Mengenal Macam-macam Jenis Penyu Langka Yang Dilindungi
Penyu yakni kura-kura maritim yg ditemukan di semua samudra di dunia. Menurut data para ilmuwan, penyu sudah ada semenjak kiamat Jura (145 - 208 juta tahun yg lalu) atau seusia dengan dinosaurus. Penyu bertelur tiap 2 -3 tahun, tergantung pada kesediaan makanan. Mereka akan bertelur di area tempat mereka dilahirkan. Tukik atau anak penyu menetas di dalam pasir dan segera berenang ke laut. Kura-kura dan penyu yakni binatang bersisik berkaki empat yg termasuk golongan reptil. Bangsa binatang yg disebut (ordo) Testudinata (atau Chelonians) ini khas dan gampang dikenali dengan adanya 'rumah' atau batok (bony shell) yg keras dan ksaya.Setips morfologi, penyu mempunyai keunikan-keunikan tersendiri dibandingkan hewan-hewan lainnya. Tubuh penyu terbungkus oleh tempurung atau karapas kerasyg berbentuk pipih dan dilapisi oleh zat tanduk. karapas tersebut mempunyai fungsi sebagai pelindung alami dari predator. Penutup pada serpihan dada dan perut disebut dengan plastron. Ciri khas penyu setips morfologis terletak pada terdapatnya sisik infra marginal (sisik yg menghubungkan antara karapas, plastron dan terdapat alat gerak berupa flipper. Flipper pada serpihan depan berfungsi sebagai alat dayung dan flipper pada serpihan belakang befungsi sebagai alat kemudi. Pada penyu-penyu yg ada di Indonesia mempunyai gejala khusus yg sanggup dilihat dari warna tubuh, bentuk karapas, dan jumlah dan posisi sisik pada tubuh dan kepala penyu.
Penyu mempunyai alat pecernaan luar yg keras, untuk mempermudah menghancurkan, memotong dan mengunyah kuliner (Rifqi, 2008). Penyu mempunyai sepasang tungkai depannya yg berupa kaki pendayung, ini memberinya ketangkasan berenang di dalam air. Walau secukup usang bertahun-tahun berkelana di dalam air, sesekali binatang kelompok vertebrata, kelas reptilia itu tetap
harus naik ke permukaan air untuk mengambil napas. Itu lantaran penyu bernapas dengan paru-paru. Penyu pada umumnya bermigrasi dengan jarak yg cukup jauh dengan waktu yg tidak terlalu cukup lama. Jarak 3.000 kilometer sanggup ditempuh 58 – 73 hari (Wikipedia, 2007).
Tidak banyak regenerasi yg dihasilkan seekor penyu. Dari ratusan butir telur yg dikeluarkan oleh seekor penyu betina, paling banyak hanya belasan yg berhasil hingga ke maritim kembali dan tumbuh dewasa. Itupun tidak memperhitungkan faktor perburuan oleh insan dan predator alaminya ibarat kepiting, burung dan tikus di pantai, dan ikan-ikan besar begitu tukik (anak penyu) tersebut menyentuh perairan dalam. Menurut data para ilmuwan, penyu sudah ada semenjak kiamat Jurassic (145 - 208 juta tahun yg lalu) atau seusia dengan dinosaurus. Penyu Archelon, yg berukuran panjang tubuh enam meter, atau juga penyu cimochelys, yg berenang di maritim purba ibarat penyu masa kini (Wikipedia, 2007).
Fakta-fakta Tentang Penyu
Penyu yakni makhluk purba
Sangat tua. Tidak hanya lantaran penyu berumur panjang, tapi penyu sudah ada di Bumi ini secukup usang lebih dari 150 juta tahun cukup lamanya. Dinosaurus punah 65 juta tahun yg lalu, tapi penyu tetap bersama kita!
Penyu Belimbing yakni reptil tercepat di dunia
Rumit dan lamban di darat, penyu tampak sangat lamban ibarat sepupunya, Kura-kura. Tapi di laut, hidrodinamika Penyu Belimbing sanggup mem.buatnya berenang cepat hingga 35 km per jam!
