Saturday, October 5, 2019

Cara Beternak Burung Walet

Budidaya Burung Walet

Walet adalah salah satu jenis burung sangat istimewa. Liur burung walet atau sering disebut sarang burung walet berharga mahal. Banyak gedung walet dibangun untuk tempat bersarang burung walet. Banyak orang  tertarik budidaya walet. Mereka berharap sanggup hasil melimpah dengan panen sarang walet. Sarang walet yaitu komoditas ekspor. 

CARA BUDIDAYA WALET
Dalam budidaya walet dibutuhkan beberapa persyaratan semoga burung mau tiba dan menciptakan sarang. Berikut ini beberapa persyaratan yang diharapkan :
  • Lokasi ideal berada di dataran rendah sampai dataran tinggi (ketinggian maksimal 1.000 meter dari permukaan laut).
  • Lokasi budidaya harus tenang, tidak terganggu oleh keramaian atau acara manusia, dan polusi bunyi (suara kendaraan, mesin pabrik besar, dan sejenisnya).
  • Usahakan lokasi budidaya kondusif dari gangguan hewan predator.
  • Lokasi yang tepat untuk budidaya walet antara lain persawahan, padang rumput, hutan terbuka, daerah pesisir, tepi danau, pinggir sungai, dan rawa-rawa.
Persiapan sarana dan prasarana
Gedung / bangunan yang akan dijadikan sarang walet harus mempunyai suhu dan kelembaban yang menyerupai dengan goa-goa alami, dengan suhu 24 – 26 derajat Celcius dan kelembaban 80 – 95%. Pengaturan suhu dan kelembaban bisa dilakukan dengan cara :
  • Melapisi plafon dengan sekam setebal 20 cm.
  • Membuat saluran-saluran air atau bak di dalam gedung.
  • Menggunakan ventilasi udara dari pipa berbentuk “L”, yang diberi lubang-lubang berdiameter 4 cm, dan jarak antar-lubang masing-masing 5 meter.
  • Menutup rapat-rapat pintu, jendela, dan lubang-lubang yangtidak terpakai.
  • Pada lubang keluar-masuk diberi penghalang sinar berbentuk corong dari goni (bisa juga memakai kain hitam) semoga keadaan di dalam gedung lebih gelap.
Konstruksi bangunan yang digunakan
Pada umumnya rumah walet berbentuk menyerupai sebuah bangunan gedung yang besar dan tinggi. Luasnya bervariasi, tergantung kebutuhan dan keadaan. Bangungan dihentikan berdekatan dengan pohon yang lebih tinggi atau menutup bangunan tersebut. Tembok bangunan dibentuk dari dinding yang diplester, yang dibentuk dari adonan pasir, kapur dan semen dengan perbandingan 3 : 2 : 1. Bahan-bahan ini sangat membantu dalam mengendalikan suhu dan kelembaban udara ideal.

Persyaratan lingkungan lokasi sangkar adalah:
  • Dataran rendah dgn ketinggian maksimum 1000 m dpl.
  • Daerah yg jauh dr jangkauan imbas kemajuan teknologi & perkembangan masyarakat.
  • Daerah yg jauh dr gangguan burung-burung buas pemakan daging.
  • Persawahan, padang rumput, hutan-hutan terbuka, pantai, danau, sungai, rawa-rawa merupakan daerah yg paling tepat.
Bagian terpenting dari konstruksi bangunan ini yaitu keberadaan roving room atau tempat untuk berputar-putar dan resting room yaitu tempat untuk beristirahat.Lubang untuk pintu masuk dan keluar berukuran 20 x 35 cm, yang dibentuk di cuilan atas dinding. Jumlah pintu dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan / atau kondisi bangunan. Perlu diingat, letak pintu jangan menghadap ke timur sebab walet biasanya jarang mau masuk. Lubang dinding dicat dengan warna hitam.

