Cara Mengobati Penyakit Mencret, Kembung, Demam, Cacingan Serta Hilang Nafsu Makan Pada Ternak
Obat alami yg berasal dari tumbuhan sudah cukup usang dimanfaatkan oleh para peternak untuk mengobati aneka macam gangguan dan penyakit yg menyerang ternak mereka. Banyak sekali jenis herbal yg sangat berguna untuk pengobatan penyakit ternak yg sering menyerang menyerupai kembung, diare, cacingan hingga sapi susah makan.
Mencret atau dearrhe ialah suatu tanda gangguan pada kanal pencernaan (usus). Penyebab gangguan sanggup berupa makanan, bibit penyakit atau kombinasi antara keduanya. Kotoran ternak yg mencret sanggup berwarna hijau muda, hijau kehitaman, hijau mengkilap, hijau kemerahan atau kekuningan. Ternak yg mencret sanggup menjadi lemah dan kemudian mati tidak dilsayakan pertolongan. Cara tradisional untuk menghentikan mencret ialah dengan memperlihatkan materi yg dalam bahasa Jawa disebut sebagai “ampet-ampet”. Bahan tersebut ialah daun jambu biji (Psidium guajava Linn), air teh, adonan madu dengan kunyit (Curcuma domestica Val.), parutan buah nangka muda (Artocarpus integrifolia).Obat herbal alami bis,a menjadi pilihan yg manis untuk pengobatan ternak lantaran hampir tanpa imbas samping dan terutama bahan-bahannya banyak tersedia disekitar rumah kita.
Hanya saja perlu dicatat bahwa sebagian dari resep-resep obat tradisional untuk pengobatan ternak sakit dibawah ini ialah hasil dari pengacukup laman peternak dan juga warisan turun temurun dan sebagian belum dibuktikan setips medis atau belum melalui penelitian ilmiah setips intensif. Pemakaian obat herbal menyerupai ini perlu bijaksana supaya lebih bermanfaat dan bis,a sesuai dengan penyakit ternak yg diobati.
Konsultasi dengan andal veteriner sangat dibutuhkan kalau penyakit ternak bertambah parah dan memerlukan penanganan lebih lanjut dari drh atau andal veteriner lainnya.
Pengobatan Alami Penyakit Kembung Perut (Tympany = Bloat) Pada Ternak
Kembung perut atau tympani disebabkan lantaran adanya kegagalan pengeluaran gas setips normal dan proses pembentukan gas asal kuliner dalam perut terlalu cepat. Tanda-tanda klinis, binatang terlihat gelisah dan sulit bernafas. Daerah perut sebelah kiri atas terlihat kembung agak ke atas dan bila dipukul akan terdengar bunyi kendang. Bila tidak diberikan proteksi biasanya akan mengakibatkan kematian.
Untuk menanggulangi ternak kembung, peternak meminumkan adonan minyak kelapa dengan parutan jahe sebagai pelengkap. Peternak menghangatkan potongan perut yg menonjol dengan membalurkan materi penghangat menyerupai parutan jahe. Sebatang pelepah daun papaya biasa dimasukkan ke dalam anus/dubur ternak untuk membantu mengeluarkan gas.
Selain itu ada beberapa formula yg biasa digunakan peternak mengatasi perut kembung pada ternaknya, Pilih salah satu resep berikut :
1. Masukkan 10 buah asam jawa yg masak ke dalam air hangat, tambahkan gula merah dan 5 buah kunyit (Curcuma domestica) yg digerus, aduk-aduk hingga rata. Campuran ini diminumkan pada ternak dengan menggunakan botol atau batang bambu. Selain itu buat supaya lisan ternak bis,a terbuka dengan tips menyelipkan sebatang kayu atau bonggol jagung diatara rahang atas dan rahang bawah.
2. Buat adonan dari minyak kelapa dengan air kelapa muda, minumkan pada ternak sekaligus dengan menggunakan botol.
3. Pohon pisang yg sudah membusuk diperas airnya. Minumkan ¼ liter cairan ini pada ternak.
4. Bagian yg menonjol dari perut dibaluri/digosok-gosok dengan kapur sirih.
5. Buat supaya ternak minum kopi dengan segelas air hangat.
6. Keluarkan feses/kotoran yg mengeras dari anus, kemudian berikan sebotol sprite / air soda ± 1,5 liter untuk sapi, dan satu botol kecil untuk domba/kambing.
