Sapi Potong Kualitas Super Hasil Penggemukan |
Pengertian Sapi Potong. Sapi potong yaitu jenis sapi yg diternakkan untuk dimanfaatkan dagingnya (berbeda dengan sapi perah yg dimanfaatkan susunya). Biasanya terdapat tiga tahapan utama dalam produksi daging sapi, yaitu tahap pengasuhan, penggembalaan dan derma pakan.Contoh analisis ini didasarkan pada harga-harga ketika goresan pena ini dibuat pertama kali (asumsi-asumsi yg juga akan ditampilkan di bawah) sehingga untuk kesayaratannya kita perlu memasukkan angka-angka terbaru atau harga-harga terbaru baik dari harga ternaknya, biaya pakan (harga materi pakan) dan biaya tenaga kerja terbaru. Makara tinggal memasukkan angka/harga terbaru pada item-item yg ada pada pola analisis perjuangan penggemukan sapi potong tersebut semoga kita bis,a mendapat citra yg lebih terang prospek dari bisnis ini.
Pengertian Analisis Usaha. Analisis perjuangan merupakan sebuah tips untuk mengetahui tingkat kelayakan suatu jenis perjuangan yg akan kita lsayakan, menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub perjuangan atapun proyek.Sebelum memulai perjuangan penggemukan sapi potong, ada baiknya kita melsayakan beberapa tips dibawah ini sebagai materi pertimbangan.
Kumpulkan isu awal sebelum beternak sebanyak-banyaknya dari sumber yg terpercaya
Sebaiknya calon peternak mempunyai pengetahuan mengenai teknik memelihara sapi. Pengetahuan akan pasar juga penting semoga peternak tidak tertipu dalam memasarkan sapi yg berhasil digemuk-kan. Informasi ini sanggup diperoleh dari buku maupun artikel-artikel di majalah dan internet. Berkonsultasi dengan hebat peternakan juga menjadi alternatif yg baik untuk menggali informasi. Selain itu, ketika ini juga banyak seminar maupun training yg berkaitan dengan teknis beternak.
Mau memulai dari skala kecil, jangan aib untuk memulai dari skala rumah tangga meski hanya mencoba 1 - 2 ekor untuk mencari pengacukup laman
Tidak ada perjuangan yg pribadi besar ketika gres dimulai. Setiap perjuangan dirintis dari skala kecil yg kemudian menjadi besar dengan ketekunan dan kerja keras. Modal yg besar di awal perjuangan bukanlah jaminan suatu perjuangan akan sukses. Usaha penggemukan sapi potong sendiri sanggup dimulai dari kecil dengan jumlah sapi 2-4 ekor.
Memulai pada waktu yg sempurna dengan memperhitungkan waktu panen sapi ketika harga dipasaran sedang tinggi
Saat yg baik untuk membeli sapi bakalan yaitu menjelang hari raya Idul Fitri. Pada ketika itu banyak peternak menjual sapi mereka untuk biaya merayakan Lebaran. Sapi pun bis,a didapat dengan harga yg lebih murah. Sekitar 4 bulan kemudian ketika hari raya Idul Adha tiba, sapi yg sudah cendekia balig cukup akal sanggup dijual kembali dengan harga berlipat. Namun, bergotong-royong untuk penggemukan sapi sanggup dimulai kapan saja alasannya yaitu masyarakat akan selalu membutuhkan daging sapi.
Mengembangkan perjuangan dari keuntungan
Sisihkan sebagian laba yg didapat untuk membeli sapi tambahan. Jika perlu, gunakan seluruh laba yg didapat. Saat populasi sapi yg dimiliki sudah cukup besar, peternak sanggup menikmati laba yg diperolehnya. Meski memang dalam berbisnis, mental perlu dipersiapkan untuk menghadapi adanya kerugian. Terlebih lagi dalam perjuangan budidaya sapi, sapi bis,a saja mati alasannya yaitu stres maupun penyakit.
Mencatat tiap kegiatan
Pencatatan yg dilsayakan mencakup semua acara di peternakan, menyerupai jumlah pakan sapi dan peningkatan bobot dari bulan ke bulan. Pertambahan populasi, penjualan sapi, jumlah sapi yg sakit maupun mati, dan obat dan pelengkap yg diberikan juga perlu dicatat. Ini penting untuk mengetahui track record kesehatan ternak terutama ketika terjadi serangan penyakit. Selain itu, pencatatan keuangan juga penting dilsayakan semoga besarnya modal dan laba sanggup diketahui setips pasti. Dengan demikian, sanggup diketahui dengan terang berapa dana yg harus dialokasikan untuk periode berikutnya.
