Tips Ternak Kambing Domba Tanpa Ngarit Dan Tanpa Angon
Pernahkan Anda membaca dan melihat banyak sekali video dengan tema " Ternak Kambing Domba Tanpa Ngarit Dan Tanpa Angon " , sungguh luar biasa ya, sungguh gampang sekali beternak kambing domba, tidak merepotkan, tidak capek, ekonomis waktu dan tentu saja dengan " OBAT AJAIB " yang banyak diiklankan, menyebabkan beternak kambing domba SANGAT MUDAH.
Mari saudara semua, kita lihat fakta dilapangan, fakta di banyak sekali peternakan penjuru dunia. Di Benua Eropa dan Australia, profesi atau pekerjaan peternak biasanya dipunyai oleh mereka yang mempunyai lahan luas, sehingga zaman dahulu bisnis peternakan kambing domba yaitu bisnis prestise, bisnisnya orang kaya. Peternak di Eropa dan Australia mempunyai tujuan beternak untuk pemenuhan kebutuhan susu, yogourt, keju, bulu woll dan tentu saja salah satu yang utama yaitu pemenuhan kebutuhan daging.
Dengan lahan yang luas dan jumlah ternak yang tentu saja banyak, yang mereka lakukan yaitu menggembalakannya ( angon = bahasa Jawa ), ya.. dengan menggembalakan alasannya yaitu teknik gembala yaitu teknik beternak yang murah, dipagi hari mereka gembalakan kemudian di sore hari ternak digiring masuk ke kandang.
Di ekspresi dominan semi, sebagian peternak di benua Eropa dan Australia memangkas banyak sekali rerumputan dan pohon gandum untuk dibikin persediaan ketika ekspresi dominan cuek datang, teknik pengawetan rerumputan yang dikeringkan dan disimpan ini disebut teknik hay. Pasti sebagian besar dari Anda pernah melihat film koboy yang sedang menumpuk pakan rumput kering yang sudah dipacking kotak-kotak sebagai persediaan pakan ternaknya ketika ekspresi dominan cuek tiba.
Bagaimana dengan negara Indonesia yang mempunyai iklim 2 musim, yaitu ekspresi dominan penghujan dan kemarau ? Para peternak kambing domba di negeri ini dahulu kala masih erat dengan acara menanam banyak sekali pohon yang salah satu fungsinya yaitu untuk pakan ternak kambing domba.
Apa yang terjadi dengan kondisi peternak kambing domba ketika ini ? sudah jelas, yang namanya BUDAYA MENANAM sudah sangat luntur bahkan sanggup dikatakan hampir punah. Ya.. lebih banyak didominasi peternak kambing domba Indonesia ketika ini hanya mengandalkan apa yang ada di lingkungan sekitarnya, tanpa mau berusaha dengan maksimal untuk mempertahankan ketahanan pakan ternaknya.
Bukti sederhana, ketika ini sebagian peternak kambing domba juga bermain sosmed, mereka selalu mengeluh ketika ekspresi dominan kemarau datang, mereka kesulitan mencari pakan hijauan, nah.... apa yang sesungguhnya terjadi ? SUDAH PASTI, disaat para pendahulu kita mempunyai niat, fatwa dan arah terang untuk pemuliaan tanaman pakan, sangat berbeda jauh dengan peternak kambing domba ketika ini yang lebih banyak waktunya dihabiskan untuk bermain sosmed, dan sudah enggan melaksanakan acara menanam pakan hijauan.
Kok kemarin muncul kehebohan mengenai
" TERNAK KAMBING DOMBA TANPA NGARIT DAN TANPA ANGON " ?
Bak angin surga... situasi dimana budaya menanam pakan sudah luntur, dan diikuti dengan kondisi para peternak ketika ini yang ingin beternak kambing domba secara instan, nah situasi ini dibaca dengan baik oleh para perusahaan MLM, kemudian mereka mengeluarkan produk probiotik dengan banyak sekali brand dan membrain wash para membernya untuk mempublikasi besar-besaran produk probiotik mereka dengan banyak sekali slogan atau jargon, dan salah satu yang SANGAT MENGGODA yaitu ternak kambing domba tanpa ngarit tanpa angon.
Kenyataan dikalangan masyarakat luas, sangat banyak yang terpikat dan menelan mentah-mentah slogan tersebut sehingga mereka menerapkan contoh ternak yang sesuai aba-aba para marketing perusahaan MLM.
