Wednesday, February 26, 2020

Beternak Ulat Jerman: Cara Memelihara Dan Budidaya Ulat Jerman Sebagai Pakan Ternak Dan Ikan

ULAT JERMAN. Salah satu jenis Pakan Burung kicau yg berkualitas dan mempunyai kandungan nutrisi yg cukup tinggi yaitu ulat jerman. Jenis ulat pakan burung ini mempunyai ukuran yg sedikit lebih besar dan panjang jikalau dibandingkan dengan ulat hongkong yg sudah terlebih dahulu terkenal di kalangan kicau mania tanah air.

Bagaimana Cara Mengembangbiakkan Ulat Jerman Untuk Pakan Burung Kicau?
 
Cara Budidaya Ulat Jerman, Pakan Burung dan Pakan Lele / Ikan Bernutrisi Tinggi
Ulat jerman mempunyai panjang badan sekitar 6 cm, atau lebih besar daripada ulat hongkong. Perilsaya makannya juga jauh berbeda. Kalau ulat hongkong kurang aktif dalam menyantap pakan, dan cepat bermetamorfosis kepompong, tidak demikian halnya dengan ulat jerman.


Ulat Jerman
Ulat jerman terkenal sangat rsayas. Ia bis,a memakan pakan apapun yg disediakan. Selain itu, ulat jerman juga tak terlalu cepat berubah menjadi kepompong, sehingga bis,a bertahan lebih cukup usang dikala Anda membelinya sebagai persediaan pakan burung.

Siklus hidunya memang lebih cukup usang daripada ulat hongkong. Umurnya bis,a mencapai 1 tahun, dan hanya akan menjadi kepompong jikalau dipisahkan dari larva lainnya. Bandingkan dengan siklus ulat hongkong yg segera menjadi kepompong dalam waktu 12 – 50 hari.


Berikut beberapa persiapan alat dan materi dan langkah-langkah untuk memulai budidaya ulat Jerman yg diluar negeri bahakan sudah dijadikan semacam kudapan untuk dimakan insan alasannya kandungan nutrisi dan proteinnya yg diyakini sangat tinggi.

KOTAK ULAT / KUMBANG JERMAN
Kebutuhan kotak terdapat dua macam, yaitu kotak untuk wadah / daerah Kumbang Jerman dan kotak untuk wadah / daerah Ulat Jermannya. Adapun ukuran kotak untuk daerah Kumbang Jermannya mempunyai selisih minimal 2 cm baik panjang maupun lebarnya dari kotak daerah Ulat Jermannya. Artinya jikalau kotak untuk Ulat Jerman berukuran contohnya 40 x 60 cm, maka ukuran kotak untuk Kumbang Jerman yaitu 38 x 58 cm. Hal ini dimaksudkan semoga kotak Kumbang sanggup masuk kedalam kotak Ulat jermannya. Sedangkan tinggi kotak yaitu minimal 12 cm.


Kotak Kumbang yg berukuran 38 x 58 cm dan tinggi 12 cm tersebut biasanya diisi dengan Kumbang Jerman sebanyak maksimal 500 ekor. Dengan demikian  kebutuhan kotak Kumbang Jerman diadaptasi dengan jumlah Kumbang Jerman yg akan diternak.


Adapun pola Kotak Kumbang Jerman yaitu sbb:




Sedangkan kotak Ulat Jerman biasanya berukuran 40 x 60 cm dengan tinggi 12 cm yg terbuat dari papan/ sirap, triplek untuk alasnya dan lakban. Kebutuhan kotak Ulat Jerman ini tiap kotak Kumbang jerman yaitu 4 buah untuk tiap panen per 15 hari. Jika dibentuk panenan per 15 hari, maka secukup usang produksi 3 bulan ( 90 hari ) diharapkan 90/15 x 4 kotak = 24 buah kotak, setelah kotak ke 24 digunakan, panenan berikutnya sudah memakai kotak pertama alasannya kotak pertama sebanyak 4 kotak sudah harus dijual. Makara jikalau peternak akan beternak Kumbang Jerman sebanyak 5 ratus ekor, maka kebutuhan kotak ulatnya yaitu 500/500 ekor x 24 kotak = 24 kotak.