Persiapan bibit dan indukan

Jika bangunan sudah disiapkan, dan memenuhi persyararatan lokasi ideal sebagaimana dijelaskan di atas, ada dua materi yang harus segera didatangkan, yaitu burung seriti dan telur walet. Burung seriti berfungsi untuk menetaskan telur-telur walet. Anda bisa memperoleh telur walet dari para pembudidaya walet ketika sedang memanen sarang burung.
Panen sarang burung biasanya dilakukan sehabis ribuan walet membangun sarangnya dan masing-masing induk betina bertelur sebanyak 2 butir. Karena yang dipanen hanya sarang walet, pembudidaya biasanya akan membuang telur-telurnya. Istilah ini biasa disebut sebagai “panen buang telur”.
Nah, telur-telur inilah yang bisa Anda beli untuk dierami oleh burung seriti. Dengan demikian, Anda harus mengundang burung seriti semoga mau masuk ke bangunan. Cara mengundangnya melalui pemutaran audio uara burung walet atau seriti, baik melalui pemutar mp3 maupun perangkat audio CD. Pemutaran audio sebaiknya dilakukan pada pukul 16.00 sampai 18.00. Sebab, dikala itulah kawanan burung seriti akan beristirahat usai mencari makanan.
Begitu diputarkan rekaman audio tersebut, tidak usang kemudian akan tiba rombongan burung seriti, atau bisa juga kawanan walet, yang terlihat berputar-putar di sekitar lokasi bunyi tersebut.

 

