Penyakit pada ternak sangat banyak jenisnya, hampir sama banyak dengan penyakit pada manusia. Seorang peternak harus mengetahui beberapa penyakit yang sering terjadi baik pada sapi, kerbau, kuda, domba, kambing, ayam, itik, kelinci, dan binatang peliharaan. besar umumnya sudah menggaji orang yang kerjanya khusus menangani dan mengawasi penyakit, namun pada perjuangan kecil biasanya ditangani sendiri terlebih dahulu dengan pengetahuan seadanya dan selanjutnya jikalau merasa keadaan gawat maka mereka akan memanggil petugas kesehatan hewan. Tanpa pengetahuan maka sangat berbahaya melaksanakan penanganan kesehatan hewan. Oleh lantaran itu setiap peternak haruslah mengetahui beberapa cirri-ciri penyakit hewan.
Jenis penyakit pada ternak:
Ternak sapi:
- Demam 3 hari: disebabkan oleh sengatan serangga sejenis lalat, biasanya sapi akan pribadi kehilangan nafsu makan, air susu impulsif berhenti, dan umumnya sapi ambruk atau tidak sanggup berdiri. Ciri lainnya yakni adanya lendir atau ludah keluar dari verbal sapi. Tidak mematikan, dan karkas binatang terinfeksi sanggup dikonsumsi
- Scabies, sejenis korengan atau kurapan pada sapi. Kasus akut, kulit sapi mengeras dan sangat sulit untuk di kembalikan ke keadaan normal. Akibat scabies; biasanya ternak akan kehilangan bulu pada kawasan terserang. Scabies disebabkan oleh benalu sejenis kutu dalam ukurtan sangat kecil. Untuk menangani, sebaiknya diserahkan kepada petugas kesehatan hewan. Daging binatang kena scabies kondusif dikonsumsi.
- Bloat (kembung), panyakit pada sapi sering juga disebut dengan masuk angin atau Timpany merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi sapi, janjkematian akhir kembung sangat tinggi, oleh lantaran itu perlu penanganan cepat dari peternak ataupun petugas kesehatan hewan. Pertolongan pertama peternak sanggup memperlihatkan ½ liter minyak goreng ditambah dengan minyak angin dan dicampur secara merata sesudah itu diminumkan.
Penyakit pada kambing dan domba hampir sama dengan penyakit pada sapi.
Penyakit pada unggas (ayam, dan itik)
1. Gumboro2. CRD
3. flu burung
Gumboro dan CRD ini sering ditemukan pada ayam potong, untuk mencegah sanggup dilakukan dengan vaksinasi pada ayam sesuai dengan usia yang dianjurkan oleh petugas kesehatan ternak. Vaksinasi pada ayam sanggup dilakukan dengan cara minum, suntik dan tetes.
CRD pada ayam umumnya sangat berbahaya dan terkadang cepat menular ke ayam-ayam lainnya, inilah yang sering mengakibatkan seorang peternak rugi total lantaran kelalaian dalam melaksanakan vaksinasi. Sering kita temukan ayam mati satu kandangnya, bagaimana mungkin sanggup memperoleh laba jikalau insiden ibarat itu terjadi. Ini jugalah yang mengakibatkan banyak orang enggan beternak ayam.
Namun tidak sanggup dipungkiri laba ternak ayam sanggup diperoleh dalam waktu singkat, bayangkan saja ayam broiler umur 35 hari sanggup mencapai 1,8 Kg. Bila dibandingkan dengan sapi yang harus dipelihara minimal 1,5 tahun tentu perputaran uang jauh lebih cepat pada ternak ayam.