Bergabung dengan kelompok ternak sapi
Kelompok ternak dibuat oleh peternak-peternak dengan bidang perjuangan sama. Dengan bergabung dalam kelompok ini, peternak sanggup memperoleh banyak manfaat, menyerupai akomodasi mendapat modal berbunga rendah, memperoleh kredit dari bank, dan sarana mengembangkan pengetahuan dan pengacukup laman.
Jangan ragu memulai pembibitan
Banyak peternak yg enggan memulai perjuangan pembibitan sapi. Padahal undangan yg tinggi akan sapi bakalan sampai ketika ini belum sanggup dipenuhi seluruhnya oleh perjuangan pembibitan sapi potong dalam negeri. Hal ini tercermin pada impor sapi bakalan yg semakin besar, dan harga sapi bakalan di dalam negeri yg semakin tinggi. Untuk itu, jangan ragu memulai perjuangan pembibitan sapi potong alasannya yaitu peluangnya juga sangat besar.
Untuk memperlihatkan citra bagi calon peternak mengenai perjuangan penggemukan sapi potong, berikut kita tampilkan pola analisis usahanya.
Asumsi yg dipakai dalam analisis ini antara lain:
- Lahan yg dipakai merupakan tanah pekarangan yg belum dimanfaatkan dan tidak diperhitungkan untuk sewa lahannya
- Sapi bakalan yg dipelihara: 10 ekor sapi PO
- Harga sapi bakalan: Rp 8.000.000,-/ekor
- Bobot tubuh awal sapi bakalan: 250 kg/ekor
- Sapi dipelihara secukup usang 4 bulan dengan pertambahan bobot tubuh (PBB) sekitar 0,8 kg/ekor/hari, sehingga:
PBB secukup usang 4 bulan = 0,8 kg x 120 hari
= 96 kg/ekor
Bobot tamat sapi = 250 kg + 96 kg
= 346 kg
Bobot seluruh sapi = 346 kg x 10 ekor
= 3.460 kg
Hasil penjualan sapi = 3.460 kg x Rp. 40.000/kg bobot hidup sapi
= Rp. 138.400.000
- Luas kandang: 45 m2
- Biaya pembuatan kandang: Rp 400.000/m2
- Penyusutan sangkar 20% per tahun (dengan demikian penyusutan untuk satu periode ± 7%)
- Gaji tenaga kerja (2 orang): Rp 500.000,-/bulan
- Biaya listrik: Rp. 180.000
- Biaya air: Rp. 225.000
- Biaya peralatan: Rp 500.000,-/tahun, sehingga untuk satu periode Rp 170.000
- Kotoran yg dihasilkan secukup usang 1 periode sebanyak 5.000 kg dengan harga Rp 300,-/kg
- Biaya pakan untuk satu periode:
- Hijauan : 40 kg x 10 ekor x 120 hari x Rp. 100
- Konsentrat : 3 kg x 10 ekor x 120 hari x Rp. 1.500
- Suplemen pakan : 3 kg x 10 ekor x 120 hari x Rp. 200
- Biaya vitamin B kompleks (1 kali derma secukup usang periode pemeliharaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan daya tahan tubuh): Rp. 13.000 untuk 10 ekor sapi
- Biaya obat cacing (1 kali derma secukup usang periode pemeliharaan sebagai upaya mencegah cacingan): Rp. 50.000 untuk 10 ekor sapi
Dari hasil uraian perhitungan di atas, diperoleh nilai rasio pendapatan : biaya = 1,22. Ini artinya dalam satu periode penggemukan, dari tiap modal Rp. 100 yg dikeluarkan akan diperoleh pendapatan sebanyak Rp. 122. Selain itu, dari perhitungan di atas juga sanggup diketahui nilai titik impas (Break Even Point/BEP) nya, yaitu:
1) BEP harga = total biaya : berat sapi total
= Rp. 114.898.000 : 3.460 kg
= Rp. 33.208/kg
2) BEP produksi = total biaya : harga jual sapi (per kg)
= Rp. 114.898.000 : Rp. 40.000
= 2.873 kg
Dari nilai BEP sanggup disimpulkan bahwa perjuangan penggemukan sapi ini akan mencapai titik impas bila 10 ekor sapi mencapai bobot tubuh 2.873 kg atau harga jual Rp 33.208/kg.
