Thursday, September 5, 2019

Cara Mengetahui Pubertas Pada Kambing Betina

Artikel berikut membahas wacana pubertas pada kambing betina, yang berkhasiat bagi Anda yang mempunyai bisnis budidaya ternak kambing

A. Pubertas

Pubertas yakni usia ketika binatang mencapai kemampuan untuk melepaskan gamet dan memanifestasikan sikap seksual urutan lengkap. Usia pubertas merupakan parameter yang sangat penting untuk kesuksesan peternakan. Hewan yang mencapai pubertas lebih awal memperlihatkan produktivitas lebih tinggi.

kambing betina termasuk binatang yang mengalami siklus polyestrus yaitu binatang yang acara seksualnya  hanya selama ekspresi dominan tertentu saja dan tidak  sanggup berkembang biak selama sisa tahun. kambing mempunyai siklus estrus yang teratur. Sebuah siklus estrus yang lengkap termasuk perkembangan telur (ovum) di ovarium, menyiapkan rahim untuk kehamilan, periode penerimaan terhadap jantan (periode estrus), dan berakhir dengan pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Dalam siklus estrus kambing ada beberapa peluang bagi kambing tersebut untuk hamil selama ekspresi dominan kawin tunggal.

B. Masa Pubertas Kambing Betina

Pubertas kambing betina ditandai dengan ovulasi yang pertama. Pubertas sepertinya tergantung pada berat tubuh kambing tersebut. Kebanyakan anak kambing betina akan mencapai pubertas pada ketika mereka telah mencapai 50 – 70%  dari berat tubuh mereka.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Pubertas Pada kambing Betina

Faktor genetik hewan.
Keturunan persilangan mencapai pubertas lebih awal dibandingkan dengan bibit lokal. Susu keturunan eksotis mencapai Pubertas di 12 – 15 bulan. Keturunan lokal mencapai pubertas pada usia 18 – 24 bulan. Kawin sedarah akan memperpanjang masa pubertas, seleksi perkembangbiakan harus dilakukan untuk memperoleh bibit yang unggul.


Faktor nutrisi.
Pada binatang yang kekurangan makanan atau nutrisi maka pubertas binatang tersebut akan tertunda. Pada binatang yang nutrisi nya tercukupi maka pubertas dicapai lebih awal. Ketika anakan mencapai bobot  55-60% dari
berat tubuh dewasa, maka binatang tersebut telah mencapai masa pubertas.

Musim Lahir.
Contoh, 2 kambing, A & B lahir di bulan Januari dan April masing-masing. Waktu yang diharapkan untuk kambing mencapai pubertas yakni 6 bulan, kambing A tidak sanggup mencapai pubertas pada bulan Juni karena, pada bulan Juni merupakan ekspresi dominan panas.Sedangkan B kambing lahir pada bulan April akan mencapai pubertas pada bulan September, yang merupakan ekspresi dominan berkembang biak bagi kambing yang diperkirakan pada bulan September tersebut kaya akan pakan untuk anak binatang tersebut.

Musim kawin

Musim kawin kambing juga menghipnotis pubertas. Ketika ekspresi dominan kawin terjadi banyak ternak yang terangsang baik itu yang sudah cukup umur maupun yang belum cukup umur sekalipun. Sehingga kondisi tersebut sanggup mempercepat pubertas pada ternak yang belum cukup umur terutama cukup umur kelaminnya.

Faktor yang menghipnotis ekspresi dominan kawin antara lain :

- Lamanya siang hari

Biasanya ternak akan sering ovulasi pada malam hari sehingga pada siang hari sebelumnya ternak tersebut membuktikan gejala birahi yang sanggup merangsang pejantan untuk mengawininya.

- Mekanisme hormonal

Sistem kerja hormon yang normal atau tidak mengalami gangguan akan menghipnotis cita-cita untuk kawin dari ternak bila prosedur hormonal ini terganggu maka akan menghambat atau menghipnotis tingkat kawin dari suatu ternak.

- Suhu.

Di ekspresi dominan panas atau suhu terlalu tinggi akan menunda masa pubertas, lantaran suhu yang terlalu panas akan mengakibatkan stres pada binatang sehingga rasio pertumbuhan rendah dan pubertas akan tertunda.


