Tuesday, January 28, 2020

Membandingkan Kemampuan Produksi Sapi Belgian Blue, American Brahman Dan Nellore

Tiga Jenis Sapi Unggul Yang Memiliki Kemampuan Menjadi Sapi Monster Dengan Berat Diatas 1 Ton, Belgian Blue, American Brahman dan Nellore

Sapi-sapi potong yg mempunyai pertumbuhan cepat memang paling disukai dan dicari peternak sapi terutama peternak yg hobi memelihara sapi dalam jangka waktu cukup usang hingga bobot ternak mencapai 1 ton lebih.

Adalah sebuah pujian bagi peternak yg mempunyai sapi dengan bobot diatas 1 ton apalagi yg jadi langganan juara kontes. Nilai sapi Jumbo yg jadi langganan juara kontes ternak biasanya akan lebih mahal harganya.

Saat ini dinegara kita sapi-sapi yg biasa dipelihara untuk dijadikan "monster" sapi jumbo yakni jenis Limousin dan Simental dan kadang juga jenis PO. Sebenarnya masih banyak sapi-sapi potong jenis unggul yg bis,a mencapai berat hidup 1 ton lebih, berikut ini 3 jenis diantaranya.

Sapi Belgian Blue atau Sapi Biru Belgia

Saat ini sapi biru belgia mulai dikembangkan di Indonesia, ditandai dengan lahirnya sapi belgian blue yg diberi nama Gatotkaca. Sebenarnya apa saja keunggulan dari Belgian blue yg menjadikannya layak untuk dipelihara dan dikembangkan di Indonesia?


Belgian blue dikenal sebagai sapi pedaging yg mempunyai otot ganda atau double muscle, dimana penampakan sapi ini memang menyerupai binaragawan yg mempunyai otot-otot besar yg terlatih. Sapi ini juga diketahui mempunyai kandungan lemak dalam daging yg sangat minim sehingga sangat cocok untuk konsumen daging di Indonesia yg tidak menyukai lemak.

Anda jangan tertipu oleh penampilan belgian blue yg sangar lantaran badannya yg penuh otot dan ukurannya yg besar lantaran sapi ini mempunyai sifat yg damai dan jinak.

Bagaimana Dengan Pertumbuhan Sapi Belgian Blue?
Sapi Belgian Blue sendiri merupakan jenis sapi berbobot raksasa yg mempunyai otot-otot berukuran besar. Hal tersebut tampak pada otot punggung, pinggang dan kaki. Beratnya bis,a mencapai 1,5 ton dalam waktu dua tahun. Jumlah ini dua kali lipat dari berat sapi jenis Limosin yg biasanya berkisar 600-700 kg dalam waktu yg sama. Pertumbuhan berat rata-rata sapi Belgian Cattle juga jauh lebih besar dibandingkan sapi jenis lainnya yg ada di Indonesia. "Pertumbuhan per harinya itu bis,a 1,7-2 kg per hari. Kalau sapi Indonesia kan 0,7 kg. Australia 1,5-1,6 kg per hari.
The Belgian Blue yakni jenis sapi potong dari Belgia. Mungkin juga dikenal sebagai Race de la Moyenne et Haute Belgique.

Seperti namanya, Belgian Blue tidak cuma satu warna, ada putih, cokelat, biru gelap, merah muda, hitam hingga merah. Sapi ini mempunyai kulit yg tipis.

Jenis sapi ini ada yg beratnya mencapai 1250 kilogram. Pedet belgian blue dikala lahir berbobot sekitar 40 - 50 kg jauh lebih tinggi dari pedet sapi lokal yg hanya berkisar 20 an kg.

Harga paling rendah sapi jantan Belgian Blue sekitar 2000 pound atau sekitar Rp 35 juta.

Sapi Belgia yakni sapi hasil “selective breeding”, bukan anomali menyerupai yg disebutkan dalam suatu blog, juga bukan rekayasa genetika atau GMO, lantaran GMO hanya untuk tumbuhan. Sapi Belgia yakni model kasatmata upaya swasembada pangan yg terperinci dan terukur suatu bangsa.

Sapi Belgia yakni hasil proses panjang kawin silang dan “selective breeding” secukup usang hampir 200 tahun dari pengembangan hasil “cross-breeding” sapi Durham Shorthorn dari Inggris dan Freisian Holstein dari Belanda.

Sapi Belgia yakni hasil kerja keras para petani, akademisi dan Pemerintah Belgia dalam membuatkan jenis sapi gres dengan metode evolusi secukup usang puluhan tahun. Pengembangan sapi Belgia mencapai titik momentum pada dikala teknologi inseminasi buatan dipakai di Belgia pada tahun 1947.

Sapi Belgia bersifat jinak, fertilitas tinggi, berotot ganda, karkas hampir 80%, dengan daging sangat empuk dan rendah kolesterol.

