hingga Panen Rating: 4.5 Diposkan Oleh: abp29