Monday, May 20, 2019

Menghitung Indek Produktivitas Induk Sebagai Tolak Ukur Produktifitas Ternak Kambing

cara menghitung INDEK PRODUKTIVITAS INDUK kambing

Dalam perjuangan produksi kambing indek sanggup dipakai sebagai  alat yang efektif dalam mengevaluasi efisiensi administrasi perjuangan dan produktivitas biologis ternak yang dipelihara.
 Indek produksi juga sanggup dipakai sebagai alat pembanding yang rasional dalam beberapa sistem produksi atau administrasi produksi.
 Jumlah anak dan bobot anak merupakan faktor penting yang memilih indek produktivitas (IP) induk kambing

Sistem produksi kambing sering sifatnya kompleks atau rumit dan dinamis.
Oleh lantaran itu, suatu indek produksi tidak sanggup meliputi semua aspek atau parameter yang mensugesti produksi , namun sanggup difokuskan kepada beberapa aspek tertentu saja, tergantung kepada maksud penggunaan indek tersebut maupun ketersediaan data yang dimiliki.
Output suatu perjuangan produksi kambing yang berorientasi kepada produk daging ataupun  ternak hidup intinya merupakan akumulasi dari bobot hidup melalui pertumbuhan (pertambahan bobot tubuh) serta penambahan jumlah atau populasi. Produktivitas atau output sanggup diukur berdasarkan individu ternak  atau berdasarkan kelompok atau populasi dari kelas ternak tertentu, contohnya kelompok induk, pejantan atau sapihan. Berikut ini  dikemukakan indek produktivitas (IP) induk untuk mengukur keragaan reproduktivitas  seekor induk dan indek produktivitas  suatu kelompok/flok atau unit usaha.

Indek Produktivitas  Individu 

 Indek produktivitas (IP) seekor  induk kambing yang diukur  berdasarkan performan individu sanggup ditentukan dengan  memakai beberapa formula atau rumusasn fungsi. Keragaman formula yang sanggup dipakai disebabkan oleh  keragaman dan intensitas  catatan produksi yang dimiliki. Apabila catatan yang tersedia hanya menyangkut bobot anak yang disapih (BBAS) dan jarak atau selang waktu antara dua kelahiran yaitu selang beranak (SB) maka IP sanggup dihitung memakai formula sbb:
rumus index produktifitas individu ternak kambing
Formula ini mencakup  semua anak yang dilahirkan oleh seekor induk, termasuk anak yang mati sebelum disapih yang diberi  nilai nol untuk kategori  bobot sapih. Formula tersebut diatas  sanggup dikembangkan lebih lanjut, apabila kategori data yang tersedia lebih beragam, contohnya data jumlah kelahiran (N), rata-rata bobot anak ketika lahir (BBAL), tingkat tamat hidup anak sebelum disapih (M), rata-rata bobot anak ketika disapih (BBAS), umur induk ketika melahirkan pertama (UI1) dan Umur induk ketika melahirkan ke n (UIn). Berdasarkan data tersebut maka formula untuk mengukur indek produktivitas induk  ialah sbb
rumus  untuk mengukur indek produktivitas induk 
Indek produktivitas yang diukur berdasarkan inidvidu ternak merupakan indek yang paling sesuai, apabila penggunaannya bertujuan untuk menganalisis atau  mengevaluasi dan
 mengekspresikan potensi biologis suatu perjuangan produksi kambing. IP induk secara individu pada suatu perjuangan produksi kambing kemudian sanggup dibandingkan dengan IP maksimal berdasarkan teoritis atau berdasarkan IP induk pada beberapa perjuangan produksi kambing lain. Berdasarkan IP tersebut kemudian sanggup dilakukan perbaikan administrasi atau mengintroduksi penemuan teknologi  untuk memperbaiki banyak sekali aspek didalam operasinal usaha. Dengan demikian IP sanggup membantu mengarahkan dalam pemilihan penemuan teknologi atau manejemn yang  mempunyai prioritas utama, sehingga sumberdaya yang dimiliki dimanfaatkan secara efektif.

Indek Produktivitas Kelompok 

Untuk menilai produktivitas keseluruhan kelompok ternak kambing dalam suatu unit usaha, maka  sanggup digunakan  indek produktivitas kelompok (IPK) dengan formula sbb:
indek produktivitas kelompok (IPK)
dimana  IPK ialah dalam satuan  jumlah ternak (ekor) atausatuan  nilai dalam rupiah, KJ =  jumlah ternak keluar/migrasi  lantaran dijual, KP= jumlah ternak keluar/migrasi  lantaran dipotong, KS = jumlah ternak keluar/migrasi  lantaran transaksi sosial, dan  PNI = perubahan net populasi.  Dalam formula tersebut  parameter atau variabel berupa jumlah  ternak yang masuk kedalam kelompok/flok, baik melalui pembelian ataupun melalui teransaksi sosial tidak tercakup. Hal ini sanggup mengurangi citra bahu-membahu wacana produktivitas kelompok. Untuk mengatasi hal tersebut sanggup dipakai formula sbb:
indek produktivitas kelompok (IPK) ternak kambing
dimana KT = total ternak keluar (kg),  MT = total ternak masuk (kg), AP= populasi awal (kg),  PNI  = perubahan net populasi (kg).

  Konsep diatas mengambarkan bahwa produktivitas kelompok/flok paling baik dilakukan dengan mengkaitkan  semua migrasi ternak kedalam kelompok dan migrasi ternak keluar dari kelompok terhadap rata-rata populasi ternak. Semua parameter tersebut sanggup memakai satuan bobot (kg), jumlah (ekor) atau kombinasi keduanya. Oleh lantaran dinamika kelompok/flok diperlukan berdasarkan satuan waktu tahun, maka monitoring dan pencatatan data setidaknya meliputi kurun waktu satu atau dua tahun.

catatan
Penggunaan indek tersebut diatas baik individu maupun kelompok mengisyaratkan adanya suatu sistem pencatatan data yang teratur dan akurat sehingga menggambarkan keadaan populasi maupun individu yang sesungguhnya. Ketidakakuratan data akan menyebabkan kekeliruan dalam menciptakan keputusan manajemen,  sehingga  berdampak kepada inefisiensi penggunaan sumberdaya dan menurunkan pendapatan.

sumber: Panduan Teknis PEMELIHARAAN  INDUK DAN ANAK KAMBING MASA PRA-SAPIH

Menghitung Indek Produktivitas Induk Sebagai Tolak Ukur Produktifitas Ternak Kambing Rating: 4.5 Diposkan Oleh: abp29