Sunday, September 22, 2019

Pedoman Mudah Ternak Angsa Peking

Banyak pertanyaan yang masuk kepada kami seputar DOD itik peking dan cara beternak itik jenis pedaging ini. Karena kapasitas kami yang kurang memadahi dan waktu yang kami miliki juga sangat terbatas maka kami menurunkan sebuah artikel yang ditulis oleh Bapak Ir. H. Idih Purnama Alam dengan judul “BUDIDAYA ITIK PEKING (PEKING DUCK)”. Beliau yakni pegawai Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, sehingga menjadi sangat pas lah ketika pakar dan ahlinya yang berbicara. Namun tidak menutup kemungkinan jika ada pertanyaan dari pembaca seputar produk ini kami akan berusaha menjawabnya sebatas kemampuan dan kapasitas kami, insyaallah.


Semoga bermanfaat.Latar BelakangSeperti kita ketahui bersama, bahwa perkembangan perunggasan semenjak awal tahun 2004 telah banyak didera dengan banyak sekali cobaan yang banyak menjadikan terpuruknya perjuangan di bidang perunggasan, baik itu peternak ayam ras (petelur/pedaging), ayam buras maupun peternak itik. Dimulai dengan adanya serangan penyakit unggas yang terkenal ganas yaitu penyakit avian influenza (AI) atau yang lebih terkenal dengan sebutan penyakit flu burung hingga dengan kenaikan harga materi baku pakan ternak maupun pakan ternak jadi akhir kenaikan harga materi bakar minyak, kondisi menyerupai itu dirasa sangat menekan terhadap perkembangan perunggasan secara menyeluruh.
Pembangunan sub sektor peternakan tidak bisa terlepas dari aktivitas pembangunan pertanian, lantaran pembangunan sub sector peternakan merupakan pecahan dari pembangunan pertanian, hal ini sejalan dengan apa yang telah dicanangkan oleh bapak presiden republik indonesia pada tanggal 11 juni 2005 wacana revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan (RPPK) di mana peternakan termasuk didalamnya.
Apabila kita amati bersama dari kondisi yang telah terjadi dalam pengembangan pembangunan peternakan fokus yang paling menonjol dan perlu menerima perhatian serius yakni komodity perunggasan, hal ini disebabkan dengan banyaknya masalah penyakit ai maupun kenaikan harga pakan serta penurunan minat masyarakat terhadap budi daya unggas terutama unggas berupa ayam buras, malahan tidak sedikit masalah penyakit ai ini yang menyerang terhadap manusia, sehingga pembangunan perunggasan perlu disikapi dengan cerdik dan selectif serta harus bisa membuat terobosan alternatif untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan daging yang berasal dari unggas.
Dari pengalaman di lapangan ternyata ada komodity lain selain ayam ras pedaging yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan daging dengan waktu cepat serta kualitas yang tidak kalah dengan ayam ras pedaging yaitu unggas air berupa itik peking (peking duck). Di mana peking duck memiliki kemampuan untuk menghasilkan produksi daging kurang dari 2 bulan bisa menghasilkan berat tubuh sekitar 3 - 3,3 kg, sehingga sudah siap untuk dipotong.hal ini telah dibuktikan oleh peternak di kapetakan kecamatan kroya kabupaten Cirebon di mana itik peking umur 53 hari bisa mencapai berat tubuh sekitar 3,25 kg. Seperti yang telah dimuat dalam harian kompas terbitan Juni 2007.
Dengan melihat kondisi menyerupai tersebut di atas kami mencoba membuat goresan pena mengenai budi daya itik peking dalam rangka akselerasi pembangunan peternakan unggas air untuk pemenuhan kebutuhan akan daging dalam waktu yang relatif cepat, gampang dan bisa dikembangkan oleh masyarakat di pedesaan.
Maksud dan Tujuan
Maksud dari contoh pengembangan pemeliharaan itik peking ini antara lain:
  1. Untuk mencari alternatif terobosan dalam rangka mempercepat produksi daging yang berasal dari unggas air (itik).
  2. Merubah contoh perjuangan unggas air (itik) dari yang nomaden ke arah yang intensif.
  3. Menjadikan perjuangan unggas air (itik) menjadi perjuangan pokok masyarakat.
  4. Menciptakan peternak yang berdikari dan berkualitas (peternak tangguh).
  5. Menyediakan ajakan pasar terutama ajakan daging itik yang bekualitas.
Sedangkan tujuan dari budi daya itik peking (peking duck) ini antara lain:
  1. Meningkatkan produksi daging itik yang berkualitas.
  2. Meningkatkan pendapatan dari para peternak itik.
  3. Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat pedesaan.