(http://info.medion.co.id)
Istilah dan Perhitungan Profitabilitas
Perhitungan profitabilitas dengan mengunakan rumus (Munawir, 2004) :
Perhitungan profitabilitas dengan mengunakan rumus (Munawir, 2004) :
Gross Profit Margin (GPM)
GPM = (Laba Kotor : Penjualan Bersih) x 100 %
Net Profit Margin
NPM = (Laba Bersih : Penjualan Bersih) x 100 %
Total Assets Turnover (TAT)
TAT = (Penjualan : Total Modal) x 100 %
Return on Investment (ROI)
ROI = (Laba Bersih : Total Modal) x 100 %
Return on Equity (ROE)
ROE = (Laba Bersih : Total Ekuitas) x 100 %
CONTOH LAIN: KONSEP USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI
Konsep Usaha dalam Penggemukan sapi bali ini dilsayakan dalam skup kelompok, dimana pengelolaan acara perjuangan dilsayakan oleh kelompok itu sendiri dengan diawasi dan di manage oleh pengurus kelompok, mulai dari derma pakan, pemeliharaan dan pengolahan limbah ternak.
Pola pembagian hasil dalam penggemukan sapi bali ini yakni dengan pola 70% : 30% dimana dari Keuntungan higienis 70% yaitu Hak Petani sebagai pengelola dan 30% akan menjadi hak kelompok sebagai pemilik modal.
ASUMSI-ASUMSI USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI
Asumsi-Asumsi dalam Usaha Penggemukan Sapi Bali Adalah :
1. Lahan yg dipakai merupakan tanah pekarangan yg belum dimanfaatkan dan tidak diperhitungkan untuk sewa lahannya.
2. Sapi bakalan yg dipelihara sebanyak 10 Ekor jenis Pejantan Sapi Bali dengan harga awal Rp. 5.000.000/ekor dan berat tubuh lebih dari 300 kg/ekor.
3. Sapi dipelihara secukup usang 6 bulan atau 180 Hari dengan penambahan berat tubuh sekitar 0,8 kg/ekor/hari.
4. Biaya Pembangunan Kandang Sebesar Rp. 10.000.000,-
5. Penyusustan sangkar 20% Per tahun dengan demikian penyusutan untuk satu periode 10% dengan taksiran usia hemat 5 tahun
6. Sapi membutuhkan Vitamin dan obat-obatan sebesar Rp. 5.000/ekor/bulan
7. Peralatan sangkar dibutuhkan sebesar Rp 500.000/tahun, dengan demikian untuk satu periode Rp. 250.000
8. Kotoran yg dihasilkan secukup usang 1 periode sebanyak 20.917 kg kering dengan harga Rp. 1.000/kg
9. Bio Urine yg dihasilkan secukup usang 1 periode sebanyak 27.000 Liter dengan harga Rp. 1.000/Liter
10. Pakan yg diharapkan untuk satu periode : HMT 40 kg x 30 x 180 x Rp.250 dan Konsentrat 3 kg x 30 x 180 x Rp. 4.000
ASPEK TEKSIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI
Dari Asumsi-asumsi diatas maka sanggup kita tuangkan kedalam aspek teknis dalam perjuangan penggemukan sapi bali dalam kurun waktu 1 periode penggemukan, yakni 6 bulan atau 180 hari sebagai dasar analisis perjuangan penggemukan sapi bali.