7. Khusus untuk kambing dan domba, larutkan gula merah dalam segelas air hangat, minumkan pada kambing/domba.
8. Tumbuk daun sembukan (Saprosma arborseum BL), dicampur dengan minyak kelapa yg sudah digunakan (Jawa = Jelantah), balurkan/gosok-gosokan dibagian perut kambing/domba yg menonjol dua kali sehari, ulangi keesokan harinya.
9. Untuk kambing/domba minumkan minyak VCO (Virgin Coconut Oil) ± 60 ml, dan untuk sapi ± 250 ml.
10. Ambil kelapa muda, kupas, beri garam secukupnya, minumkan !
Cara Mengatasi Hilang nafsu makan (Anorexia) Pada Ternak Dengan Obat Tradisional
Gejala menurun dan hilangnya nafsu makan pada ternak biasanya akan gampang dan cepat dideteksi oleh peternak lantaran pada umumnya tiap hari peternak memperlihatkan pakan bagi ternaknya di kandang. Umumnya bila ternak nampak kurus atau pada tujuan penggemukan, peternak memperlihatkan pakan konsentrat berupa dedak/katul, jagung atau ketela dan sebagainya dicampur garam.
Berikut ini beberapa teladan pengobatan tradisional bagi anorexia yg biasa dilsayakan peternak di aneka macam kawasan di Indonesia, pilih salah satunya :
1. Ikan hiu dibiarkan membusuk hingga timbul larva-larva lalat, larva-larva ini diberikan pada ternak untuk dimakan.
2. Bangsa kentang-kentangan yg bis,a dimakan (Solanum malangana) dipanggang dan diberikan pada sapi untuk dimakan.
3. Tumbuk tolong-menolong materi berikut ini
- temu ireng (Curcuma aeruginosa Rox)
- temu lawak (Curcuma xanthoriza)
- kunyit (Curcuma domestica)
- Lempunyg (Zingiber aromatica)
- 10 – 15 buah mengkudu / pace (Morinda citrifolia Linn)
Berikan adonan tersebut pada ransum sapi sekali sebulan
4. Dua sisir pisang dimasak dengan santan dan gula merah dan garam hingga menjadi bubur, diberikan pada sapi untuk dimakan.
5. Beberapa butir telur ayam kampung dicampur sebotol kecap diberikan pada binatang sekali sehari secukupnya.
6. Kurang lebih 15 lembar daun keladi/talas dan 15 sendok garam dimasak. Suapkan pada binatang sekali sehari.
7. Tumbuk tolong-menolong adonan bahan-bahan sebagi berikut :
- temu ireng (Curcuma aeruginosa Rox)
- buah asam jawa (Tamarindus indica) yg masak 1 genggam
- garam secukup
Berikan kepada ternak 2 kali sehari secukup usang 5 hari
8. Buah mengkudu/pace disuapkan pada binatang tiap hari hingga nafsu makan pulih kembali.
9. Tanaman nenas yg sudah membusuk ditumbuk dan diperas sebanyak satu gelas, diminumkan pada binatang tiap hari, adakalanya dicampur beberapa tetes minyak kayu putih (Melaleuca leucadendra Linn).
10. Buat adonan dari gula merah (Jawa), buah asam Jawa masak dan beberapa butir telur ayam. Berikan adonan tersebut pada binatang untuk dimakan.
11. Buat ekstrak daun papaya (ditumbuk dan diperas) dicampur beberapa butir telur ayam, diminumkan pada hewan.
12. Giling beberapa materi berikut ini :
- Gist (biang roti) atau ferment sebanyak 10 gram
- Bawang putih 50 gram
Campurkan pada rumput atau campur air, berikan pada sapi untuk dimakan 2 kali seminggu.
13. Giling tolong-menolong lempuyg (Zingiber aromatica) dan temu lawak (Curcuma xanthoriza), kemudian dimasak dengan sedikit air dan dicampur kecap. Minumkan adonan ini pada sapi 2 kali seminggu.
14. Buat adonan 200 buah kencur (Kampferia galangal) ditumbuk dan 3 butir telur ayam, berikan pada binatang 2 kali sehari tiap 3 hari.
15. Untuk pedet (lepas sapih), buatkan adonan berikut :
- 3 butir telur itik
- daging buah kelapa muda 1 butir
- 1 gelas air kelapa muda
- 3 sendok gula pasir
Berikan adonan sekali seminggu
16. Bila dibarengi dengan kondisi demam pada hewan, dibentuk salah satu adonan berikut :
a. Buat ekstrak daun kapok randu (Euridendrom anfructuosum), dicampur beberapa butir telur, minumkan pada hewan.
b. Buat ekstrak daun rambutan (Nephelium lappaceum Linn), dicampur beberapa butir telur, minumkan pada hewan.
c. Buat adonan air kelapa dan beberapa butir telur ayam, minumkan pada hewan.