Penyu Belimbing juga menjadi reptil terbesar di dunia
Ini memang bergantung dari bagaimana kalian melihatnya, tapi Penyu Belimbing bis,a tumbuh hingga sebesar kasur ganda! Yang artinya, ukuran Penyu Belimbing ini bersaing dengan Komodo dan Buaya Air Asin untuk gelar reptile terbesar.
Penyu mempunyai GPS di tubuhnya
Penyu yakni pengembara maritim sejati, mereka berkelana ratusan mil melewati seluruh lautan untuk mencari makan dan berkembang biak. Tapi beruntungnya mereka mempunyai system navigasi yg mem.buat penyu betina sanggup kembali ke pantai dimana mereka bertelur dan menyimpan telur mereka.
Penyu Belimbing suka memakan ubur-ubur
Saya pikir mungkin kalian tidak siap dengan fakta ini: Penyu Belimbing yakni gelatinovora. Dan mereka memakan ubur-ubur! Tenggorokan mereka bis,a menyesuaikan diri untuk menelan ubur-ubur yg menyengat dan licin, dengan melonjak mundur mem.buatnya bis,a memakan ubur-ubur dalam sekali lahap! Kabar buruknya yakni sampah plastik di lautan bis,a mengecoh Penyu Belimbing dan mengiranya sebagai ubur-ubur. Makara mari jauhkan plastik dari lautan.
Penyu Hijau yakni vegetarian
Beda penyu, beda makanannya – ada yg makan kerang, ada juga yg menimbulkan terumbu karang sebagai penganan – tapi Penyu Hijau sangat menyukai rumput laut. Anehnya, mereka hanya menjadi vegetarian ketika mereka dewasa, tukik Penyu Hijau akan memakan apapun
Jenis kelamin penyu ditentukan oleh suhu
Penentuan tukik sebagai jantan atau betina sangat bergantung pada suhu di sarang mereka. Jika lebih hangat dari ‘suhu pivotal’ (28-29 derajat celcius), tukik akan terlahir sebagai betina, dan bila lebih dingin, maka tukik akan terlahir jantan.
Penyu jantan tidak pernah pulang. Penyu hanya kembali ke daratan untuk bertelur, jadi penyu jantan tidak pernah pulang.
Tukik menghadapi bahaya dari predator dan sangat keranjingan berenang
Hidup sangat keras untuk tukik. Mereka menetas setips bersamaan dan harus berlari menuju lautan sambil menghindari bahaya kepiting, burung, kadal, dan banyak predator lainnya yg kelaparan. Tapi itu hanyalah awal dari kehidupan tukik, tukik mengetahui bahwa mereka tidak bis,a melawan, sehingga ketika tukik mencapai lautan mereka akan eksklusif berenang, berenang, berenang sejauh dan secepat yg mereka bis,a dari tepian pantai.
Penyu berbitips dengan penyu lainnya sebelum mereka menetas
Orang-orang selalu berpikir bahwa penyu tidak bersuara. Tapi kini kita tahu bahwa itu tidak benar. Nyatanya, penyu berbitips dengan yg lainnya sebelum mereka menetas. Saat masih di cangkang telur masing-masing, penyu saling berkomunikasi dengan bersuara. Peneliti percaya bahwa mereka melsayakan ini untuk berkoordinasi kapan mereka akan menetas.
Menurut Wikipedia Indonesia terdapat tujuh jenis penyu di dunia. Ketujuh penyu tersebut adalah:
1. Penyu belimbing (Dermochelys coriacea)
Penyu belimbing sudah bertahan hidup secukup usang lebih dari ratusan juta tahun, kini spesies ini menghadapi kepunahan. Secukup usang dua puluh tahun terakhir jumlah spesies ini menurun dengan cepat, khususnya di daerah pasifik, hanya sekitar 2.300 betina pintar balig cukup akal yg tersisa. Hal ini menempatkan penyu belimbing pasifik menjadi penyu maritim yg paling terancam populasinya di dunia. Di daerah Pasifik, ibarat di Indonesia, populasinya hanya tersisa sedikit dari sebelumnya (2.983 sarang pada
1999 dari 13000 sarang pada tahun 1984). Untuk mengatasi hal tersebut, pada tanggal 28 Agustus 2006 tiga Negara yaitu Indonesia, Papua New Guinea dan Kepulauan Solomon sudah setuju untuk melindungi habitat penyu belimbing melalui MoU Tri National Partnership Agreement (WWF, 2008).