ASPEK TEKNIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI ( DALAM 1 PERIODE PENGGEMUKAN ) | |||
NO | KETERANGAN | JUMLAH | SATUAN |
1 | Pengadaan Sapi Bakalan : | ||
A. Populasi Awal Penggemukan | 10 | Ekor | |
B. Harga Sapi Bali Bakalan | 5.000.000 | Rp/Ekor | |
C. Taksiran Bobot Awal Bakalan | 300 | Kg/Ekor | |
2 | Periode Penggemukan : | ||
A. Jumlah Bulan Penggemukan | 6 | Bulan | |
B. Jumlah Hari Penggemukan | 180 | Hari | |
3 | Produksi Sapi Penggemukan : | ||
A. Penambahan Bobot Ternak | 0,8 | Kg/Ekor/Hari | |
B. Bobot Tercapai dalam 1 periode | 144 | kg/Ekor | |
D. Bobot Akhir Ternak | 444 | Kg/Ekor | |
E. Harga Jual Sapi Penggemukan | 20.000 | Rp/Kg/ST | |
4 | Pakan : | ||
A. HMT (10% X Bobot Sapi) | 40 | Kg/Ekor/Hari | |
B. Konsentrat (1% X Bobot Sapi) | 3 | Kg/Ekor/Hari | |
C. Harga HMT | 250 | Rp/Kg | |
D. Harga Konsentrat | 4.000 | Rp/Kg | |
5 | Obat-Obatan & Vitamin : | ||
A. Biaya Obat-obatan dan Vitamin | 5.000 | Rp/ST/Bln | |
6 | Biaya Lain-Lain : | ||
A. Kebutuhan Listrik | 1 | Kwh/Hari | |
B. Biaya Listrik | 1.000 | Rp/Kwh | |
C. Kebutuhan Air | 15 | M3/Bln | |
D. Biaya Air | 2.500 | Rp/M3 | |
7 | Biaya Tenaga Kerja | 30.000 | Rp/HOK |
8 | Peralatan Kandang | 500.000 | Rp/Th |
Penyusutan Peralatan (50%) | 250.000 | Rp/Periode | |
9 | Produksi Pupuk : | ||
A. Kotoran Basah (60% Tercerna) | 16 | Kg/Ekor/Hari | |
B. Produksi Kompos (Kadar Air = 24,21%) | 5 | Kg/Ekor/Hari | |
C. Harga Pupuk Kompos | 1.000 | Rp/Kg | |
E. Produksi Bio Urine Sapi | 5 | Liter/Ekor/Hari | |
F. Harga Bio Urine Sapi | 1.000 | Rp/Liter |
ANALISIS KEUANGAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI
Dari Aspek teknis diatas maka sanggup kita gambarkan aspek analisis keuangan dari penggemukan sapi bali dalam Periode I (6 Bulan) yaitu sebagai berikut :
ANALISIS PENGGEMUKAN SAPI BALI ( Dalam 2 Periode) | |||||
NO | URAIAN | JML | SAT | HARGA (Rp) | JML. BIAYA (Rp) |
A. BIAYA-BIAYA | |||||
1. | BIAYA INVESTASI | ||||
1. Bangunan Kandang (Kapasitas 10) | 1 | Unit | 10.000.000 | 10.000.000 | |
2. Bangunan Gudang Pakan | 1 | Unit | 0 | 0 | |
3. Peralatan Kandang | 1 | Paket | 500.000 | 500.000 | |
TOTAL BIAYA INVESTASI | 10.500.000 | ||||
2. | BIAYA VARIABEL | ||||
1. Pembelian Bibit Bakalan Sapi Bali | 10 | Ekor | 5.000.000 | 50.000.000 | |
2. Hijauan Makanan Ternak (HMT) | 72.000 | Kg | 250 | 18.000.000 | |
3. Konsentrat | 5.400 | Kg | 4.000 | 21.600.000 | |
5. Vitamin dan Obat-obatan | 6 | Bulan | 300.000 | 1.800.000 | |
6. Biaya Listrik | 180 | Kwh | 1.000 | 180.000 | |
7. Biaya Air | 90 | M3 | 2.500 | 225.000 | |
TOTAL BIAYA VARIABEL | 91.805.000 | ||||
3. | BIAYA TETAP | ||||
Ongkos Tenaga kerja | 24 | HOK | 30.000 | 720.000 | |
Penyusutan Kandang 10% | 10 | % | 10.000.000 | 1.000.000 | |
Penyusutan Gudang Pakan 10% | 10 | % | 0 | 0 | |
Penyusutan Peralatan Kandang 50% | 50 | % | 500.000 | 250.000 | |
TOTAL BIAYA TETAP | 1.970.000 | ||||
TOTAL BIAYA-BIAYA ( B. VARIABEL+B. INVESTASI+B.TETAP) | 104.275.000 | ||||
B. PENERIMAAN | |||||
1. Penjualan Sapi (Target 400 Kg/Ekor) | 4.440 | Kg | 20.000 | 88.800.000 | |
2. Penjualan Pupuk Kompos | 9.000 | Kg | 1.000 | 9.000.000 | |
3. Penjualan Bio Urine | 9.000 | Liter | 1.000 | 9.000.000 | |
C. TOTAL PENERIMAAN | 106.800.000 | ||||
D. KEUNTUNGAN | 2.525.000 | ||||
E. B/C RASIO | 1,024214817 |
Pada Periode Pertama Dengan Keuntungan yg sangat sedikit, mengingat adanya pembangunan aset kelompok yg cukup besar yakni pembangunan sangkar koloni, namun untuk mengetahui cash flow analisi pada tahun kemudian sanggup dilihat pada tabel cash flow dibawah
ANALISIS CASHFLOW PENGGEMUKAN SAPI BALI
Analisis Cashflow merupakan citra sebuah investasi yg berjalan secukup usang periode penggemukan berlangsung.