17. Seonggok daun jarak (Jatropha curcas Linn) direndam dalam air garam, di dalam wadah yg dibentuk dari tanah liat (kendi atau kendil) dan disimpan beberapa bulan. Minumkan 1 sendok larutan tersebut pada sapi sekali sehari. Air boleh ditambahkan lagi kedalam wadah tersebut bila diperlukan
18. Penanggulangan gangguan pencernaan ringan
Peternak biasa menanggulangi kasus ini dengan memperlihatkan minuman kopi, minuman jahe atau kencur (Kampferia galangal)
Mencret (Diarrhea)
Mencret atau dearrhe ialah suatu tanda gangguan pada kanal pencernaan (usus). Penyebab gangguan sanggup berupa makanan, bibit penyakit atau kombinasi antara keduanya. Kotoran ternak yg mencret sanggup berwarna hijau muda, hijau kehitaman, hijau mengkilap, hijau kemerahan atau kekuningan. Ternak yg mencret sanggup menjadi lemah dan kemudian mati tidak dilsayakan pertolongan.
Cara tradisional untuk menghentikan mencret ialah dengan memperlihatkan materi yg dalam bahasa Jawa disebut sebagai “ampet-ampet”. Bahan tersebut ialah daun jambu biji (Psidium guajava Linn), air teh, adonan madu dengan kunyit (Curcuma domestica Val.), parutan buah nangka muda (Artocarpus integrifolia)
Ada beberapa formula tradisional yg lain yg biasa juga digunakan di Indonesia untuk menanggulangi mencret ini sebagai berikut, pilih salah satu dari resep dibawah ini :
1. Ketela pohon dipanggang hingga hangus, diberikan pada binatang untuk dimakan.
2. Arang kayu / bambu digerus, campur gambir ( buat nginang) secukupnya diminumkan dengan air pada hewan
3. Buat parutan bahan-bahan berikut ini :
- temu ireng (Curcuma aeruginosa Rox)
- Kunyit (Curcuma domestica)
- Kencur (Kampferia galanga)
- Lempuyg (Zingiber aromatica)
Parutan tersebut dicampur, ditambah tempe bosok. Bungkus adonan ini dalam kantong plastic, diamkan satu malam. Keesokan harinya adonan itu diperas. Air perasannya diminumkan pada sapi, tiga kali sehari secukup usang 2 hari.
4. Tumbuk tolong-menolong materi berikut :
- Jahe
- Kencur (Kampferia galangal)
- Kunyit (Curcuma domestica)
- Asam jawa yg masasak
Simpan adonan tersebut dalam botol, minumkan pada sapi satu kali sehari.
5. Tumbuk tolong-menolong bahan-bahan berikut :
- lempuyg (Zingiber aromatica)
- 250 gram gula pasir
- 10 liter air bersih
Peras dan minumkan pada binatang
6. Parut batang pohon pisang potongan pangkal (yg ada dalam tanah), diperas, campurkan perasan tersebut dengan garam, beberapa telur, dan buah pisang raja (Nusa paradisiacal) . Suapkan pada binatang dua kali sehari
7. Bakar 5 buah pinang (Areca catechu Linn), kemudian ditumbuk halus, dicampur dua gelas air, minumkan pada binatang sekali sehari.
8. Bakar pisang batu/klutuk yg masak (Musa brachycarpa), berikan pada binatang untuk dimakan.
9. Buat ekstrak daun alpokat, daun rambutan, dan daun kapok (Ceiba patendra Gaertn), minumkan pada hewan.
10. Masak adonan 5 gram kapur sirih, segenggam daun jambu biji (psidium guajava, Linn) dalam satu liter air, didihkan hingga tinggal separuhnya (1/2 liter), saring, minumkan pada binatang sekali sehari secukup usang 3 hari.
11. Buat adonan materi berikut ini :
- Biji asam jawa yg tua
- Kunyit
- Ekstrak biji pinang
- Beberapa butir telur ayam
Berikan adonan tersebut pada binatang dua kali sehari.
12. Kambing/domba diberi makan daun bambu.
Demam ( Antipyretica)
Bahan-bahan yg umum digunakan untuk menanggulangi demam ini ialah adonan kunyit (Curcuma domestica) dan madu. Ternak boleh diberi makan buah papaya sebanyak mungkin.
