Gejala sakit pada sapi memang lebih sulit diketahui dibandingkan tanda-tanda penyakit pada seorang bayi. Sapi tidak bisa berkomunikasi dengan pemiliknya (peternak) dengan bahasa mulut, sapi hanya bisa mengatakan kondisi sakitnya dengan beberapa perilaku, yang sering disebut ilmu tingkah laris hewan. Secara alamiah sapi akan memberi reaksi setiap kali adanya penurunan kesehatan. kejelian dari peternak merupakan kunci keberhasilan dalam manajemen kesehatan hewan ternak, kali ini kita akan membicarakan perihal demam dan anabawang pada sapi. Ingus-ingusan akan sering ditemui peternak, untuk itu penting diketahui arti dan penyebabnya.
Tidak selalu anabawang menandakan sakit pada sapi, ada kalanya anabawang itu hanyalah tanda sedang kelelahan. Secara umum memang jikalau ingus atau mucus keluar banyak darihidung atau verbal yaitu menandakan binatang tersebut kurang sehat. Untuk memilih penyakit sapi tidak bisa dilihat hanya dari keluarnya ingus, hal lain harus juga diperhatikan menyerupai menurunnya nafsu makan, melenguh berkepanjangan, tingkat kegelisahan dan feces (kotoran).
Berikut ini beberapa penyakit pada sapi yang ditandai dengan keluarnya ingus:
- Bovine Ephemeral Fever sering disingkat dengan BEF atau bahasa lokalnya sering disebut demam 3 hari. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh serangga sejenis lalat sebagai vector. Sapi yang terjangkit demam 3 hari akan mengeluarkan ingus tanda lainnya sapi merasa nyeri pada seluruh persendiannya sehingga tidak bisa berdiri, nafsu makan turun drastis, mengorok, produksi susu berhenti. Penyakit BEF tidak termasuk penyakit berbahaya, jarang ada janjkematian lantaran penyakit ini. Pengobatan; sebaiknya hubungi petugas kesehatan binatang di kawasan anda. Jika tidak ada petugas kesehatan binatang maka beri sapi tersebut antibiotik secara injeksi dan vitamin B.
- Penyakit ingusan, nama lain dari penyakit ini penyakit makan tanah dan dalam bahasa kesehatan binatang disebut Maligan Catrrahal Fever disingkat dengan MCF. Penyakit banyak ditemukan di Indonesia dan sifatnya menular. Disebabkan oleh virus sejenis herves. Diduga berpengaruh ditularkan dari domba. Oleh lantaran itu ada baiknya memisahkan ternak domba dengan ternak sapi. Gejala; ditandai dengan keluarnya ingus yang banyak dan demam tinggi pada sapi, kulit menebal dan mengelupas, moncong terlihat kering bahkan pecah-pecah dan bernanah. Penyakit ini sangat mematikan, oleh lantaran itu jikalau terlihat tanda-tanda diatas eksklusif hubungi petugas kesehatan binatang semoga sanggup melaksanakan perlakuan yang tepat. Biasanya petugas akan menganjurkan semoga ternak tersebut dipotong saja, alasannya yaitu belum ada obat. Bisa menular dari proses inseminasi buatan, terutama lantaran penggunaan alat Artificial Insemination yang kurang steril.
- Keluarnya ingus berkepanjangan juga merupakan tanda-tanda awal penyakit verbal dan kuku. Penyebabnya yaitu virus. Menular dengan cepat, namun para peternak di Indonesia sebaiknya cukup hening lantaran Indonesia sdah dinyatakan bebas dari penyakit verbal dan kuku.
Ada beberapa lagi penyakit sapi yang ditandai dengan ingusan, namun yang paling penting yaitu kesigapan dari peternak dalam melaporkan kasusnya ke petugas kesehatan hewan, alasannya yaitu petugas kesehatan hewanlah yang bisa dengan sempurna membedakan antara BEF dengan MCF. Bila ternak tersebut hanya terkena demam 3 hari (BEF) maka sapi tersebut tidak perlu dipotong namun bila terkena MCF maka demi menghindari kerugian besar sebaiknya ternak segera dipotong.