Manajemen.
Ketika binatang jantan dan betina disimpan bantu-membantu kemudian pubertas tiba lebih awal, hal itu disebabkan lantaran penglihatan dan visualisasi. Begitu juga sebaliknya.


Faktor-faktor lain

Contoh faktor-faktor lain yang sanggup menghipnotis pubertas antara lain :

Jenis ternak yang dipelihara,jantan atau betina semua,jenis peternakan nya dan lain-lain.


D. Siklus Estrus kambing

Rata-rata siklus estrus kambing yakni 17 hari. Namun, biasanya ada varisi dalam siklus tersebut hal ini dikarenakan adanya perbedaan ras dan individu kambing tersebut. Dalam spesies ternak lainnya telah menemukan bahwa meskipun ada variasi diantara individu kambing yang berbeda, namun panjang siklus untuk kambing relatif konstan. Banyak faktor yang mempengaruhinya menyerupai stres lingkungan,kekurangan gizi, dan cuaca sanggup mengganggu keteraturan siklus estrus tersebut.

E. Estrus

Estrus yakni penggalan dari siklus estrus. Fase ini yakni fase ketika betina siap untuk mendapatkan jantan. Lama estrus biasanya berlangsung selama 24 hingga 36 jam. Estrus mempunyai tahapan yang berbeda, ditandai dengan kesiapan para kambing betina untuk mendapatkan jantan, menyiapkan diri untuk dinaiki jantan dan untuk kawin. Tahap ini berlangsung  antara 10 – 12 jam. Lama estrus dipengaruhi oleh :

- Genetik

- Tahap ekspresi dominan kawin (cenderung lebih pendek pada awal dan final musim)

- Hadirnya jantan (mungkin pendek ketika ram hadir)

- Usia (mungkin lebih pendek untuk anak domba betina)

Tidak menyerupai banyak spesies ternak lainnya, kambing betina cenderung memperlihatkan gejala sikap dan fisik yang sangat sedikit. Dalam beberapa kasus, kambing betina mungkin lebih gelisah daripada biasanya, vulva mungkin terlihat sedikit membengkak dan mungkin ada debit lendir dari vagina. Namun, tanda-tanda  estrus sulit untuk dideteksi jikalau jantan  tidak hadir.


F.Fase Siklus Birahi

Siklus birahi dibagi dalam empat(4) fase yaitu :

1. FASE PROESTRUS

2. FASE ESTRUS

3. METESTRUS

4. FASE DIESTRUS


- Fase Proestrus

Fase proestrus merupakan fase sebelum estrus dimana folikel de Graaf tumbuh dibawah imbas FSH sebagai persiapan pelepasan ovum dari ovarium. Ciri-cirinya antara lain : terjadi peningkatan pertumbuhan silia tuba fallopii,vascularisasi mucosa uteri dan vascularisasi epitel vagina. Servik mensekresikan mukosa tebal dan berlendir, mukosa yang kental menjadi jelas dan transparan dan menggantung pada vagina diakhir proestrus.

- Fase Estrus

periode sehabis proestrus ini yakni ditandai dengan timbulnya cita-cita kelamin untuk kawin, betina mendapatkan pejantan untuk berkopulasi. Selain hal itu, terjadi pematangan folikel de Graaf, tuba fallopii menegang dan ujungnya (fimbrae) merapat ke folikel, uterus memperlihatkan reaksi kemudian servik mengendor dan tampak sekali gejala birahi. Pada masa final esrus ini terjadi ovulasi.

- Fase Metestrus

Merupakan fase pasca estrus. Pada fase ini corpus luteum berkembang dibawah imbas hormone LH. Corpus Luteum menghasilkan hormone progesterone yang berfungsi menghambat sekresi FSH sekaligus menghambat perkembangan folikel de Graaf sehingga tidak terjadi estrus. Ciri-cirinya antara lain : Ephitelium pada carunculae terjadi hiperemis yaitu haemorhagi kapiler dan terjadi pendarahan proestrus atau menstruasi.

- Fase Diestrus

Merupakan periode terakhir siklus estrus. Pada masa ini corpus luteum menjadi matang dan imbas progesteron menjadi sangat nyata. Servik kembali menutup, lender vagina lengket dan uterus mengendor. Pada fase inilah perkembangan folikel primer dan sekunder mulai terjadi, sedangkan folikel de Graff tidak akan terjadi sehabis fse diestrus berakhir.

