Sistem Pemeliharaan
Manajemen pemeliharaan sapi potong perlu dilakukan. Untuk itu ada beberapa metode yang harus dilakukan. Metode pemeliharaan sapi potong menurut tujuan pemeliharaan yaitu (Anonima, 2010):
a. Pemeliharaan sapi potong pembibitan;
- Sapi induk, Selain sumbangan pakan yang baik pemeliharaan kesehatan dalam pemeliharaan sapi induk perlu juga diperhatikan sistim perkawinannya, sehingga induk sanggup melahirkan setiap 1 – 18 bulan sekali.
- Induk bunting, Sapi yang mengalami proses produksi harus menerima perlakuan dan pakan yang baik. Pakan harus cukup baik, berikan pakan penguat sebanyak 2-3 kg/ek/hr ditambahkan mineral. Tempatkan sapi dikandang tersendiri supaya merasa tenang. Jagalah kebersihan kandang, alasi lantainya dengan jerami/rumput kering.
- Pemelihraan anak sapi, Setelah anak sapi lahir segera bersihkanlender yang melekat pada tubuhnya, terutama bab hidung dan mulut. Potong tali pusar dan olesi dengan yodium. Biarkan anak sapi menyusui pada induknya hingga 4 bulan. Mulai diperkenalkan dengan konsentrat pada umur 3 minggu.
b. Pemeliharaan sapi potong kereman
Ada 4 patokan dalam menentukan sapi untuk dierem, diantaranya :
- Sapi yang berumur kurang dari satu tahun yang akan dibutuhkan masa kereman selama 8-12 bulan.
- Sapi berumur 1-2 tahun dengan masa kerem selama 6-8 bulan.
- Sapi yang berumur 2-3 tahun dengan masa kereman selama 4-6 bulan.
- Sapi yang berumur 3 tahun keatas dengan masa kereman maksimal selama 4 bulan
Selain dari segi umur juga perlu pertimbangan dari bentuk tubuh sapi yang akan dikerem sanggup dipilih kurus, tapi bukan alasannya penyakit. Kuru dalam artian kurang masakan dan perawatan. Berat ideal sapi yang akan dikerem antara 140-200 kg. Pemberian konsentrat berupa dedak padi +starbio sebanyak 1 kg hari akan memperlihatkan pertambahan berat tubuh rata-rata 600 gram/hari.
c. Pemeliharaan sapi untuk ternak kerja, Pada pemeliharaan ini perlu diperhatikan yaitu ternak sebaiknya tidak dikerjakan pada waktu tertentu sbb:
1. Satu bulan sesudah dikawinkan
2. Dua bulan sebelum melahirkan
3. Satu bulan sesudah melahirkan
4. Pengolahan reproduksi
1. Satu bulan sesudah dikawinkan
2. Dua bulan sebelum melahirkan
3. Satu bulan sesudah melahirkan
4. Pengolahan reproduksi
Kawinkan sapi betina untuk pertama kalinya pada umur 15 – 20 bulan,sedangkan yang jantan pada umur 15-24 bulan. Bila sapi memperlihatkan gejala birahi pagi hari,kawinkan 12-18 jam. Perkawinan dinyatakan berhasil jikalau sapi memeprlihatkan tanda-tandanya yaitu tidak muncul birahi pada periode berikutnya, sapi kelihatan lebih tenang, nafsu makan dan minum bertambah, rongga perut bertambah besar. Kebuntingan sapi rata-rata berlangsung selama 283 hari (Anonima, 2010).
Tatalaksana pemeliharaan sanggup dibagi 3 sesuai tujuan pemeliharaan (Anonimb, 2010) :
a. Tujuan untuk menghasilkan anak. Induk dan anak dipelihara bersama hingga anak disapih umur 6 - 8 bulan dan lalu anak dijual.
b. Tujuan untuk menambah dan memperbaiki kualitas daging. penggemukan sanggup dilakukan di sangkar atau padang rumput. Lama penggemukan tergantung umur sapi. Bila umur 1 – 2 tahun dibutuhkan waktu 6 bulan. Bila umur sapi remaja 2 - 3 tahun dibutuhkan waktu 4 bulan.
c. Tujuan untuk bibit. Dipelihara sapi-sapi jantan dan betina dari jenis unggul.