Pemilihan telur walet
Telur walet yang dipanen bisa dibedakan menjadi 3 jenis menurut warnanya, yaitu:
  • Merah muda: ini merupakan telur yang gres dikeluarkan indukan dan masih berusia 0 – 5 hari.
  • Putih kemerahan: telur sudah berusia 6 – 10 hari.
  • Putih pejat kehitaman: telur sudah berusia 10-15 hari, dan sebentar lagi akan menetas.
Perawatan Ternak
Anak burung walet yang gres menetas tidak berbulu dan sangat lemah. Anak walet yang belum bisa makan sendir perlu disuapi dengan telur semut (kroto segar) tiga kali sehari. Selama 2–3 hari anak walet ini masih memerlukan pemanasan yang stabil dan intensif sehingga tidak perlu dikeluarkan dari mesin tetas. Setelah itu, temperatur boleh diturunkan 1–2 derajat/hari dengan cara membuka lubang udara mesin.
Pada hari ke-10, ketika bulu-bulu mulai tumbuh, anakan walet dipindahkan ke dalam boks khusus yang dilengkapi alat pemanas atau lampu pijar 5-10 Watt yang diletakkan di tengah boks. Setelah umur 4o hari, anakan walet sudah bisa terbang, Inilah dikala terbaik untuk memindahkannya ke bangunan / rumah walet.
Setelah berumur 43 hari, bawah umur walet yang sudah siap terbang dibawa ke gedung pada malam hari, kemudian dletakan dalam rak untuk pelepasan. Tinggi rak minimal 2 m dari lantai. Dengan ketinggian ini, anak waket akan sanggup terbang pada keesokan harinya dan mengikuti cara terbang walet dewasa.
Sumber Pakan
Burung walet merupakan burung liar yang mencari makan sendiri. Makanannya yaitu serangga-serangga kecil yang ada di daerah pesawahan, tanah terbuka, hutan dan pantai/perairan. Untuk mendapat sarang walet yang memuaskan, pengelola rumah walet harus menyediakan kuliner pemanis terutama untuk animo kemarau. Beberapa cara untuk mengasilkan serangga adalah:
  • budidaya serangga yaitu kutu gaplek dan nyamuk. c. menciptakan bak dipekarangan rumah walet.
  • menanam tanaman dengan tumpang sari.
  • menumpuk buah-buah basi di pekarangan rumah.
  • Membuat bak di pekarangan erat bangunan / rumah walet.
Hama dan Penyakit Ternak Burung Walet
  • Tikus - Hama ini memakan telur, anak burung walet bahkan sarangnya. Tikus mendatangkan bunyi gaduh dan kotoran serta air kencingnya sanggup menimbulkan suhu yang tidak nyaman. Cara pencegahan tikus dengan menutup semua lubang, tidak menimbun barang bekas dan kayu-kayu yang akan dipakai untuk sarang tikus.
  • Semut - Semut api dan semut gatal memakan anak walet dan mengganggu burung walet yang sedang bertelur. Cara pemberantasan dengan memberi umpan semoga semut-semut yang ada di luar sarang mengerumuninya. Setelah itu semut disiram dengan air panas.
  • Kecoa - Binatang ini memakan sarang burung sehingga tubuhnya cacat, kecil dan tidak sempurna. Cara pemberantasan dengan menyemprot insektisida, menjaga kebersihan dan membuang barang yang tidak diharapkan dibuang semoga tidak menjadi tempat persembunyian.
  • Cicak dan Tokekb- Binatang ini memakan telur dan sarang walet. Tokek sanggup memakan anak burung walet. Kotorannya sanggup mencemari raungan dan suhu yang ditimbulkan mengganggu ketenangan burung walet. Cara pemberantasan dengan diusir, ditangkap sedangkan penanggulangan dengan menciptakan akses air di sekitar pagar untuk penghalang, tembok cuilan luar dibentuk licin dan dicat dan lubang-lubang yang tidak dipakai ditutup.
Masa panen
Sarang burung walet bisa dipanen jikalau kondisinya sudah memungkinkan untuk dipetik. Untuk melaksanakan pemetikan diharapkan cara dan ketentuan khusus semoga karenanya bisa memenuhi mutu dan kualitas sarang walet yang baik. Kesalahan dalam pemetikan  akan berakibat fatal, baik terkait dengan kualitas sarang burung, maupun kelangsungan bangunan / rumah walet itu sendiri di mana kawanan walet tak mau lagi kembali ke rumahnya.
Untuk itulah, diharapkan pengetahuan mengenai bagaimana memanen sarang dengan tepat, dan tidak menjadikan kerugian di lain waktu, dengan mengikuti beberapa contoh panen berikut ini:
  • Panen rampasan
    Panen rampasan dilakukan sehabis sarang sudah siap dibentuk dan akan dipakai untuk bertelur. Sebelum burung bertelur, sarang kita ambil. Keuntungannya yaitu waktu panen lebih cepat, kualitas sarang yang bagus, dan total produksi sarang bisa lebih banyak. Kelemahannya, cara ini tidak efektif dalam mengembangbiakan burung walet, sebab burung walet yang akan bertelur akan mencoba membangun kembali sarangnya dengan kondisi yang lemah, dan lama-lama menciptakan produksi sarang menurun (lebh kecil dan tipis), sebab tidak bisa memproduksi air liur dengan baik.
  • Panen buang telur
    Panen buang telur dilakukan sehabis burung menciptakan sarang dan meletakan telurnya. Telur ini diambil, kemudian dibuang atau diberikan kepada peternak gres menyerupai dijelaskan sebelumnya. Keuntungan metode ini, dalam setahun bisa panen sampai 4 kali, dengan kualitas sarang yang baik. Kelemahannya, burung walet tidak diberi kesempatan berkembang biak.
  • Panen penetasan
    Panen penetasan yaitu sarang dipanen atau dipetik sehabis telur menetas dan anak-anaknya sudah bisa terbang sendiri. Kelemahannya, kualitas sarang menjadi rendah sebab sudah mulai rusak dan dicemari kotoran burung. Keuntungannya, populasi burung bisa meningkat.(
    peluangusaha-okeomkicau)

Cara Beternak Burung Walet Rating: 4.5 Diposkan Oleh: abp29