.bmp)
Gambar 1. Penyu belimbing (Dermochelys coriacea) (IUCN, tanpa tahun)
Menurut Jatu (2007), taksonomi penyu belimbing:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Sauropsida
Order : Testudines
Suborder : Cryptodira
Superfamily : Chelonioidea (Bauer, 1893)
Family : Dermochelyidae
Spesies : Dermochelys coriacea
Nama lokal : Penyu belimbing
Penyu belimbing mempunyai karapas berwarna gelap dengan bintik putih. Ukuran penyu belimbing sanggup mencapai 180 cm dan berat mencapai 500 kg. Penyu belimbing sanggup ditemukan dari perairan tropis hingga ke lautan daerah sub kutub dan biasa bertelur di pantai-pantai di daerah tropis. Spesies ini menghabiskan sebagian besar hidupnya di lautan terbuka dan hanya muncul ke daratan pada ketika bertelur. Penyu belimbing betina sanggup bertelur empat hingga lima kali per musim, tiap kali sebanyak 60 hingga 129 telur. Penyu belimbing bertelur tiap dua atau tiga tahun dengan masa inkubasi sekitar 60 hari (WWF, 2008).
2. Penyu Hijau (Chelonia mydas)
Penyu hijau merupakan jenis penyu yg paling sering ditemukan dan hidup di maritim tropis. Dapat dikenali dari bentuk kepalanya yg kecil dan paruhnya yg tumpul. Dinamai penyu hijau bukan lantaran sisiknya berwarna hijau, tapi warna lemak yg terdapat di bawah sisiknya berwarna hijau. Tubuhnya bis,a berwarna abu-abu, kehitam-hitaman atau kecoklat-coklatan. Daging jenis penyu inilah yg paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia terutama di Bali. Mungkin lantaran orang memburu dagingnya maka penyu ini kadang kala pula disebut penyu daging. Penyu hijau pintar balig cukup akal hidup di hamparan padang rumput dan ganggang. Berat penyu hijau sanggup mencapai 400 kg, namun di Asia Tenggara yg tumbuh paling besar sekitar separuh ukuran ini. Penyu hijau di Barat Daya kepulauan Hawai kadang kala ditemukan mendarat pada waktu siang untuk berjemur panas. Anak-anak penyu hijau (tukik), setelah menetas, akan menghabiskan waktu di pantai untuk mencari makanan.
Tukik penyu hijau yg berada di sekitar Teluk California hanya memakan alga merah. Penyu hijau akan kembali ke pantai asal ia dilahirkan untuk bertelur tiap 3 hingga 4 tahun sekali. Ketika penyu hijau masih muda mereka makan aneka macam jenis biota maritim ibarat cacing laut, udang remis, rumput maritim juga alga. Ketika tubuhnya mencapai ukuran sekitar 20-30 cm, mereka bermetamorfosis herbivora dan kuliner utamanya yakni rumput maritim (ikan mania, 2004)
.bmp)
Gambar 2. Penyu hijau (Chelonia mydas) (IUCN, tanpa tahun).Pada tahun 1971, Hirth mengklasifikasikan penyu hijau sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Metazoa
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Sub Class : Anapsida
Ordo : Testudinata
Sub Ordo : Cryptodira
Family : Cheloniidae
Spesies : Chelonia mydas
Nama lokal : Penyu hijau
3. Penyu Pipih (Natator depressus)
Penyu pipih dalam bahasa Inggris berjulukan flatback turtle. Pemberian nama flatback turtle lantaran sisik marginal sangat rata (flat) dan sedikit melengkung di sisi luarnya. Di awal masa 20, spesies ini sempat agak ramai diperdebatkan oleh para ahli. Sebagian orang memasukkannya ke dalam genus Chelonia, namun setelah diteliti dengan seksama para jago setuju memasukkannya ke dalam genus Natator, satusatunya yg tersisa hingga ketika ini. Jenis ini karnivora sekaligus herbivora. Mereka memakan timun laut, ubur-ubur, kerang-kerangan, udang, dan invertebrata lainnya (Wikipedia, 2007).