  4. Mengurangi tingkat pengangguran.
  5. Memperkenalkan perjuangan peternakan itik jenis pedaging yang bisa menghasilkan daging kualitas prima dalam waktu relatif singkat
  6. Disamping penyediaan daging, juga bisa menghasilkan bulu itik (feathers duck) sebagai materi kerajinan menyerupai shutle cok, jok kursi, kamoceng dll.
Permasalahan
Dalam setiap kegiatan, tentunya selalu timbul permasalahan baik permasalahan yang besar maupun pemasalahan kecil, dan setiap permasalahan perlu dicarikan alternatif pemecahannya. Masalah itik peking ini ada sedikit permasalahan yang kiranya perlu diambil langkah-langkah untuk mencapai keberhasilan dan yang timbul pada dikala ini diantaranya :
  1. Permintaan daging itik peking di pasaran cukup tinggi, tetapi sumber pasokan daging pada dikala ini masih mengandalkan kepada daging import.
  2. Budi daya itik peking pada dikala ini masih dikuasai oleh pengusaha besar, sedangkan peternak di pedesaan masih relatif sedikit.
  3. Penyediaan bakalan (DOD) peking masih bersifat tertutup, belum secara gampang didapatkan oleh masyarakat luas.
Pola Pengembangan Budidaya Itik Peking (Peking Duck)
System pemeliharaan
Untuk memilih suatu bentuk perjuangan terutama dalam perjuangan ternak itik, maka yang pertama kali diperhatikan yaitu tujuan usaha, apakah tujuannya untuk menghasilkan daging konsumsi atau mau menghasilkan bibit biar untuk langkah selanjutnya bisa ditentukan system pemeliharaan yang akan diambil.
Dalam perjuangan perunggasan terutama unggas air (itik) dikenal dengan system pemeliharaan yaitu:
  1. System pemeliharaan extensif
  2. System pemeliharaan semi intensif
  3. System pemeliharaan intensif
System pemeliharaan extensif, di mana pada system ini ternak-ternak dipelihara dengan cara di abur/digembalakan tanpa memperhatikan sangkar maupun makanan, lantaran ternak-ternak tersebut dilepas di tempat-tempat yang memiliki sumber pakan alami contohnya di daerah-daerah persawahan yang gres panen. Pemeliharaan ini dilaksanakan oleh para peternak yang bersifat tradisional dan nomaden, kondisi ini banyak ditemukan di kawasan Jawa Barat pecahan utara, lantaran kawasan pantura ini merupakan kawasan persawahan yang cukup luas sehingga menjadi potensi bagi pengembangan itik dengan system extensif.
Pemeliharaan dengan system semi intesif, di mana ternak-ternak yang di pelihara sudah memperhatikan sangkar ternak dan diberi makan tetapi sewaktu-waktu dilepas untuk mencari makan sewaktu ada peluang pada dikala panen padi ataupun pada tempat-tempat yang memiliki potensi sumber pakan yang alami
Sedangkan pemeliharaan yang intensif, ternak-ternak peliharaan selalu di tempatkan dikandang dan diberi makan secara terus menerus serta sudah memperhatikan aspek-aspek teknis pemeliharaan ternak secara ilmiah dan sudah menggunakan teknologi-teknologi yang dianjurkan.
Untuk pemeliharaan itik peking (peking duck), lebih tepat apabila dilaksanakan dengan system intensif, hal ini disebabkan itik peking (peking duck) merupakan itik ras pedaging yang memiliki kemampuan kecepatan pertumbuhan dalam waktu yang relatif singkat, di mana dalam kurun waktu pemeliharaan kurang dari 2 (dua) bulan berat badannya sudah bisa mencapai di atas 3 kg dengan kondisi kuliner yang baik dan itik sudah siap dijual sebagai itik pedaging, dengan kualitas daging yang prima.