Selain itu ada beberapa formula untuk penanggulangan demam, pilih salahsatu resep dibawah ini :
1. Buat adonan daun kapok yg dipres dengan beberapa butir telur, suapkan pada sapi
2. Daun kapok (Eurindendrom anfructuosum) sebanyak 300 gram diberi air dan di pres, saring, dicampur sedikit garam dan gula merah. Minumkan pada sapi dua kali sehari tiap dua hari.
3. Daun rambutan dipres, campur beberapa butir telur ayam, minumkan pada sapi.
4. Kunyit ditumbuk, dicampur hingga rata dengan telur ayam, dan air, diminumkan pada sapi
Obat Cacing (Anthelmintic)
Penyakit cacingan muncul jawaban infeksi benalu dalam yg ditimbulkan oleh cacing dengan tanda-tanda : nafsu makan yg bervariasi, gangguan pencernaan, turunnya kondisi (badan kurus), kulit kusam, anemia, lapisan mukosa pucat, sembelit atau deare, batuk dengan tanda-tanda bronchitis kebengkakan di bawah rahang terus ke potongan perut. Penyebabnya ialah cacing pita, cacing gelang (Neoascaris vitulorum), cacing lambung (Haemonchus contortus), dan cacing hati (Fasciola hepatica).
Biji buah pinang yg renta ialah obat cacing yg efektif, terutama terhadap cacing ascaris (kremi), baik pada insan maupun hewan. Bahan lain yg juga banyak dikenal ialah temu ireng (Curcuma phaeocaulis Val) dan daun papaya. Peternak biasa mem.buat adonan kombinasi dari kedua materi tersebut.
Yang biasa dilsayakan ialah mem.buat tumbukan biji buah pinang dicampur air dan diminumkan pada ternak. Tetapi ada beberapa formula lain yg juga banyak digunakan oleh peternak sebagai berikut : Pilih salah satu !
1. Untuk pedet (anak sapi) : Jantung pisang hijau (bagian tandan bunga pisang yg tak jadi buah) dimasak dengan air mendidih. Air tersebut diminumkan sebagai obat cacing.
2. Tumbuk bahan-bahan berikut ini :
- 10 bungkus gist (biang roti)
- 2 potong tempe bosok
- 1 genggam temu ireng/hitam (Curcuma phaeocaulis Val.)
- Sedikit jintan (Nigella sativa Linn)
- Brotowali (Tinospora tuberculata Beumee)
Masak adonan tersebut dalam 10 gelas air hingga mendidih saring dan minumkan sebagai obat cacing tiga ahad sekali secukup usang 3 bulan.
3. Bawang putih juga digunakan sebagai obat cacing di beberapa daerah
4. Sepotong akar gadung (Dioscorea hispida Dinst) diberikan pada sapi tiap ahad hingga cacing keluar. Biasanya terjadi setelah 4 kali pengobatan.
5. Parut materi berikut ini dan campurkan :
- Temu ireng/hitam (Curcuma phaeocaulis Val.)
- Buah kelapa tua
Keringkan adonan tersebut, suapkan pada sapi sekali sehari
Luka, Myiasis, Kutu, Scabies, dan Orf
Luka sanggup disebabkan lantaran teriris, dibacok orang atau terkena benda tajam lainnya. Akibat yg ditimbulkannya bis,a menjadi borok atau bahkan bernanah (myasis).
Kutu, kendati tidak setips eksklusif mematikan, kutu atau tungau bis,a dianggap merugikan peternak, lantaran kutu bis,a mengisap darah dan mengakibatkan rasa gatal. Dalam jumlah sedikit, dampaknya mungkin tidak terlalu dirasakan, tetapi kalau kutu bertambah banyak, setips tidak eksklusif bis,a mengganggu kesehatan hewan, baik binatang kesaygan, maupun binatang ternak.
Serangan kutu bis,a dilihat dengan menyidik bulu hewan. Kutu akan terlihat berwarna putih kemerahan. Rasa gatal pada kulit akan mengakibatkan nafsu makan menurun, yg berdampak pada semakin kurusnya binatang ternak.