Otot ganda sapi Belgia disebabkan perkembangan otot dari hyperplasia atau perkembangan satuan otot menjadi hypertrophi atau perkembangan kelompok otot. Perkembangan ini disebabkan adanya gen myostatin yg bermutasi setips alami akhir crossbreeding. Ini fenomena crossbreeding biasa, dan bukan hasil suntikan steroid atau zat zat kimia. Ini model terbaik crossbreeding yg bersiklus dan uniform.

Sapi Belgia sudah berkembang di Eropa, Amerika, Afrika, Asia dan Pasifik, termasuk Australia. Sapi Belgia di Australia dikembangkan dalam crossbreeding untuk membuat Australian Prime Beef yg diekspor ke aneka macam negara termasuk Indonesia.

Sapi American Brahman

Pada tahun 1924, Himpunan Peternak Sapi Brahma Amerika (The American Brahman Breeders Association, ABBA) dibentuk. J.W. Sartwelle dari Houston menjadi sekretaris pertama organisasi ini dan dialah yg mengusulkan nama "Brahma" dan nama ini lalu dijadikan nama sapi jenis gres tersebut.

Ciri khas sapi Brahma Amerika ini yakni punuk besar di pundak dan gelambir yg menggantung di leher hingga perutnya. Telinga sapi Brahma lebih besar daripada indera pendengaran sapi Eropa (Bos taurus). Sapi Brahma jantan bis,a mencapai bobot hidup 800 hingga 1.100 kilogram dan berat sapi Brahma betina bis,a 500 hingga 700 kilogram. Saat lahir, anak sapi Brahma berbobot 30 to 33 kilogram. Sapi Brahma Amerika dikenal sebagai sapi yg jinak dan cerdas. Sapi ini suka diperhatikan dan bis,a jadi sangat jinak. Sapi ini cepat tanggap terhadap perlsayaan yg diterimanya, baik atau pun buruk.

Warna sapi ini bis,a kelabu, merah, atau kelabu kehitaman. Sapi Brahma jantan berwarna lebih gelap daripada sapi Brahma betina. Pada belahan hidung, ujung telinga, dan kuku sapi Brahma terdapat pigmentasi hitam. Pada dasarnya, sapi Brahma yakni jenis sapi bertanduk, tapi ada juga sebagian sapi Brahma yg tidak bertanduk.

Sapi Brahma betina merupakan induk yg sangat baik, yg menawarkan tunjangan dan banyak susu bagi anaknya. Anak sapi Brahma cenderung mencapai berat tubuh yg tinggi pada masa sapih lantaran banyaknya susu yg diberikan induknya. Di beberapa negara, khususnya Amerika Selatan, sapi Brahma dipelihara untuk menghasilkan susu dan daging.

Selain itu, dibandingkan dengan sapi Eropa, sapi Brahma lebih tahan terhadap panas. Ketahanan terhadap panas ini dihasilkan berkat rendahnya temperatur internal yg dihasilkan di dalam tubuhnya. Sapi ini mempunyai lebih banyak kelenjar keringat dan kulitnya berminyak, berbulu pendek dan tebal. Kulit yg halus berminyak ini diperkirakan berperan mengusir serangga.

Sapi Nellore 

Ternak Nelore atau Nellore berasal dari sapi Ongole yg awalnya dibawa ke Brasil dari India. Mereka diberi nama sehabis distrik Nellore di negara belahan Andhra Pradesh di India. The Nelore mempunyai punuk besar yg berbeda di atas pundak dan leher.
Karakteristik sapi Nelore (Brahman) berukuran sedang dengan berat jantan cukup umur 800-1000 kg, sedangkan betina 500-700 kg, berat pedet yg gres lahir antara 30-35 kg, dan sanggup tumbuh cepat dengan berat sapih kompetitif dengan jenis sapi lainnya. Presentase karkas 48,6 – 54,2%, dan pertambahan berat harian 0,83 – 1,5 kg.







SAPI NELORE. Sapi Ongole disebut juga sapi Nellore, lantaran berasal dari suatu kawasan India yg disebut Nellore, tetapi kini banyak terdapat di kawasan Guntur yg terletak di Madras India (Joshi dan Philips, 1953 yg dikutip oleh Marjoto, 1974). Menurut Williamson dan Payne (1959) dan Sudrajat (1978) sapi ongole berasal dari kawasan Madras di India yg mempunyai curah hujan berkisar antara 76,2 - 88,9 cm per tahun, temperatur maksimumnya 17,9oC pada bulan Desember dan Januari. Pernyataan ini di dukung oleh Williamson dan Payne (1971) yg mengemukakan bahwa, tempat asal sapi ongole ialah kawasan Guntur, Krisna dan Nellore yg masih termasuk distrik Madras, terletak pada 19o - 16,1o! lintang utara dan 79,4o! - 80,2o! bujur timur. (sumber: wikipedia.com)

Membandingkan Kemampuan Produksi Sapi Belgian Blue, American Brahman Dan Nellore Rating: 4.5 Diposkan Oleh: abp29