.bmp)
Gambar 3. Penyu pipih (Natator depressus) (IUCN, tanpa tahun).Menurut Jatu (2007), taksonomi penyu pipih adalah:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Sauropsida
Sub Class : Anapsida
Ordo : Testudines
Sub Ordo : Cryptodira
Superfamily : Cheloniidea (Bauer, 1893)
Family : Cheloniidae (Oppel, 1811)
Spesies : Natator depressus
Nama lokal : Penyu pipih
4. Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea)
Dalam bahasa Inggris, penyu ini dikenal dengan nama olive ridley turtle. Penampilan penyu lekang ini yakni serupa dengan penyu hijau tetapi kepalanya setips komparatif lebih besar dan bentuk karapasnya lebih langsing dan bersudut. Tubuhnya berwarna hijau pudar, mempunyai lima buah atau lebih sisik lateral di sisi sampingnya dan merupakan penyu terkecil di antara semua jenis penyu yg ada ketika ini. Seperti halnya penyu tempayan, penyu lekang juga karnivora. Mereka juga memakan kepiting, kerang, udang dan kerang remis (Wikipedia, 2007).
Gambar 4. Penyu lekang (Lepidochelys olivacea) (IUCN, tanpa tahun).
.bmp)
Menurut Jatu (2007), taksonomi penyu lekang adalah:Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Sauropsida
Ordo : Testudines
Sub Ordo : Cryptodira
Superfamily : Cheloniidea (Bauer, 1893)
Family : Cheloniidae (Oppel, 1811)
Spesies : Lepidochelys olivacea
Nama lokal : Penyu lekang
5. Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate)
Penyu sisik atau dikenal sebagai hawksbill turtle lantaran paruhnya tajam dan menyempit/meruncing dengan rahang yg agak besar ibarat paruh burung elang. Demikian pula lantaran sisiknya yg tumpang tindih/over lapping (imbricate) ibarat sisik ikan maka orang menamainya penyu sisik. Ciri-tanda umum yakni warna karapasnya bervariasi kuning, hitam dan coklat bersih, plastron berwarna kekuningkuningan. Terdapat dua pasang sisik prefrontal. Sisiknya (disebut bekko dalam bahasa Jepang) banyak dipakai sebagai materi bsaya dalam industri kerajinan tangan terutama di Jepang untuk mem.buat pin, sisir, bingkai kacamata dll. Sebagian besar bertelur di pulau-pulau terpencil. Penyu sisik selalu menentukan daerah pantai yg gelap, sunyi dan berpasir untuk bertelur. Paruh penyu sisik agak runcing sehingga memungkinkan bisa menjangkau kuliner yg berada di celah-celah karang ibarat sponge dan anemon. Mereka juga memakan udang dan cumi-cumi (Wikipedia, 2007).
Gambar 5. Penyu sisik (Eretmochelys imbricate) (IUCN, tanpa tahun).
.bmp)
Menurut Jatu (2007), taksonomi penyu sisik adalah:Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Sauropsida
Ordo : Testudines
Sub Ordo : Cryptodira
Superfamily : Cheloniidea (Bauer, 1893)
Family : Cheloniidae (Oppel, 1811)
Spesies : Eretmochelys imbricate
Nama lokal : Penyu sisik
6. Penyu Tempayan (Caretta caretta)
Penyu ini dalam bahasa Inggris berjulukan loggerhead turtle. Warna karapasnya coklat kemerahan, kepalanya yg besar dan paruh yg bertumpuk (overlap) salah satu tanda mengenali penyu tempayan. Disamping itu, terdapat lima buah sisik di kepala serpihan depan (prefrontal), umumnya terdapat empat pasang sisik coastal. Lima buah sisik vertebral. Plastron berwarna coklat muda hingga kuning. Penyu tempayan termasuk jenis karnivora yg umumnya memakan kerang-kerangan yg hidup di dasar maritim ibarat kerang remis, mimi dan invertebrata lain. Penyu tempayan mempunyai rahang yg sangat berpengaruh untuk menghancurkan kulit kerang (Wikipedia, 2007).