Adapun pola kotak Ulat jermannya yaitu :




Selanjutnya Kebutuhan sangkar / rak untuk masing2 kotak ulat jerman bis,a dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ruangan yg akan digunakan. Pada rak kotak ini tinggi tiap ruangan minimal 16 cm, sehingga terdapat sirkulasi udara yg lebih baik. Bahan rak bis,a dibentuk dari bambu ataupun kayu.


Contoh rak yaitu sebagai berikut :




PEMISAHAN TELUR KUMBANG JERMAN. 








Pemisahan telur kumbang jerman dari kumbang jerman dilsayakan maksimal 15 hari produksi, untuk kemudian pemisahan telur yg sudah menjadi ulat jerman pada usia 1 bulan, dimana tiap kotak ukuran 40 x 60 cm dibagi menjadi dua kotak, dan pemisahan yg berikutnya ketika ulat jerman sudah berusia 2 bulan tiap kotak ulat jerman dibagi menjadi dua kotak lagi.
Untuk tiap kali pemisahan sebaiknya memakai alat penyaring / ayakan dengan ukuran yg disesuaikan, dan sedapat mungkin ukuran ulatnya mempunyai besar yg sama.

Adapun pola ayakan yg dipakai untuk pemisahan ulat yaitu :







PEMBERIAN MAKANAN.

Makanan yg diberikan kepada Kumbang Jerman maupun Ulat Jerman yg utama yaitu Polard gandum dan bis,a juga ditambahkan BR 5 ( pakan ayam ) dengan gabungan antara polard gandum dengan BR 5 berbanding  2 : 1 .Sedangkan sebagai media minumnya diberikan antara lain irisan waluh kuning,wortel, pepaya mentah, ketela pohon, manisah, semangka, melon dan beberapa buah2an yg banyak mengandung air.


Pemberian pakan pada Kumbang jerman minimal diatas kawat ram 1 cm, sehingga kawat ram tertutup dan tidak menjadikan ukiran dengan kumbang jermannya. Pemberian pakan tambahannya diadaptasi dengan kebutuhan dan tidak berlebihan. Sedangkan minuman yg terbaik untuk kesehatan Kumbang Jermannya yaitu irisan waluh kuning, sedangkan lainnya sekali – kali saja. Untuk pakan ulat jerman yg sudah dipisahkan dari Kumbang Jerman maksimal 3 cm dari bantalan kotak dan minuman yg diberikan tergantung materi yg ada dengan irisan tipis dan tiap kotak diisi irisan maksimal 8 irisan saja untuk kebutuhan 2 hari, atau kalau dianggap kurang bis,a diberikan suplemen secukupnya.



Makanan dianggap sudah habis ketika warna makanan sudah terlihat berwarna kehitam-hitaman, berarti itu yaitu kotoran ulat jerman, maka perlu ditambahkan makanan di masing-masing kotak dengan 2 ons makanan saja, alasannya lebih baik menambahkan pada waktu berikutnya daripada kelebihan. Jika dianggap kotoran sudah cukup banyak, maka sebaiknya segera dikurangi dengan tips mengayak kotoran terlebih dahulu dari ulatnya, dan mengembalikan kotoran kedalam kotak dengan maksimal kotoran 2 ons saja. Kotoran ini harus tetap ada pada masing-masing kotak, alasannya ulat jerman akan mencicipi bahwa daerah / kotak yg ditempati ulat yaitu habibatnya.

Mengenai kotoran yg sudah tidak dipakai lagi sebaiknya dikumpulkan dalam zak atau media apapun alasannya intinya kotoran ulat jerman ini sanggup dimanfaatkan untuk media pupuk organik, sehingga bis,a dimanfaatkan untuk tanaman yg dimiliki ibarat jeruk, padi, cengkeh, bunga dan sebagainya. 