Dalam perjuangan budi daya itik peking (peking duck) ini dikenal beberapa tahapan pemeliharaan, terutama untuk perjuangan budidaya pembibitan sedangkan untuk budi daya penggemukan (penghasil daging) hanya dikenal 1 (satu) tahapan pemeliharaan.
Tahapan Pemeliharaan Pembibitan :
A. Pemeliharaan anak (masa starter)
Pemeliharaan anak/masa starter dimulai pada dikala itik peking (peking duck) berumur 1 hari hingga umur 60 hari, di mana belum dewasa itik dipelihara dalam sangkar khusus yaitu untuk sangkar anak dengan menggunakan pemanas/induk buatan dalam rangka menghangatkan tubuh dari anak itik tersebut, hal ini disebabkan pada umur 1-14 hari anak itik tidak tahan dengan cuaca hirau taacuh lantaran belum dilengkapi dengan bulu yang tepat untuk menahan dingin, sehingga perlu adanya derma induk buatan sebagai penghangat tubuh, serta anak itik diberi makan khusus yaitu pakan anak yang memiliki kandungan protein sekitar 19 - 21% kadar protein dan lebih dikenal dengan pakan “starter”. Setelah umur 14 hari anak itik tersebut sudah bisa untuk menahan hawa hirau taacuh sehingga tidak perlu lagi dibantu dengan induk buatan (pemanas), di sangkar ini bisa dipelihara hingga umur 60 hari bagi pemeliharaan pembibitan, selanjutnya sehabis umur di atas 60 hari dipindahkan ke sangkar masa pertumbuhan (grower). Untuk pemeliharaan anak ini bisa dalam bentuk postal ataupun menggunakan sangkar box, untuk sangkar box biasanya dilakukan pada umur 1 - 14 hari sedangkan dari umur 15 - 60 hari dilaksanakan pada sangkar postal lantaran tubuh itik sudah mulai besar. Kapasitas sangkar pada periode ini yaitu 10 - 15 ekor/m2.
B. Pemeliharaan masa pertumbuhan (periode grower)
Periode pemeliharaan itik peking pada masa pertumbuhan/masa grower, perlu diperhatikan ternak yang dipelihara, lantaran pada masa ini yang banyak dipelihara yakni itik peking (peking duck) betina sebagai calon bibit pengganti /replacement stock atau persediaan bibit dan juga itik peking jantan yang berfungsi sebagai pejantan pengganti. Untuk mempersiapkan peremajaan bibit, maka perlu dipersiapkan bibit pengganti yang memiliki kelebihan atau keunggulan tertentu sebagai bibit pengganti, baik jantan maupun betina dengan sex ratio 1 : 4 ( 1 jantan 4 betina). Pada periode ini itik yang dipelihara berumur antara 61 hari hingga dengan 150 hari, sedangkan kapasitas sangkar pada masa ini sekitar 6 - 8 ekor/m2.
C. Pemeliharaan peking duck layer/periode bertelur
Itik peking/peking duck yang sudah berumur 5 bulan atau lebih baik jantan maupun betina dikategorikan sebagai itik layer lantaran pada dikala ini kondisi itik sudah berkemas-kemas untuk memproduksi telur, ada yang mulai umur 5,5 bulan atau 6 bulan tetapi secara umum mulai bertelur normal pada umur 6 bulan. Itik-itik tersebut ditempatkan pada sangkar khusus, yaitu sangkar itik remaja , sangkar itik ini dilengkapi dengan tempat bertelur serta sangkar umbaran atau lapangan tempat bermain yang dilengkapi dengan kolam/saluran air yang berfungsi untuk mandi itik dan mendinginkan tubuh pada dikala siang hari dengan sex ratio sekitar 1 : 4 ( 1 jantan banding 4 betina). Ternak-ternak ini berfungsi sebagai bibit penghasil telur yang siap untuk ditetaskan sebagai sumber dod yang dipasarkan untuk bakalan pemeliharaan itik peking. Kapasitas dikandang remaja sekitar 3 - 5 ekor/m2.
