Inti dari perjuangan ternak sapi potong ialah penggemukan. Kerap kali peternak kita cenderung tergesa-gesa dalam proses ini dengan memperlihatkan konsentrat berlebihan pada sapi mereka dengan tujuan supaya sapi cepat gemuk tanpa memperhatikan keseimbangan asupan pakan terhadap sapi tersebut. Kita sama tahu bahwa sapi ialah binatang ruminansia, pakan utama binatang ruminansia ialah hijauan masakan ternak rendah protein. Dari hal itu seharusnya kita berfikir, darimana sapi mendapat asupan protein untuk pertumbuhan daging dan produksi susu? Mungkinkah serat dari hijauan diubah rumen menjadi protein?
Sumber utama protein dari ternak ruminansia (sapi, kerbau, domba dll) bukanlah berasal dari rumput atau konsontrat yang mereka makan, tapi protein tersebut telah tersedia di dalam lambung mereka dalam bentuk mikroba rumen, sepanjang jalan masuk pencernaan sapi banyak sekali terdapat banyak sekali jenis mikroba yang sifatnya membantu pencernaan dengan cara memfermentasi. Mikroba yang mati akan dibawa ke usus halus dan menjadi sumber protein kualitas tinggi bagi sapi untuk tumbuh dan berkembang.
Oleh lantaran itu sangat dilawng santunan antibiotik secara asupan pada ternak sapi, anti biotik menyerupai amoxcilin dan lainnya sanggup membasmi basil dalam jalan masuk pencernaan sapi. Bila jumlah mikroa (bakteri) rumen berkurang secara drastic maka sanggup dipastikan sapi tersebut akan kekurangan protein dan kesannya menjadi kurus. Sebanyak apapun peternak memberi hijauan per hari namun jikalau basil telah tiada maka hijauan tersebut hanya akan menjadi kotoran dan tidak sanggup membantu ternak untuk tumbuh dan memproduksi susu. Makara jangan pernah memberi ternak ruminansia antibiotik dalam bentuk asupan sekalipun. Pemberian antibiotik pada sapi hanya sanggup dilakukan dengan injeksi (suntik).
Pada dasarnya sebagian protein akan terdegradasi di dalam rumen namun tidak secara keseluruhan, oleh lantaran itu seekor sapi tidak akan sanggup digemukkan dengan memberi sumber protein menyerupai telur, ikan, dan daging. Protein yang kerap lolos dari degradasi di dalam rumen ialah protein dari tanamam kacang-kacangan, oleh lantaran itu peberian tumbuhan polong-polongan sangat penting dalam proses penggemukan sapi. Beberapa jenis tumbuhan kacang-kacangan yang baik untuk sapi diantaranya: daun kacang-kacangan, daun dan biji lamtoro, dan beberapa jenis tumbuhan rambat.
Pemberian daun polong-polongan dihentikan berlebih, alasannya ialah tumbuhan ini mempunyai kandungan nitrogen yang sangat tinggi. Jika berlebih sanggup menjadikan sapi masuk angina (bloat), nitrogen akan dilepas dalam bentuk gas jikalau difermentasi oleh basil rumen dan gas berlebih ini sanggup menjadikan sapi kembung. Oleh lantaran itu tumbuhan kacang-kacangan harus dijemur (dilayukan) sebelum diberi pada sapi.
Adapun standar ransum masakan sapi yang baik ialah sebagai berikut: Hijuan makan ternak 10 % dari berat badan/ hari, tumbuhan kacang-kacangan 1% dari berat badan, dan konsentrat sebanyak 1% per hari. Kegunaan utama konsentrat buknlah sebagai sumber protein melainkan sebagai sumber mineral bagi ternak ruminansia.
Sunday, March 15, 2015