- Fase Anestrus

Selain fase utama diatas, dalam siklus estrus juga dikenal fase anestrus. Fase ini ditandai dengan ovarium dan akses kelamin yang hening dan tidak berfungsi. Aktivitas folikuler pada ovarium berkembang tetapi pematangan folikel dan ovulasi jarang terjadi. Selama periode anestrus, fase diesrus berlangsung pendek, corpus luteum menjadi matang dan uterus  mengendor kecil kemudian cerviks merapat,mukosa vagina dan serviks pucat.

Lama berlangsungnya siklus estrus :

    Fase Proestrus :  3 – 5 hari
    Fase Estrus    :  12 – 24 jam
    Fase Metestrus : 3 – 5 hari
    Fase Diestrus  : 13 hari

Menurut konsep lain, siklus estrus dibagi menjadi 2(dua) tahap. Yaitu :

    Fase   folikuler (Proestrus dan birahinya)
    Fase luteal (Metestrus dan Distrus)


G. Hormon Yang besar lengan berkuasa Pada Pubertas Hewan Betina

Ada 3 hormone penting dalam masa pubertas betina ini, hormone ini adalah

- Estradiol

- FSH

- LH

Pada masa pubertas ini terjadi perubahan-perubahan pada hormon tersebut yaitu :

Estradiol.Estradiol disekresikan cukup dini yaitu ketika masih janin ketika  dalam rahim. Yakni pada hari ke-60 kehamilan. Sekresi Estradiol pada kambing yaitu pada usia 30 – 50 hari. Estradiol merupakan sumber jaringan interstisial dalam ovarium dalam kehidupan janin. Estradiol ini menjadi tidak efektif sehabis lahir.

Setelah kelahiran estradiol dihasilkan sehabis sekresi  FSH dan LH.  Sekresi berhenti sebelum 1 bulan (sebelum kelahiran) pada kambing. Setelah kelahiran FSH dan LH disekresikan ditingkat rendah  1 bulan pada kambing. Periode rendahnya tingkat FSH dan LH ini disebut periode bayi. Lalu binatang masuk kedalam periode prepubertal dimana tingkat FSH dan LH mulai meningkat.

Ada 2 alasan kenapa FSH dan LH meningkat.
Steroid mempunyai imbas pada hipotalamus dalam  periode bayi yang terbalik
Respon terhadap reseptor GnRH pada hipofisis rendah dalam periode bayi yang juga meningkat.

► 2 ahad kambing mempunyai 1 per 6 frekuensi denyut jam sedangkan 8
ahad kambing frekuensi pulsa yakni 5 per 6 jam.

Tanda-tanda eksternal jikalau estrus :

  1. Penurunan konsumsi pakan oleh binatang betina
  2.  Penurunan produksi susu
  3. Hewan akan gelisah
  4. Peningkatan suhu tubuh
  5. Liar pada kambing
  6. Berdiri untuk siap dinaiki jantan (tanda yang sangat kuat)
  7. Intensitas buang air kecil meningkat
  8. Vulva akan nanah dan hyperemic
  9. Mukosa dari vagina akan berair dan juga hyperemic
  10. Mucus keluar dari vagina

H.    Ovulasi

Ovulasi ( pelepasan sel telur (s) dari ovarium) umumnya terjadi di erat final periode estrus ( 24 jam sehabis birahi ). Sel telur (s) akan memasuki akses tuba, dan secara sedikit demi sedikit ( 72-96 jam sehabis ovulasi ) akan memasuki rahim. Estrus sesuai dengan waktu optimal untuk kawin, memungkinkan untuk waktu perjalanan sperma dan telur ke akses tuba. Pembuahan telur oleh sperma umumnya terjadi ketika telur di tuba falopi. Telur bisa dibuahi sekitar 10 hingga 25 jam sehabis ovulasi.

Seperti kambing yang sering mengalami kelahiran kembar, lebih dari satu telur sanggup dilepaskan selama estrus dalam  periode yang sama. Meskipun tidak semua ovum (telur) yang dikeluarkan akan dibuahi, ada kemungkinan lebih besar ,beberapa kehamilan jikalau tingkat ovulasi tinggi. Tingkat ovulasi tergantung pada:
• genetik : Sebagian besar keturunan  (persilangan) rata 1,5 ovum / estrus. Beberapa sangat produktif, menyerupai Finnsheep, rata-rata 3 butir ovum / estrus.
• Umur: tingkat Ovulasi cenderung meningkat dengan usia, usia maksimum pada 3 hingga 6 tahun, dan umumnya terjadi penurunan  kualits pada domba betina tua.
• Gizi.

