Masihkan anda menggunakan materi pakan kambing domba menggunakan pohon ( gedebok ) pisang ?
Ketika ekspresi dominan kemarau panjang, gedebok pisang bisa menjadi solusi singkat bagi para peternak yang tinggal di tempat rawan kekeringan.
Nah bagaimana dengan kondisi ketika ini yg memasuki ekspresi dominan penghujan, masihkan menggunakan gedebok pisang?
Mari bermain budi akal sehat..
==> Kambing domba yaitu jenis makluk hidup yang diberikan kepintaran oleh sang pencipta, salah satu kepintarannya yaitu mereka bisa mendeteksi dan menentukan jenis pakan yang lezat dan tinggi nutrisi.
Pakan yang mereka pilih secara alamiah sangat membantu pertumbuhan kambing domba.
Mari lakukan tes sederhana untuk materi pakan pohon pisang, bab apa saja yang lebih disuka kambing domba, sebagai pembanding utamanya yaitu gedebok pisang.
Silahkan kambing domba anda bawa ke luar sangkar dan di tambatkan di erat pohon pisang, lalu lakukan hal ini :
1. Patahkan 1 dahan daun pisang, dan amati yang dimakan dahulu apakah daun pisangnya, pelepahnya atau malah batang ( gedebok) pisangnya.
2. Ambil jantung atau bunga pisang nya, lalu dikupas tiap lembarnya dan ditaruh di sebelah batang pisangnya, mana yg dimakan lebih dahulu oleh ternak anda
3. Sambil melihat uji coba tadi, silahkan bawa 2 pisang matang ( masak dipohon), 1 pisang anda makan dan kulit pisangnya silahkan lempar didekat batang pisang, amati yg dimakan kulit pisangnya atau gedebok nya
4. 1 pisang yg tersisa, silahkan di lempar juga ke sebelah pohon pisang, nanti perhatikan, apakah kambing domba anda lebih minat makan buah pisang tadi atau malah gerogoti gedebok pisangnya..
Nah dari hasil ujicoba tadi silahkan tulis, dari nomor 1 hingga urutan terakhir mengenai tingkat kesukaan nya, tulis jawabannya yang jujur ya... Hehehehe..
Tingkat kesukaan ini juga pertanda kambing domba bakir dalam menentukan pakan yg tinggi nutrisi...
*****
Bagaimana kalau anda sudah terlanjur usang menggunakan gedebok pisang untuk pakan kambing domba anda alasannya yaitu anda terkonsep mau " TERNAK TANPA NGARIT DAN TANPA ANGON "
Satu hal yang sifatnya hakiki, kambing domba yaitu makhluk hidup sama menyerupai kita dan hasil karya sang pencipta, kita memeliharanya tentu saja dilandasi semangat dan perasaan serta ketulusan.
Silahkan coba dibalik, bagaimana kalau posisi kita yang menjadi kambing atau domba, dengan kondisi dikurung di kandang, tidak bisa keluar dan terpaksa hanya makan masakan yang ada di hadapan kita, padahal di depan sangkar kita banyak dedaunan yang segar menyehatkan namun kita gidak bisa mengambilnya..
Ibarat seorang narapidana yang ditempatkan dalam sel isolasi, mau ngak mau kalau tetap mau bertahan hidup ya harus mau memakan masakan Apapun yg disajikan.
Jadi... Tidak ada kata terlambat untuk melaksanakan perubahan menuju sebuah perjuangan ternak yang natural alamiah dan menggunakan budi sehat.
******
Banyak peternak kambing domba yang sudah bisa menjalankan sistem ternak tanpa ngarit, alasannya yaitu mereka berkelimpahan aneka limbah pertanian yang tinggi nutrisi menyerupai misalnya pohon jagung, sorgum, pucuk tebu, pohon dan kulit kedelai, pohon dan kulit kacang hijau, pohon kangkung kering, yang bisa diolah dan diawetkan sehingga si peternak akan mempunya stock pakan berkualitas tanpa perlu ngarit.
Bagaimana dengan slogan " tanpa angon " , coba bagi anda yang hobby nonton video diyoutube, silahkan ketik kata kunci " peternakan domba di australia ", peternakan kambing di afrika, peternakan domba di eropa, amerika, dll....
Mayoritas peternakan besar di luar negri dijalankan dengan sistem konvesional yaitu sistem umbaran, angon atau dilepas di ladang rumput.
Bagaimana dengan kondisi di Indonesia yang lebih banyak didominasi masyarakatnya hanya mempunyai lahan sempit?
Solusinya banyak, bisa dengan sewa lahan pakan, mengumpulkan sisa sayur dan buah di pasar, menggunakan limbah industri rumahan menyerupai bekatul, ampas tahu, ampas kecap, bungkil sawit ,Dan masih banyak hal lainnya
Demikian artikel Pakan Ternak Kambing dari Fermentasi Gedebok Pisang, semoga bermanfaat