Beberapa ciri khas senjata utama para marketing produk probiotik perusahaan MLM yaitu penggunaan banyak sekali materi pakan rendah nutrisi apabila diaplikasikan dengan produk probiotik yang diiklankan akan menaikkan nilai nutrisi bahkan dalam jangan waktu SANGAT SINGKAT, kambing domba kurus pun sanggup disulap menjadi berbadan tambun alias gemuk.
Gedebok pisang atau debog pisang dan jerami padi, menjadi media ampuh promosi, alasannya yaitu kedua materi ini sangat gampang didapatkan di penjuru Indonesia dan selama ini belum termanfaatkan dengan makximal. ( Pembahasan mengenai pakan fermentasi gedebog pisang sanggup dibaca di sini )
Apakah di Indonesia benar-benar sanggup menerapkan cara beternak kambing domba tanpa ngarit dan tanpa angon ( digembalakan ) ????
Jawabannya yaitu BISA
Bagaimana cara beternak kambing domba tanpa ngarit dan tanpa angon YANG BENAR sesuai dengan ilmu akademiah dan sesuai kaidah peternakan kambing domba yang benar ? berikut caranya :
Menggunakan metode pakan fodder, baik itu berupa fodder jagung, fodder kedelai, fodder sorgum, informasi mengenai teknik pakan fodder sanggup dilihat disini. ( di clik ya )
Menggunakan metode pakan Hay, yaitu pengawetan pakan dengan metode kering, artinya Anda hanya mencari rumput seminggu, atau sebulan sekali, kemudian dijemur kering dan dipacking selanjutnya disimpan dan diberikan kepada ternak.
Menggunakan metode Silase, yaitu pengawetan pakan hijauan ( dedaunan ) dengan metode basah. Contoh kasus, apabila Anda mempunyai lahan jagung atau kebun singkong yang luas dan sudah saatnya dipanen, maka Anda berkewajiban memanen tanaman tadi secara serempak, artinya akan mendapat banyak pakan hijauan dalam satu ketika. Bagaimana mengolahnya ? ya dengan metode silase, banyak sekali materi pakan tadi di chooper kemudian dimasukkan dalam tong penyimpanan atau silo ( kolam penyimpanan pakan ) dan dikondisikan KEDAP UDARA, sehingga banyak sekali pakan hijauan tadi akan abadi dalam kurun waktu lama.
Memanfaatkan sisa sayuran dari pasar, yaitu dengan mengumpulkan banyak sekali sisa sayuran dipasar , disortir, dicuci higienis kemudian diberikan sebagai pakan kepada kambing domba.
Memanfaatkan banyak sekali limbah pertanian dan perkebunan sebagai pakan tambahan, menyerupai memanfaatkan kulit kacang hijau, kulit kedelai, kangkung kering, bungkil sawit, bungkil coklat, bungkil kopi, tumpi jagung, bekatul beras, ampas tahu, ampas kedelai, ampas singkong, dan banyak sekali lainnya.
Memanfaatkan hasil pemangkasan banyak sekali dedaunan dari banyak sekali instansi yang berafiliasi dengan pepohonan dipinggir jalan, contohnya Dinas pertamanan, PLN, TELKOM, DPU, dll.
Menggunakan metode pakan pelet, yaitu mengolah banyak sekali pakan hijauan bernutrisi tinggi kemudian dicampur dengan beberapa materi suplemen dan dibentuk pellet, sehingga akan simple. Banyak peternak di eropa dan asia yang sudah memakai metode pakan pelet untuk ternak kambing dombanya.
Menggunakan metode pakan complete feed, yaitu jenis metode pakan buatan yang terdiri dari banyak materi pakan bernutrisi tinggi dan bentuknya biasanya menyerupai konsentrat atau bersifat pakan kering.
Demikian yang sanggup kami sampaikan, supaya sanggup sedikit banyak memperlihatkan informasi yang berimbang sehingga kedepannya semakin banyak peternak kambing domba di Indonesia yang memakai metode beternak yang benar dan bukan beternak asal-asalah hanya mengejar profit semata tanpa memperhatikan mengenai ilmu budidaya ternak kambing domba yang benar.
Kambing PE Kaligesing lahap memakan daun indigofera
Kambing Boer, kambing pedaging unggulan
kambing Peranakan Etawa makan daun daunan yang disilase