Thursday, April 4, 2019

Prospek Dan Perhitungan Bisnis / Usaha Sapi Perah

Prospek Dan Perhitungan Bisnis / Usaha Sapi Perah

 di Indonesia ternyata mengalami pasang surut baik tempat maupun jumlah peternaknya. berdasarkan data tahun 1963, sapi perah tersebar di 16 wilayah yang dipelihara lebih dari 54 ribu petani dan pada tahun 1993 sapi perah hanya ada di 5 wilayah, yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur dengan jumlah pelaku usahanya sebanyak 98 ribu rumah tangga peternak. untuk lebih jelasnya bisa lihat tabel popilasi peternak sapi perah berikut.
di Indonesia ternyata mengalami pasang surut baik tempat maupun jumlah peternaknya prospek dan perhitungan perjuangan sapi perah
jumlah rumah tangga peternak sapi perah nasional
kepemilikan Rata-rata sapi perah di Indonesia masih berkisar antara 3 – 4 ekor per rumah tangga petani. kepemilikan sapi perah yang rendah disebabkan lantaran adanya keterbatasan yang dimiliki peternak, baik modal, pengetahuan, keterampilan, lahan dan sebagainya.

Berdasarkan perhitungan ketika ini, titik impas atau BEP ( break even point ) perjuangan peternakan sapi perah ialah pada angka 9,36 ekor, sehingga dengan kepemilikan dibawah angka tersebut, pendapatan peternak dari perjuangan sapi perah belum menyerupai yang diharapkan.

ANALISA USAHA SAPI PERAH 

Berikut ini ialah Contoh analisa perjuangan peternakan sapi perah dengan skala perjuangan 5 ekor induk
1.Pembelian    x Rp. 9.000.000,- =   Rp.45.000.000,- bibit 5 ekor
2. Kandang dan peralatan  =   Rp. 9.000.000,-
3. Penyusutan :
a. Bibit diafkir umur 10 tahun, harga afkir Nilai penyusutan   x 5 ekor  =   Rp. 375.000,- Rp. 75.000/bulan
b. Kandang masa pakai 10 tahun, harga bekas   Nilai susut Rp. 75.000/bulan =   Rp. 75.000,-

Pengeluaran biaya / bulan :
 1. Biaya tetap :
a. Bibit =  Rp.   375.000,-
b. Kandang dan peralatan =   Rp.     75.000,-
total atau Jumlah (a) =   Rp.   450.000,-

2. Biaya tidak tetap :
 a. Pakan hijauan =  Rp.    600.000,- (5 x 40 Kg x 30 x Rp. 100,-)
b. Konsentrat =  Rp. 1.620.000,- (5 x 6 Kg x 30 x Rp. 1.800,-)
c. Tenaga kerja 1 orang =  Rp.  1.000.000,-
d. Obat-obatan  =  Rp.     200.000,-
e.  Lain-lain =  Rp.     100.000,-
maka Jumlah (b) =  Rp.  3.520.000,-

biaya tetap + biaya tdak tetap = (a+b) =  Rp   3.970.000,-

Total biaya perubahan     =  Rp. 47.640.000,/thn (Rp. 3.970.000,-/bulan x 12 bulan)
Penerimaan Usaha sapi perah (dalam 1 tahun) :
Produksi rata-rata selama satu masa laktasi sebesar 10 liter/ek/hari, dimana minimal 4 ekor sapi yang berproduksi.
1. Penjualan susu  4 ek x 10 lt x 30 hr x Rp. 3.000,- x 12 bulan =  Rp. 43.200.000,-
2. Penjualan Pedet 4 ekor x Rp. 4.000.000,- =  Rp. 16.000.000,-
3.   Pupuk 5 ekor x 10 kg x Rp 100,- x 365 hari =  Rp.   1.825.000,

- Total penerimaan / tahun=  Rp. 61.025.000,
- Keuntungan perjuangan sapi perah (B-A)  =  Rp. 61.025.000,- – Rp. 47.640.000,- =  Rp.13.385.000,-/tahun =  Rp.1.115.420,- / bulan. 

