Kendala utama dalam pemeliharaan ayam kampung terletak pada produksi telur yang sedikit dan musiman, berbeda halnya dengan budidaya ayam ras petelur dimana bisa menghasilkan telur sepanjang tahun. Mengoptimalkan jumlah produksi telur sebaiknya peternaka memahami proses terbentuknya sebuah telur, mulai dari ovulasi sampai bertelur. Kebutuhan nutrisi seekor induk ayam dalam menghasilkan sebuah telur, hal ini pentung diketahui supaya kita sanggup menyusun komposisi ransum yang sempurna untuk indukan.
Pada dasarnya protein merupakan penyusun utama sebutir telur, membentuk cangkang diperlukan beberapa mineral terutama calcium. Ketika kita ingin meransum pakan untuk induk kedua unsur tersebut harus menjadi perhatian.
Sumber protein pakan ayam kampung cukup banyak diantaranya: tepung ikan, bungkil kedelai dan sedikit dari jagung. Jika kita kesulitan dalam menciptakan ransum yang sempurna ada baiknya kita membaca label komposisi zat masakan pada label pembungkus pelet. Disana komposisi zat masakan dicantumkan secara lengkap sampai persentase dalam setiap karungnya.
Sumber mineral atau calcium dalam pakan ras petelur salah satunya berasal dari tepung tulang, juga tepung ikan. Agar lebih simpel mineral ini bisa dibeli di poultryshop harganya cukup murah berkisar Rp. 5000/ Kg. Pemberian mineral untuk seeor ayam cukup sekitrar 1% dari berat badan. Pemberian pakan protein + larbohidrat sekitar 10% dari berat tubuh ayam kampung. Jika berat induk ayam anda 1,5 Kg maka pakan utama yang harus diberikan setiap harinya sekitar 150 gram ditambah dengan 15 gram mineral.
Jika konsep ini telah dipahami secara sempurna maka untuk meracik ransum pakan ayam kampung sendiri akan menjadi lebih gampang juga murah. Sebab nanyak sekali materi pakan yang sanggup kita kombinasikan serta harganya lebih murah.
Kunci meningkatkan produksi telur ayam kampung terletak pada derma pakan yang tepat. Salah satu pakan racikan sebagai pengganti pelet sanggup anda lihat di sini. Komposisi jantan dan betina dalam satu sangkar juga sanggup mempengaruhi produksi telur. Agar lebih optimal sebainya sangkar yang dipakai ialah sangkar bersekat, dimana setiap sekat maksimal dipelihara 1 ekor jantan : 5 ekor betina.
Jika kita menciptakan sangkar ukuran luas, mengisinya dengan pejantan ayam kampung beserta induk dalam jumlah banyak biasanya produksi telur tidak akan optimal. Hal ini alasannya diantara pejantan akan terjadi persaingan (naluriah binatang jantan), biasanya hanya jantan penguasa selalu akan lebih banyak didominasi melaksanakan perkawinan. Hal inilah kerap tidak diperhatikan oleh peternak kita di lapangang. Demikian goresan pena singkat dan sederhana ini semoga sanggup membantu bapak/ ibu dalam meningkatkan produksi telur yang dijadikan usaha.