Friday, September 27, 2019

Pemanfaatan Ampas Tahu Sebagai Pakan Unggas


Ransum merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi. Biaya yang dikeluarkan untuk proteksi ransum yakni 70% dari total biaya produksi (Listiyowati dan Roospitasari, 1992). Tingginya biaya produksi ini perlu ditanggulangi dengan menyusun ransum sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan yang gampang didapat, dengan harga yang relatif lebih murah, tetapi masih mempunyai kandungan gizi yang baik untuk produksi dan kesehatan ternak itu sendiri (Mairizal, 1991).
Usaha untuk menekan biaya masakan yakni
mencari materi masakan yang tidak bersaing dengan manusia, harganya murah, mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi, tersedia secara kontinyu, disukai ternak serta tidak membahayakan bagi ternak yang memakannya (Sulistiowati (1995)
Ampas tahu yakni salah satu materi yang sanggup digunakan sebagai materi penyusun ransum. Sarnpai ketika ini ampas tahu cukup gampang didapat dengan harga murah, bahkan sanggup didapat dengan cara cuma-cuma. Ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu sanggup digunakan sebagai sumber protein. Mengingat kandungan protein dan lemak pada ampas tahu yang tinggi yaitu protein 8,66%; lemak 3,79%; air 51,63% dan bubuk 1,21%, maka sangat memungkinkan ampas tahu sanggup diolah menjadi materi masakan ternak.

Potensi Ampas Tahu Sebagai Bahan Makanan Ternak
Ampas tahu merupakan limbah dalam bentuk padatan dari bubur kedelai yang diperas dan tidak berkhasiat lagi dalam pembuatan tahu dan cukup potensial digunakan sebagai materi masakan ternak karen ampas tahu masih mengandung gizi yang baik dan sanggup digunakan sebagai ransum ternak besar dan kecil. Penggunaan ampas tahu masih sangat terbatas bahkan seririg sekali menjadi limbah yang tidak termanfaatkan sama sekali (Wiriano 1985)
Ampas tahu dalam keadaan segar berkadar air sekitar 84,5% dari bobotnya. Kadar air yang tinggi sanggup menyebabkan umur simpannya pendek. Ampas tahu kering mengandung air sekitar 10,0-15,5%, sehingga umur simpannya lebih usang dibandingkan dengan ampas tahu segar (Widyatmoko,1996). Ampas tahu berair akan segera menjadi asam dan amis dalam 2-3 hari sehingga tidak disukai oleh ternak. Masalah itu sanggup ditanggulangi dengan cara menjemur dibawah panas matahari atau dimasukkan dalam oven.

Peningkatan nilai gizi pada ampas tahu
Produk sampingan pabrik tahu ini apabila telah mengalami fermentasi sanggup meningkatkan kualitas pakan dan memacu pertumbuhan ayam pedaging. telah digunakan sebagai pakan babi, sapi bahkan ayam pedaging.
Namun alasannya yakni kandungan air dan serat kasarnya yang tinggi, maka penggunaannya menjadi terbatas dan belum menunjukkan hasil yang baik. Guna mengatasi tingginya kadar air dan serat garang pada ampas tahu maka dilakukan fermentasi.
Proses fermentasi dengan memakai ragi yang mengandung kapang Rhizopus Oligosporus dan R Oryzae. Proses fermentasi akan menyederhanakan partikel materi pakan, sehingga akan meningkatkan nilai gizinya. Bahan pakan yang telah mengalami fermentasi akan lebih baik kualitasnya dari materi bakunya. Fermentasi ampas tahu dengan ragi akan mengubah protein menjadi asam-asam amino, dan secara tidak pribadi akan menurunkan kadar serat garang ampas tahu. Analisis proksimat ampas tahu mempunyai kandungan nutrisi cukup baik sebagai materi ransum sumber protein. Ampas tahu mengandung protein garang 21,29%, lemak 9,96%, SK 19,94% (Syaiful, 2002) kalsium 0,61%, phospor 0,35%, lisin 0,80%, methionin 1,33% (Lab. IPB, 1995).

Aman Untuk Unggas
Menurut L. D. Mahfudz, E. Suprijatna dan W. Sarengat melaksanakan riset untuk mangkaji ampas tahu fermentasi sebagai materi pakan serta menganalisa pengaruhnya sebagai materi penyusun ransum ayam pedaging strain Arbor Acres umur 1 ahad “unsex” dengan berat tubuh rata-rata 120,08±15,58 g. Ampas tahu sebelum digunakan sebagai materi penyusun ransum difermentasi dengan ragi yang mengandung kapang Rhyzopus Oligosporus dan R. Oryzae. Ransum disusun dengan kandungan protein dan energi yang sama (iso protein dan iso energi). Ransum periode awal mengandung protein 22% dan energi metabolis 2.900 kkal/kg, sedang ransum periode selesai mengandung protein 20% dan energi metabolis 3.000 kkal/kg. secara positif menunjukkan adanya peningkatan konsumsi pakan, pertambahan berat badan, berat tubuh selesai dan berat karkas, seiring dengan meningkatnya level ampas tahu dalam pakan. Namun persentase karkas secara positif tidak berbeda, sedangkan konversi pakan secara positif lebih baik dengan proteksi ampas tahu fermentasi.
Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Tanwiriah.W, Garnida D, Asmara.I.Y, proteksi ransum yang mengandung tepung ampas tahu 30% dengan kandungan serat garang ransum 87% masih menghasilkan pertambahan bobot tubuh yang tidak berbeda denganransum kontrol. Hal ini menandakan bahwa entok sanggup mentolerir kandungan serat kasarransum yang lebih tinggi dari 8%. Begitupun konversi ransum, proteksi ransum yang mengandung tepung ampas tahu tidak berbeda, karenakonsumsi ransum tidak berbeda demikian juga dengan pertambahan bobot badan. Selainitu konversi yang sama menunjukkan bahwa semua ransum mempunyai tingkat efisiensiyang sama, meskipun mempunyai kandungan serat garang yang berbeda.

Kesimpulan
Tekhnologi fermentasi sanggup merubah komposisi kimia ampas tahu menjadi bernilai gizi lebih baik, fermentasi ampas tahu dengan ragi akan mengubah protein menjadi asam-asam amino, dan secara tidak pribadi akan menurunkan kadar serat garang ampas tahu.
Pemberian ransum yang mengandung tepung ampas tahu 30% menghasilkan pertambahan bobot tubuh yang tidak berbeda dengan ransum kontrol, begitupun pada konversi ransum.
Dengan demikian proteksi ampas tahu dengan batasan tertentu menunjukkan dapak yang positif terhadap unggas.

Daftar pustaka
Amrullah, A. K. 2003. Nutrisi unggas. Lembaga Satu Gunung budi, Bogor.
Anggorodi, 1985. Kemajuan Mutakhir dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas. U-I Press. Jakarta.
Anggorodi, 1995. Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Mairizal, 1991. Penggunaan ampas tahu dalam ransum unggas. Poultry Indonesia, No. 133.
Rasyaf, M. 1987. Memelihara Burung Puyuh. Penerbit. Kanisius, Yogyakarta.
You might also like:

Pemanfaatan Ampas Tahu Sebagai Pakan Unggas Rating: 4.5 Diposkan Oleh: abp29