Dari perhitungan perjuangan sapi perah tersebut laba perbulan masih kecil, kerana itu kita harus menambah jumlah sapi perah yang kita miliki. menyerupai yang sudah disebutkan diawal BEP ( break even point ) atau titik perjuangan dikatakan tidak rugi atau tidak untung pada perjuangan peternakan sapi perah ialah pada angka 9,36 ekor.

 untuk lebih terperinci mengenai berapa ekor sapi perah yang harus dipelihara dalam perjuangan sapi perah  bisa simak tabel Perhitungan Kelayakan Finansial Usaha Peternakan Sapi Perah pada banyak sekali Skala Usaha Pemilikan Ternak berikut.
di Indonesia ternyata mengalami pasang surut baik tempat maupun jumlah peternaknya prospek dan perhitungan perjuangan sapi perah
tabel kelayakan perjuangan sapi perah

Pembahasan tabel  Perhitungan Kelayakan perjuangan sapi perah

Nilai IRR pada skala Usaha I dan II lebih kecil dari tingkat suku bunga bank yang berlaku yaitu sebesar 12,4 persen dan 12,1 persen. Hal ini berarti bahwa tingkat suku bunga bank yang berlaku kini masih belum bisaditerapkan pada skala perjuangan I dan II, sehingga perlu dirumuskan ulang besaran tingkat suku bunga bank yang sesuai.  Sedangkan nilai IRR pada Skala Usaha III, IV, V dan VI mempunyai nilai lebih besar dari tingkat suku bunga bank yang berlaku 14 %.  Hal ini berarti bahwa tingkat suku bunga bank tersebut sudah sesuai untuk skala perjuangan III, IV, V dan VI .

Perhitungan nilai Net B/C ratio pada skala perjuangan I dan II sebesar 0,98 dan 0,91 mempunyai nilai kurang dari satu (<1) pada tingkat suku bunga bank 14 %.  Nilai tersebut memperlihatkan setiap penambahan Rp 1,- pengeluaran higienis akan memperlihatkan manfaat higienis sebesar Rp 0,98 dan Rp 0,91 hal ini lantaran nilai Net B/C ratio < 1 maka perjuangan tersebut dalam skala perjuangan bisnis, dinyatakan tidak layak usaha.


Namun pada skala perjuangan III, IV, V dan VI mempunyai nilai lebih besar dari satu (<1) pada tingkat suku bunga bank 14 %.  Nilai tersebut memperlihatkan setiap penambahan Rp 1,- pengeluaran higienis akan memperlihatkan manfaat higienis sebesar Rp 1,1 hal ini lantaran nilai Net B/C ratio > 1 maka perjuangan tersebut dalam skala perjuangan bisnis, dinyatakan layak.

Alternatif Pembiayaan Bagi Pengembangan Usaha Sapi Perah 
Alternatif bagan pembiayaan disusun memakai analisis deskriptif untuk menggambarkan tingkat suku bunga bank dan usang pemberian kredit yang layak untuk perjuangan peternakan sapi perah. Tingkat suku bunga bank dan usang pemberian kredit diperoleh dari perhitungan kelayakan finansial yang memakai tiga kriteria investasi yaitu Net Present Value, Internal Rate Of Retur dan Payback Period. 
 Berdasarkan hasil analisis laba dan kelayakan finansial secara cash flow memperlihatkan bahwa investasi yang telah ditanamkan untuk perjuangan sapi perah pada  skala perjuangan sanggup dikembalikan dalam jangka waktu 3 tahun.
berarti jikalau peternak diberikan  pemberian dari forum perbankan akan bisa mengembalikan pemberian paling cepat dalam kurun waktu 3 tahun.   Sedangkan untuk tingkat suku bunga bank yang layak, hanya pada skala perjuangan III, IV, V, dan VI diperoleh tingkat suku bunga bank lebih dari 14 %.  Pada skala perjuangan I dan II diperoleh tingkat suku bunga bank kurang dari 14 %. Hal ini berarti untuk kredit dengan tingkat suku bunga bank yang ada masih belum sesuai, sehingga perlu dirumuskan ulang besaran tingkat suku bunga bank yang sesuai.



kesimpulan
Berdasarkan analisa perjuangan yang telah dilakukan pada banyak sekali skala perjuangan sapi perah sanggup disimpulkan bahwa :
 1. Keuntungan tertinggi perjuangan sapi perah terdapat pada skala perjuangan III s/d VI dengan skala pemilikan ternak diatas 11 satuan ternak, makin banyak ternak yang diusahakan maka makin besar pula laba yang diperoleh, sedangkan pada skala perjuangan I dan II dengan pemilikan ternak krang dari 10 satuan ternak, tidak layak untuk dilaksanakan dan dikembangkan.
2. Skala perjuangan dengan pemilikan ternak diatas 11 satuan ternak, sanggup memakai bagan pembiayaan pada tingkat suku bunga bank 14 %.  Namun demikian, pada skala perjuangan I dan II tingkat suku bunga  untuk bagan pembiayaan harus disesuaikan.
 3. Lama pengembalian investasi yang baik pada skala usaha, yaitu 3 tahun.  

Prospek Dan Perhitungan Bisnis / Usaha Sapi Perah Rating: 4.5 Diposkan Oleh: abp29