Penyakit scabies atau kudis atau juga budug, disebabkan oleh benalu kulit sebangsa tungau, bis,a menular kepada ternak lain. Semua kambing bis,a terjangkit penyakit ini tanpa batasan umur. Kambing yg terjangkit penyakit ini bis,a dilihat dari beberapa tanda spesipik sebagai berikut : Kambing terlihat gelisah dan sering menggaruk-garuk potongan tubuh menggunakan kaki atau menggosok-gosokan tubuhnya ke benda yg berangasan (kandang, tanah bertebing, batu, atau pohon). Karena terlalu sering digosokkan ke benda yg kasar, kulit yg sakit bis,a mengalami perlukaan dan menjadikan keropeng atau kerak, bulu-bulu di tempat kulit yg terkena penyakit ini mengalami kerontokan. Disamping itu terjadi penebalan dan warna kulit kusam kemerahan. Pada awalnya, potongan kulit yg sering terjangkit ialah telinga, muka, leher, dan ekor, tetapi bis,a menyebar ke seluruh tubuh, tubuh kambing kurus lantaran nafsu makan menurun dan acara makannya terganggu lantaran rasa gatal yg parah, Tanpa penanganan yg intensif, kambing bis,a mati lantaran kurang makan.
Adapun penyakit Orf atau alias dakangan atau dalam istilah peternak di Banten dinamakan bewel gejalanya ialah terlihat adanya keropeng pada kulit sekitar bibir. Ternak menderita tak mau makan, lantaran adanya luka pada kawasan sekitar bibir dan mulut. Penyebabnya ialah virus orf, yg menjadikan luka dengan bagian-bagian menebal pada gusi dan sekitar mulut. Kalau luka ini terkena infeksi sekunder oleh basil bis,a menjadikan janjkematian yg cukup tinggi, terutama pada anak kambing. Apabila tidak segera diatasi, keropeng-keropeng itu akan bermetamorfosis borok yg berbelatung apabila lalat sudah bertelur disitu. Ternak akan mati lantaran ia kurang nafsu makan.
Pengobatan setips tradisional yaitu dengan daun sirih yg dipres digunakan setips luas sebagai antispetik untuk pengobatan luka. Bila luka memburuk hingga berbelatung, digunakan adonan daun tembakau yg dipres diberi sedikit air dan kapur sirih untuk pengobatan. Beberapa tips digunakan sebagai berikut : Pilih salah satu
1. Bersihkan luka, oleskan obat komersial anti lalat, kemudian bubuhkan adonan kapur sirih dan kunyit.
2. Pada luka yg sudah muncul belatung, bubuhkan tembakau yg sudah dicelupkan dalam air. Ganti tembakau tersebut tiap hari.
3. Bila dicurigai ada semacam tumor timbul, atau ekspansi (daging tumbuh) pada bagaian dari badan, dibubuhi kapur sirih.
4. Apabila timbul papilloma/kutil, benjolan dipotong kemudian lukanya diobati dengan adonan ekstrak mangkokan (Notophanax scutellellarium Merr.) yg ditumbuk dengan ekstrak udang / semacam petis udang. Pengobatan dilsayakan dua kali sehari.
5. Pada kasus peradangan atau luka pada tracak ternak ruminansia, dibubuhkan adonan tumbukan biji pinang, tawas dan kapur sirih pada luka tersebut.
6. Pila terjadi scabies dan/ atau berkutu, seringkali pula dilsayakan penanganan berikut :
- Ternak dimandikan dengan air dicampur dengan tumbukan daun muda pohon pinang (Areca catechu).
- Pada potongan tubuh yg terkena scabies dibubuhi adonan sulfur dan minyak kelapa.
- Ternak diasapi dengan sulfur yg dibakar menggunakan tempurung kelapa.
7. Pada keadaan lain, setelah luka dibersihkan, pada tempat-tempat yg berbelatung dibubuhi obat yg dibentuk dari adonan 1 gelas kapur, tembakau, spirtus atau bensin, setelah belatung bermunculan keluar, tutup luka dengan abu.
8. Untuk penanganan scabies bubuhkan tumbukan daun ketapang (Termalia catappa Linn.), hingga kudisnya sembuh. Sebagai tamahan, beri ternak minuman yg dibentuk dari jahe, gula merah dan garam.
9. Formula lain yg biasa dibubuhkan pada scabies ialah tumbukan daun galling (Mussaenda frondosa Linn.), dicampur air atau air rendaman tembakau.
10.Pada kasus scabies potongan yg menderita digaruk-garuk dengan daun galling, kemudian dibubuhi adonan sulfur dan oli atau minyak.
