bukti 1 Dinar dan 1 dirham nilainya stabil
1 dinar setara dengan 1 ekor kambing gemuk |
1 dinar Setara 1 Kambing
Secara bahasa, dinar berasal dari kata Denarius (Romawi Timur) dan dirham berasal dari kata Drachma (Persia).Dinar Islam yaitu mata uang Islam berupa uang/koin emas 22 karat seberat 4,25 gram. Standar ini telah ditetapkan pada masa Rasulullah dan dipergunakan oleh World Islamic Trading Organization (WITO) hingga ketika ini. Uang emas ini selalu diidentikkan dengan kambing alasannya satu koin Dinar semenjak jaman Rasulullah SAW hingga kini nilainya tidak pernah berubah yaitu selalu sanggup membeli kambing.
1 dinar sanggup membeli kambing dari jaman dulu samapi jaman sekarang |
1 dirham setara 1 ekor ayam
Dirham yaitu koin perak dengan kadar 99.95% atau perak murni dan dengan berat 2.975 gram. koin dirham semenjak jaman nabi muhammad hingga kini sudah lebih 1400 tahun nilainya sama dengan 1 ekor ayam
1 dirham setara 1 ekor ayam |
1 dirham = 1 ekor ayam |
Dinar dan Dirham yaitu mata uang yang berfungsi sebagai alat tukar baik sebelum datangnya islam maupun sesudahnya.
Hadits daya beli uang Dinar yang setara kambing :
Hadits daya beli uang Dinar yang setara kambing :
”Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Syahib bin Gharqadah menceritakan kepada kami, ia berkata : saya mendengar penduduk bercerita wacana ’Urwah, bahwa Nabi S.A.W memperlihatkan uang satu Dinar kepadanya semoga dibelikan seekor kambing untuk beliau; kemudian dengan uang tersebut ia membeli dua ekor kambing, kemudian ia jual satu ekor dengan harga satu Dinar. Ia pulang membawa satu Dinar dan satu ekor kambing. Nabi S.A.W. mendoakannya dengan keberkatan dalam jual belinya. Seandainya ‘Urwah membeli debupun, ia niscaya beruntung” (H.R.Bukhari)
Dari hadits tersebut kita sanggup simpulkan bahwa harga pasaran kambing yang masuk akal di zaman Rasulullah, SAW yaitu satu Dinar. Kesimpulan ini diambil dari fakta bahwa Rasulullah SAW yaitu orang yang sangat adil, tentu dia tidak akan menyuruh ‘Urwah membeli kambing dengan uang yang kurang atau berlebihan. Fakta kedua yaitu ketika ‘Urwah menjual salah satu kambing yang dibelinya, ia pun menjual dengan harga satu Dinar. Memang sebelumnya ‘Urwah berhasil membeli dua kambing dengan harga satu Dinar, ini alasannya kepandaian dia berdagang sehingga ia dalam hadits tersebut didoakan secara khusus oleh Rasulullah, SAW.
Dari hadits tersebut, apabila kita bandingkan dengan harga dinar emas kini (April 2014) berada dikisaran Rp. 1,905,240,- maka satu coin dinar emas kini masih tetap sanggup membeli 1 ekor kambing kualitas terbaik dibelahan dunia manapun. Dengan uang satu Dinar inipun juga sanggup membeli dua ekor kambing sedang, ini artinya selama 1.400 tahun lebih, Dinar emas tidak pernah terkena pengaruh inflasi (penurunan nilai uang) artinya 0% nilai inflsinya.
Coba bandingkan dengan uang Rupiah dimana pada awal tahun 70-an harga satu ekor kambing berkisar antara Rp 8.000,- namun kini setelah 40 tahun nilai uang yang sama bahkan tidak sanggup membeli satu ekor ayam. inilah kebodohan sistim yang kita pakai.
dari zaman ke zaman uang dinar dan dirham selalu sama nilainya |
Coba bandingkan dengan uang Rupiah dimana pada awal tahun 70-an harga satu ekor kambing berkisar antara Rp 8.000,- namun kini setelah 40 tahun nilai uang yang sama bahkan tidak sanggup membeli satu ekor ayam. inilah kebodohan sistim yang kita pakai.