I. Kehamilan

Setelah pembuahan, telur yang dibuahi (s) bergerak melalui tuba falopi menuju rahim. Perkembangan  embrio akan tetap berada di rahim selama kehamilan. Uterus pada kambing betina terdiri dari dua tabung melingkar (tanduk) yang bergabung di garis tengah untuk membentuk penggalan utama (tubuh) dari rahim. Anak kambing berkembang di tanduk rahim. Janin akan tetap berada di tanduk yang sama di seluruh kehamilan.

Plasenta (ari-ari) terdiri dari serangkaian lapisan membran yang berkembang dari embrio. Bahkan dengan anak kambing tunggal plasenta akan memperluas untuk mengisi seluruh rahim. Permukaan plasenta yang terdekat ke permukaan rahim akan  membuatkan struktur lampiran (kotiledon). Dalam struktur jaringan janin dan ibu bertemu, yang memungkinkan perpindahan nutrisi ke janin.

Serviks mencegah mikrorganisme memasuki rahim dan merugikan embrio. Leher rahim, yang terletak di persimpangan rahim dan vagina, yakni grup band otot jaringan yang tetap erat dan ditutup selama kehamilan. Sebuah blok lendir tebal dibuat selama kehamilan untuk sepenuhnya  leher rahim, melindungi janin dan rahim dari infeksi.

lama  rata-rata kehamilan panjang kambing yakni 147 hari atau kira-kira lima bulan. Lama kehamilan sanggup bervariasi dalam beberapa minggu, tergantung pada:
• Genetik (awal jatuh tempo, keturunan produktif cenderung mempunyai kehamilan lebih pendek)
• Umur kambing (panjang kehamilan meningkat dengan bertambahnya usia)
• Jenis kelamin janin (kambing jantan cenderung lebih dari anak kambing betina)
• Musim (kambing ekspresi dominan semi dilakukan lebih dari kambing jatuh)

kambing betina yang stres (gizi buruk, penyakit subklinis dll) sanggup bereaksi dengan resorbing janin mereka (es). Ini berarti bahwa membran janin diserap kembali ke dalam sistem kambing betina itu. Resorpsi kemungkinan jikalau kondisi lingkungan yang dirasakan oleh kambing betina yang akan beresiko untuk pengembangan kambing atau jikalau ada resiko untuk kelangsungan hidup kambing tersebut.

Dalam kasus janin kembar, satu sanggup diserap sementara kambing yang lain dipertahankan. Resorpsi cenderung terjadi di awal kehamilan. Setelah tahap tertentu kehamilan materi  janin tidak sanggup diserap kembali oleh kambing betina dan problem di kemudian hari pada kehamilan cenderung menghasilkan pengguguran (membran janin yang dikeluarkan dari rahim). Jika anak kambing betina mati sementara di dalam dan tidak diserap atau dibatalkan, kambing betina dengan cepat akan teracuni oleh janin dan akan mati jikalau belum dewasa kambing tidak dihilangkan.

J. Kelahiran

Tahapan selanjutnya yakni proses kelahiran si anak kambing tersebut.

K. Postpartum

Ini yakni periode sehabis kambing betina melahirkan, termasuk involusi uterus (pemulihan dari kehamilan) dan dimulainya kembali kegiatan reproduksi. Involusi uterus umumnya selesai dalam beberapa bulan sehabis beranak. Interval ke ovulasi postpartum pertama akan bervariasi tergantung dari waktu beranak .Jika kambing betina selama ekspresi dominan kawin ovulasi postpartum pertama dapat
berada dalam 20 hari, meskipun biasanya hal ini tidak akan menjadi siklus subur. Seperti halnya musim, faktor lainnya menyerupai menyusu dengan kambing, berkembang biak, gizi, dan  suhu lingkungan juga mungkin berpengaruh.

Info pembinaan ternak kambing == > www.PelatihanTernakKambingDomba.com

Jual Kaos desain kambing & domba == > www.KaosKambingDomba.com

Cara Mengetahui Pubertas Pada Kambing Betina Rating: 4.5 Diposkan Oleh: abp29