Penyu tempayan sanggup dijumpai hampir di semua lautan di dunia. Hewan ini mempunyai panjang 70 cm -210 cm dengan berat 135 kg – 400 kg. Penyu tempayan mempunyai kebiasaan akan kembali ke pantai tempat asal ia menetas untuk bertelur. Penyu tempayan mulai bertelur setelah berumur 20 – 30 tahun dan mempunyai masa penetasan telur secukup usang 60 hari (Wikipedia, 2007).
Gambar 6. Penyu tempayan (Caretta caretta) (IUCN, tanpa tahun).
.bmp){kind=icon}
Menurut Jatu (2007), taksonomi penyu tempayan adalah:Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Sauropsida
Ordo : Testudines
Sub Ordo : Cryptodira
Superfamily : Cheloniidea (Bauer, 1893)
Family : Cheloniidae (Oppel, 1811)
Spesies : Caretta caretta
Nama lokal : Penyu tempayan
7. Penyu Lekang Kempii (Lepidochelys kempi)
Dalam bahasa Inggris spesies ini disebut sebagai Kemp’s ridley turtle. Tubuhnya ibarat dengan penyu lekang hanya sedikit lebih besar. Kata Kemp’s pada Kemp’s ridley turtle dipakai untuk mengenang Richard Kemp yg sudah meneliti jenis ini sehingga bis,a dibedakan dengan penyu lekang. Tidak seorangpun tahu makna kata “ridley” di tengah nama mereka. Sebagian orang beropini kata tersebut mungkin berasal dari kata “riddle” atau “riddler” (teka-teki) lantaran memang teka-teki selalu ditimbulkan oleh penyu jenis ini. Tidak ada yg tahu dari mana spesies ini tiba dan di mana feeding ground mereka.
Genus Lepidochelys ini sering kali melsayakan peneluran setips bahu-membahu dalam jumlah yg sangat besar yg dikenal dengan sebutan arribada (Spanyol) yg berarti arrival (Inggris). Pada 1947, Kemp’s ridley turtle melsayakan peneluran yg sangat spektsayaler dengan jumlah induk sekitar 40 ribu ekor bertelur setips bersamaan di pantai sepanjang 300 km di Rancho Nuevo (Mexico) di siang hari. Hal ini kemungkinan bertujuan untuk memastikan sebagian telur akan tersecukup lamatkan walaupan sebagian lagi akan dimakan pemangsa. Seperti halnya penyu tempayan, penyu lekang kempii termasuk jenis karnivora. Mereka juga memakan kepiting, kerang, udang dan kerang remis (Wikipedia, 2007).
Gambar 7. Penyu lekang kempii (Lepidochelys kempi) (IUCN, tanpa tahun).
.bmp)
Menurut Jatu (2007), penjabaran penyu lekang kempii adalah:Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Sauropsida
Ordo : Testudines
Sub Ordo : Cryptodira
Superfamily : Cheloniidea (Bauer, 1893)
Family : Cheloniidae (Oppel, 1811)
Spesies : Lepidochelys kempi
Nama lokal : Penyu lekang kempi
Seiring dengan bertambahnya jumlah manusia, penyu mengalami aneka macam kesulitan. Manusia seringkali merusak habitat penyu bertelur. Manusia juga memburu telurtelur penyu dan penyu-penyu pintar balig cukup akal sehingga menurunkan tingkat pertumbuhan populasi penyu. Hal tersebut semakin diperparah dengan adanya polusi yg disebabkan oleh insan berupa tumpahan minyak dari pengeboran minyak di lepas pantai dan plastik yg sanggup merusak habitat penyu
Beberapa upaya sudah dilsayakan untuk melestarikan penyu. Salah satunya yakni dengan pengelolaan kelestarian penyu yg berkelanjutan. Bentuk pengelolaan itu yakni melalui penangkaran penyu. Penangkaran penyu yg ada di Indonesia antara lain penangkaran penyu sisik di Pulau Pramuka, penangkaran penyu sisik di Balai Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu (TNLKpS), aktivitas penyecukup lamatan penyu di Kuta, dan penangkaran penyu Sukamaju di Pekon Muara Tembulih. Dengan adanya pengelolaan ini, diperlukan masyarakat akan lebih peduli terhadap kelestarian penyu.