Konsep ekonomi Islam yaitu untuk kesejahteraan umat, ini berlaku untuk siapa saja baik pria atau perempuan, bau tanah atau muda, kaya atau miskin, muslim atau non muslim siapapun dia. Meskipun ketika ini Dinar (Emas) dan Dirham (Perak) belum diterapkan sebagai mata uang namun cara berpikir Dinar, berorientasi dinar atau berorientasi emas sanggup menyelamatkan masing-masing individu yang menerapkannya. untuk lebih memahami simak vidio berikut.
dari jaman 1400 tahun yang kemudian nilainya sama 1 dinar sanggup 1 ekor kambing, 1 dirmah sanggup membeli 1 ekor ayam, nilai inflasi 0% kerana memang dinar dan dirham setara dengan kambing dan ayam, masing masing ada nilai instriknya.
jika kambing dipotong potong tetap saja, ada nilai instriknya.begitu pula dengan emas dinar dan perak dirham dipotong potong masih ada nilai intrinsiknya.
beda ceritanya dengan uang Rp100.000. zaman indonesia merdeka sanggup 12,5 kambing, kini cuma sanggup beberapa bab dari ternak kambing. kalau uang kertas 100.000 dipotong potong tidak akan ada nilainya kerana memang uang kertas tidak ada nilai instriknya, inilah pembodohan dan delusi dari uang kertas, yang seolah olah senilai dengan dinar emas dan dirham perak. waktunya bangun dari kebodohan.
nyeta uang kertas modal dengkul |
yang mempunyai kendali dalam urusan cetak uang kertas uang dolar yang menjadi patokan uang dunia adalah FED(Federal Reserve) System. Nah tubuh PBB yang mengatur ekomoni dunia adalah International Monetary Fund (IMF), yang meminjamkan hutang ke negara yaitu Word bank. yang punya hak nyetak uang negara yaitu Bank central. sistim yang diterapkan sangat rumit, dan faktanya semuanya yaitu swasta, bukan milik negara. jadi tidaklah heran ada permainan untuk terus membangkrutkan negara negara dan terjadilah penurunan nilai mata uang. untuk lebih memahami simak vidio berikut.
Lebih bijak bagi kita untuk tidak menyandarkan masa depan pada tabungan uang kertas. kerana uang kertas suatu ketika bakal runtuh. Sangat sayang sekali kalau uang hasil jerih payah kita selama bekerja kemudian yang dikumpulkan selama puluhan tahun ternyata sudah tidak bernilai lagi. Simpanlah uang untuk keperluan jangka panjang kita dalam bentuk emas maupun perak apalagi dengan fasilitas ketika ini dimana koin Dinar dan Dirham sudah banyak beredar di Indonesia.
Inflasi memang menjadi problem besar Indonesia. Sebenarnya, problem ini sanggup sangat dikurangi bila kita kembali memakai mata uang dinar/dirham atau uang Rupiah yang didukung oleh emas/perak yang tersimpan di brankas Bank Indonesia. Artinya bila Bank Indonesia mengedarkan uang kertas gres senilai 1 milyar Rupiah, maka di dalam brankas BI harus tersimpan batangan emas senilai 1 milyar Rupiah juga. Dengan sistem ini (tanpa ada problem dalam ketersediaan barang) harga susu di jaman kini InsyaAllah akan tetap sama di jaman cucu dan cicit kita.contoh uang dirham diindonesia |
”Akan tiba suatu masa pada manusia, pada masa itu tidak ada apapun yang bermanfaat selain dinar (uang emas) dan dirham (uang perak)” (Musnad Imam Ahmad Ibn Hanbal).
“Pada final zaman, insan di masa itu semestinya mempunyai dirham-dirham dan dinar-dinar untuk menegakkan urusan agamanya dan dunianya” (Hadits riwayat Imam Al-Tabrani sebagaimana terda¬pat dalam kitab Jami’u As-Saghir karya Imam As-Sayuti),
“Akan tiba suatu zaman kepada manusia, barang siapa tidak mempunyai yang kuning (uang emas) dan yang putih (uang perak), maka tidak akan mendapat fasilitas dalam kehidupan.” (H.R. Ath-Thabrani dalam al-Kabir 17415 (20/278).
Harus diakui untuk merubahnya, perlu usaha dan biaya besar. Namun kita sanggup memulainya dari kini dengan mulai menabung dalam bentuk Dinar/Dirham. Keuntungannya bagi kita yaitu tabungan kita tidak akan digerogoti inflasi. Karena daya beli logam mulia relatif stabil menyerupai nampak dalam kasus harga ayam dan kambing di atas.