No | URAIAN | Tahun Ke | |||
I | II | ||||
Periode I | Periode II | Periode I | Periode II | ||
I | PENDAPATAN | ||||
1 | Penjualan Sapi Potong | 88.800.000 | 88.800.000 | 88.800.000 | 88.800.000 |
2 | Penjualan Pupuk Kompos | 9.000.000 | 9.000.000 | 9.000.000 | 9.000.000 |
4 | Penjualan BIO-Urine | 9.000.000 | 9.000.000 | 9.000.000 | 9.000.000 |
TOTAL PENDAPATAN | 106.800.000 | 106.800.000 | 106.800.000 | 106.800.000 | |
II | PENGELUARAN | ||||
A | BIAYA INVESTASI | ||||
1 | Bangunan Kandang Koloni | 10.000.000 | 0 | 0 | 0 |
2 | Bangunan Gudang Pakan | 0 | 0 | 0 | 0 |
3 | Peralatan Kandangan | 500.000 | 0 | 0 | 0 |
B | BIAYA TETAP | ||||
1 | Pembelian Bibit Bakalan | 50.000.000 | 50.000.000 | 50.000.000 | 50.000.000 |
2 | Ongkos Tenaga kerja | 720.000 | 720.000 | 720.000 | 720.000 |
3 | Penyusutan Kandang (10%) | 0 | 1.000.000 | 1.000.000 | 1.000.000 |
4 | Penyusutan Peralatan (50%) | 250.000 | 250.000 | 250.000 | 250.000 |
C | BIAYA VARIABEL | ||||
1 | Biaya HMT | 18.000.000 | 18.000.000 | 18.000.000 | 18.000.000 |
2 | Konsentrat | 21.600.000 | 21.600.000 | 21.600.000 | 21.600.000 |
4 | Vitamin dan Obat-obatan | 1.800.000 | 1.800.000 | 1.800.000 | 1.800.000 |
5 | Biaya Listrik | 180.000 | 180.000 | 180.000 | 180.000 |
6 | Biaya Air | 225.000 | 225.000 | 225.000 | 225.000 |
TOTAL PENGELUARAN | 103.275.000 | 93.775.000 | 93.775.000 | 93.775.000 | |
III | BENEFIT PER PERIODE | 3.525.000 | 13.025.000 | 13.025.000 | 13.025.000 |
IV | BENEFIT PER TAHUN | 16.550.000 | 26.050.000 | ||
V | ANALISIS-ANALISIS | ||||
1 | DF = (P/F,12%,5) | 0,8928 | 0,7971 | ||
2 | Nilai Sekarang (PV) | 14.775.840 | 20.764.455 | ||
3 | (B/C) Ratio | 1,08 | 1,14 | ||
4 | NPV | 85.422.277 |
Mengingat Keterbatasan hacukup laman maka kita bis,a tampilkan Analisis Cashflow hanya pada periode yg ke IV pada tahun ke II, sedangkan pada tahun ke berikutnya karenanya akan sama dengan tahun ke II, dan pada tahun ke IV maka kelompok sudah bis,a melsayakan pengembangan perjuangan berupa pembangunan kembali sangkar koloni.
Sumber:https://kelompokternakpucakmanik.blogspot.co.id dan sumber-sumber lainnya