Adapun gambar kontribusi pakan dan minum kumbang jerman maupun ulat jerman yaitu sbb :




 

PENGAMANAN KUMBANG DAN ULAT JERMAN.

A.    Rak Kotak Kumbang & Ulat Jerman.

Rak kotak harus diamankan dari semut dengan tips tiap tiang penygga rak diberikan wadah dibawahnya yg berisikan oli dengan impian semut tidak naik kedalam kotak kumbang maupun ulat jerman. Binatang lain ibarat contohnya tikus harus diwaspadai, sebaiknya gunakan jebakan tikus tiap dikala pada tempat-tempat tertentu sehingga hingga tidak ada lagi tikus di lokasi kumbang dan ulat jerman.


B.    Kotak Kumbang & Ulat Jerman.

Kotak Kumbang dan kotak Ulat jerman sebaiknya diberikan epilog berupa kassa plastik dengan impian cecak tidak masuk, alasannya cecak juga akan memakan kumbang maupun ulat jerman, dan bahkan cenderung jawaban ulah si cecak kumbang banyak yg mati alasannya dibunuh oleh cecak. Disamping itu perlu juga ditiap kotak kumbang maupun ulat jerman diberikan pelepah / debok pisang gajih ditiap sisi ( kiri dan kanan di dalam kotak )  yg memanjang dengan ukuran 5 s/d. 7 cm panjang 50 cm dalam rangka menjaga kelembaban dan peresapan panas didalam kotak.


C.    Minuman Kumbang & Ulat Jerman.

Yang perlu diwaspadai yaitu kebersihan dari minuman baik kumbang maupun ulat jerman yg berupa buah2an yg diperkirakan mengandung insektisida, oleh alasannya itu sebaiknya sebelum diberikan kepada kumbang dan ulat jerman harus dicuci higienis terlebih dahulu gres di iris dan diberikan sebagai minuman. Dengan demikian akan sanggup mencegah terjadinya ajal pada kumbang maupun ulat jerman.


D.    Sirkulasi Udara.

Sirkulasi udara dalam ruangan daerah beternak seyogyanya cukup bebas, sehingga sanggup memperlihatkan temperatur yg jauh lebih normal. Namun demikian perubahan cuaca yg ekstrem dikala ini harus pula disikapi dengan kewaspadaan yg tinggi, contohnya dengan menempatkan alat temperatur untuk mengetahui suhu udara di lokasi dan perlu pula disiapkan alat penggagas udara ( kipas angin ).


E.    Lokasi Kumbang dan Pembesaran Ulat Jerman.

Jika memungkinkan sebaiknya lokasi bertelurnya Kumbang terpisah dengan lokasi pembesaran ulat Jermannya, hal ini sebagai antisipasi jikalau terdapat virus pada ulat jermannya tidak hingga mengganggu kegiatan kumbang jerman untuk bertelur. Dan pada awal beternak sebaiknya lokasi, rak, kotak kumbang maupun kotak ulat jerman harus steril dari banyak sekali kemungkinan virus, basil dan semacamnya dengan tips menyemprot dengan materi pembunuh basil yg dianggap baik dan dilsayakan sebulan sekali.


ANALISA USAHA BETERNAK KUMBANG JERMAN.
 Sebagaimana dijelaskan dimuka bahwa kapasitas produksi kumbang jerman tiap 10 hari yaitu sebesar 1%  s/d. 1,05 % atau jikalau 15 hari yaitu sebesar 1,5 % - 1,6 % dari jumlah kumbang jerman yg diternak, artinya jikalau dalam perhitungan  analisa perjuangan ini dianggap beternak 5.000 ekor kumbang dengan masa hidup 2 tahun

Video Tentang Ulat Jerman:
Referensi:http://ulatjermanblitar.blogspot.com

Beternak Ulat Jerman: Cara Memelihara Dan Budidaya Ulat Jerman Sebagai Pakan Ternak Dan Ikan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: abp29