Tahap Pemeliharaan Penggemukan
Untuk pemeliharaan itik peking/peking duck dengan tujuan penggemukan hanya dilaksanakan dalam 1 (satu) masa pemeliharaan yaitu dari itik berumur 1 (satu) hari hingga itik peking tersebut siap dijual. Dengan kuliner dan pemeliharaan yang baik ,berat tubuh itik peking yaitu mencapai sekitar 3,3 kg selama pemeliharaan kurang lebih 55- 60 hari yaitu mulai umur 1 hari hingga umur 55 hari. Pada umumnya itik-itik yang dipelihara untuk tujuan ini yakni itik peking yang jantan, tetapi yang betinanya pun memiliki kemampuan yang sama dengan yang jantan hanya berbeda sedikit saja dalam hal berat.
Kalau kita bandingkan antara waktu pemeliharaan dengan hasil produksi daging yang dihasilkan antara itik peking/peking duck dengan ayam ras pedaging akan lebih unggul itik peking, di mana untuk itik peking dengan waktu pemeliharaan sekitar 53 - 55 hari bisa menghasilkan daging berat hidup sekitar 3,3 kg, sedangkan untuk ayam ras pedaging dengan jangka waktu pemeliharaan sekitar 32- 35 hari menghasilkan daging berat hidup sekitar 1,2 - 1,5 kg, sehingga apabila kita bandingkan dengan waktu yang sama maka akan diperoleh berat daging itik peking melebihi berat dari pada ayam ras pedaging. Silahkan buktikan!
Sistem Perkandangan
Sistem perkandangan dalam budi daya itik peking/peking duck bisa dikenal 3 tipe sangkar diantaranya :
1. Tipe sangkar battery
Dalam tipe sangkar ini, ternak dikandangkan satu persatu dalam satu kotak dengan ukuran yang hanya cukup untuk 1 ekor itik peking/peking duck dewasa, dengan ukuran sangkar panjang x lebar x tinggi (45 x 45 x 35 cm). Dengan tipe sangkar ini biaya untuk sangkar relatif lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tipe sangkar yang lain. Dengan tipe sangkar battery ini, maka sistem perkawinannya harus menggunakan kawin buatan (insiminasi buatan) yang dilakukan oleh tenaga insan yang jago dalam insiminasi buatan dengan istilah inseminator. Pada tipe sangkar ini kondisi ternak maupun produksi telur dari pada itik peking/peking duck bisa terkontrol secara satu persatu, apakah produktivitasnya tinggi atau rendah, begitu juga dalam pengontrolan penyakitnya akan lebih gampang terkontrol.
2. Tipe sangkar postal
Dalam perjuangan ternak itik yang menggunakan tipe sangkar postal, di mana ternak-ternak peliharaan ditempatkan dalam satu ruangan besar dengan jumlah ternak tertentu, di mana pemberian makan dan minuman ditempatkan di dalam ruangan kandang, sehingga ternak itik yang dipelihara selalu berada di dalam ruangan, biasanya tipe ini dalam pemeliharaan itik hanya dipakai untuk itik starter dan grower/masa pertumbuhan tetapi adakalanya dipakai untuk itik periode layer. Kapasitas itik untuk tipe sangkar postal ini tergantung dari pada jenis itik yang dipelihara apakah jenis itik starter atau itik grower, untuk umur itik periode starter kapasitas sangkar yang dipakai yaitu sekitar 10 - 15 ekor/m2, sedangkan apabila dipakai untuk preiode grower yaitu sekitar 6 - 8 ekor/m2, seandainya dipakai untuk periode layer kapasitas sangkar sekitar 3 - 5 ekor/m2.
3. Tipe sangkar ranch
Tipe sangkar ranch ini merupakan pengembangan dari tipe sangkar postal, di mana dalam sangkar tipe ranch ini selain ada ruangan tempat ternak juga di pecahan luar/di halaman depannya disediakan halaman tempat bermain yang biasa dikenal dengan nama sangkar umbaran yang dilengkapi dengan jalan masuk air atau kolam, yang berfungsi untuk mandi/membersihkan kotoran yang melekat di badannya serta berfungsi pula untuk mendinginkan tubuh di waktu siang hari, hal ini disebabkan itik peking merupakan jenis unggas yang tidak tahan terhadap panas, sehingga harus disediakan air untuk pendingin tubuhnya. Tipe sangkar ini lebih cocok untuk pemeliharaan ternak unggas air dengan cara pemeliharaan yang intensif.

Posting by Central Ternak Mojokerto

Pedoman Mudah Ternak Angsa Peking Rating: 4.5 Diposkan Oleh: abp29