11.Bagian tubuh yg menderita scabies digosok-gosok dengan buah mengkudu/pace, setelah itu dibubuhi adonan oli bekas dan bubuk belerang. Campuran dipanaskan dulu kemudian dinginkan gres digunakan. Pengobatan dilsayakan dua kali sehari secukup usang tiga hari untuk penyembuhan total. Pengobatan hendaknya dilsayakan sebelah/sebagian dari badan.
12. Bila terjadi gangguan kutu pada sapi, sapi diberi makan tokek yg dipang-gang, juga teteskan asam accu bekas pakai pada kutu-kutu.
13. Untuk penanggulangan Orf (Ichtyma contagiosa), bubuhkan adonan bubuk dan minyak pada potongan yg menderita.
14. Cascado (Stephanofilariasis) biasa ditanggulangi dengan membubuhkan tumbukan daun ketapang (Casia alata Linn.). Kadang-kadang ada yg mem.buat adonan tumbuhan daun ketapang dengan kapur sirih. Formula yg lain ialah 10 buah kapur barus dengan 1 liter minyak kel;apa yg dipanaskan, kemudian dibubuhkan pada permukaan potongan tubuh yg menderita.
Keracunan
Pada insiden ringan atau keracunan diketahui masih dini, sanggup dipulihkan dengan meminumkan segelas minyak kelapa atau air kelapa sebanyak-banyaknya pada ternak. Adakalanya pada air kelapa atau minyak kelapa tersebut ditambahkan buah asam jawa yg masak dan garam. Bila diduga terjadi keracunan insektisida (Obat hama tanaman) minumkan santan kelapa hangat kepada ternak.
DAFTAR JENIS PENYAKIT HEWAN DAN
PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL
Penggunaan Medis | Obat tradisional yg digunakan (pilih/ ada yg dicampur) | Keterangan |
1. Pelancar air seni | Adas, alang-alang, anyg-anyg, daun kumis kucing, meniran, purwaceng | |
2. Obat batuk | Adas, bawang merah, belimbing, bidara upas, jeruk nipis, kayu angin, daun saga | |
3. Demam | Adas, Bawang merah, besaran, bidara laut, brotowali, daun serep, bunga/daun sepatu, kulit/cabang kendal, labu, mentimun, akar nagka, | |
4. Sakit perut/ mencret | Adas, daun bamboo, kulit pohon nona, gambir, garut, jambu biji, jeruk nipis, jintan hitam, kedawung, ketumbar, kunyit, lempuyg wangi, merica bolong, patikan cina | |
5. diare | Adas | |
6. Penutup luka dan peradangan | Daun angsana muda | |
7. Obat cacing | Akar wudani, bawang putih, buah nona, delima putih, daun jarak pagar, daun kelor, petai cina, labu merah, pare, akar papaya, getah kering | |
8. Kembung perut/tympani | Akar wudani, minyak kelapa, air kelapa muda | |
9. Penyakit kulit | Asam jawa, daun dewa, daun sendok, Bawang merah, besaran, jambu mente, jeruk nipis, daun kecubung, kencur, ketepeng cina, lengkuas/laos, lempuyg gajah, getah papaya, buah pinang, empulur pisang | |
10. Pencahar/urus- urus ringan | Asam jawa, akarjambu mente, minyak biji jarak | |
Penggunaan Medis | Obat tradisional yg digunakan (pilih/ ada yg dicampur) | Keterangan |
11. Anti muntah | Bsayang | |
12. Pencahar air susu | Bidara upas, daun trawas, katuk, lobak, daun orang-aring | |
13. Obat mata | Belimbing wulung, jeruk lemo, bestru | |
14. Penutup luka | Brotowali, daun jengkol, ketela rambat | |
15. Sakit gigi | Minyak cengkeh | |
16. Keracunan | Air kelapa, minyak kelapa | |
17. Borok/bisul | Otok-otok | |
18. Perangsang birahi | Purwaceng | |
Referensi:
1. Akhmad Sodiq dkk 2002, Mengenal Lebih Dekat KAMBING PERANAKAN ETAWA Penghasil Susu berguna Obat
2. BUKU PANDUAN TEKNOLOGI PETERNAKAN 2002, Dinas Pertanian dan Peternakan propinsi banten
3. MANUAL untuk PARAMEDIC KESEHATAN HEWAN, FOOD AND AGRICULTURE ORGANIZATION OF THE UNITED NATIONS, 1991
4. PENGOBATAN HEWAN TRADISIONAL DI INDONESIA, FAO Regional Office for Asia and Pasific, Bangkok, Thailand, 1991